Namaku Sila. Umurku pada saat itu adalah 10 tahun karena pada  saat itu aku baru saja menduduki bangku kelas 4 sd. Aku mempunyai seorang kakak perempuan yang umurnya cukup beda jauh yaitu 6 tahun, pada saat itu aku dan kakak ku tidak terlalu dekat karena mungkin kakak ku merasa aku masih terlalu kecil untuk diajak berdiskusi tentang apapun.
      Pada saat hari pertamaku masuk sekolah aku sangat bersemangat karena aku akan bertemu dengan teman-teman, yang di mana itu hari pertama kami bertemu setelah libur panjang semester kemarin. Di hari pertama aku sekolah berlangsung dengan lancar. Pada saat pulang sekolah pun tentunya aku tidak lupa untuk bermain bersama teman-teman. Karena pada saat itu aku sangat tidak suka belajar. Hobi ku pada saat itu hanyalah bermain dan membaca novel kkpk (kecil-kecil punya karya). Cita-cita aku pada saat itu masi bimbang mengikuti sesuai dengan pemeran utama yang ada di dalam novel yang aku baca. Dari koleksi novel yang aku punya aku juga suka saling pinjam-meminjam dengan koleksi novel temanku. Setelah selesai membaca novel kami pun tak jarang untuk membahas isi dari novel tersebut, dan saling bertukar pikiran mengenai masalah yang terjadi di dalam novel tersebut.
      Selain hobi mengoleksi novel Sila yang dulu adalah Sila yang menyukai segala kegiatan, termasuk kegiatan extrakulikuler yang ada di sekolahnya. Mulai dari tari jaipong, dance, pencak silat, dan nyanyi. Dari kegiatan extrakuliler  aku juga selalu mengikuti lomba yang ada untuk mengambil kesempatan itu. Tak jarang aku pun selalu juara dalam mengikuti  lomba yang diadakan yang artinya usaha aku tidak pernah sia-sia. Dari extrakulikuler pencak silat pun aku naik pangkat yang pada awalnya aku hanya memakai sabuk hitam hingga akhirnya aku memakai sabuk kuning. Dari segala kegiatan yang aku ikuti aku tidak pernah merasa cape karena aku rasa aku bisa belajar dari kegiatan yang aku ikuti. Â
      Setelah kegiatan sekolah berakhir aku tak pernah merasa cape, bahkan begitu aku sampai rumah aku langsung bersih-bersih, makan dan langsung main dengan teman. Mengerjakan pr menurutku itu bisa dikerjakan nanti malam, karena paling penting bagiku pada saat itu adalah bermain. Bermain bersama teman adalah hal yang paling seru menurutku, aku dan teman-temanku sering jalan sore ke taman yang ada di dekat rumah. Sampai pada akhirnya kami sampai di taman, kami melihat ada seekor anjing pada saat kami jalan sore. Tanpa kita sadari anjing itu berlari mendekati ke arah kami dan akhirnya pun kami lari kencang dan saling pisah satu sama lain.
      Karena pada saat itu kami tidak bermain gadget akhirnya kami bertemu lagi di depan taman. Setelah kami dikejar anjing kami memilih untuk beristirahat sebentar dan duduk di bangku taman.  Setelah beristirahat kami bermain petak umpet sampai tak terasa waktu sudah mau menjelang maghrib. Kami memilih untuk pulang ke rumah masing-masing.
      Pada saat sampai di rumah aku memilih untuk beristirahat sebentar lalu melanjutkan aktivitasku mandi sore lalu mengerjakan pr. Mengejarkan pr bersama mama adalah hal yang menakutkan terutama mengerjakan pr matematika, karena mama akan tegas mengarnya terutama jika aku sulit paham. Karena kelemahanku adalah matematika aku sangat tidak suka mengenai mata pelajaran matematika. Menurutku matematika adalah mata pelajaran yang sangat rumit untuk dipahami.
      Keesokan harinya setelah kegiatan sekolah, aku pergi bermain lagi bersama teman-temanku, karena kami sudah berjanji akan bermain bersama pada saat pulang sekolah. Awalnya kami bermain di rumah temanku hanya membaca novel saja, hingga akhirnya kami bosan kami memilih untuk pergi keluar rumah yaitu tempat yang paling sering kami kunjungi adalah taman. Dan ya kami memilih untuk bermain petak umpet, dan kebetulan hari itu adalah aku yang menjadi kucing untuk mencari teman temanku. Hingga tak terasa waktu kami bermain kini sudah menjelang sore. Pada saat itu kami memilih untuk beristirahat dan tidak langsung pulang.
      Kami memilih untuk berbaring di lapangan dekat taman. Salah satu temanku bilang di ujung jalanan itu ada salah satu rumah yang sudah tidak lama dipakai dan memang cukup seram. Temanku mengajak untuk melihat rumah tersebut dan karena rasa penasaran kami yang tinggi kami memilih untuk melihat kondisi rumah tersebut. Pada awalnya pada saat kami mendekati rumah itu kami berani-berani saja, namun pada saat sudah di depan rumahnya kami memilih untuk langsung pulang.
      Salah satu temanku yang bernama Ita memilih untuk memasuki rumah itu dengan memanjat pagar yang tinggi. Kami yang menunggu di luar berteriak "Ita, ayo kita pulang saja sebentar lagi sudah mau malam" ucap kami pada Ita. Ita tidak menjawab sedikit pun, kami khawatir kepada Ita dan kami memilih untuk menyusul masuk ke rumah tersebut. Anehnya pada saat kami masuk di halaman rumah tersebut Ita sudah tidak ada, dan mendengar dari dalam rumah bahwa ada suara minta tolong. Kami yang khawatir itu adalah Ita tanpa pikir panjang dan membuang rasa takut kami, kami memilih untuk memasuki rumah itu.
      Pada saat sudah di dalam rumah tersebut kami terus meneriaki nama Ita, namun anehnya Ita tidak ditemukan. Kami melihat ada salah ruangan begitu kami buka pintunya Ita ada di ruangan tersebut, salah satu temanku bilang "Ta kamu daritadi dipanggil ko ga nyaut?" pada saat itu posisi badan Ita membelakangi kami. Pada saat Ita berbalik badan dia hanya tersenyum lebar dan tertawa kencang. Kami yang melihat kejadian tersebut takut, kami lari keluar satu persatu untuk memanggil orang yang ada di luar sana. Beruntungnya kami pada saat keluar ada salah satu orang yang melewat ke rumah tersebut dan kami pun meminta bantuan.
      Setelah dibantu orang tersebut Ita akhirnya pingsan. Begitu Ita pingsan orang yang membantu kami pun menggendong Ita untuk dibawa keluar. Tidak lama kemudian Ita sadar dia bilang begitu dia masuk ke halaman rumah itu Ita seperti ditarik oleh seseorang. Begitu kami mengalami kejadian tersebut kami memilih untuk langsung pulang ke rumah. Begitu sampainya di rumah anehnya mama malah membangunkanku mama bilang "ayo bangun sudah adzan magrib". Begitu mama membangunkan aku sangat kaget ternyata hal yang barusan aku alami adalah mimpi, karena aku tidur di jam mau menjelang malam, kata orangtua ku dulu itu bisa disebut pamali atau tidak boleh tidur di jam tersebut. Mama bilang setelah setelah selesai main di taman aku langsung pulang dan aku ketiduran di kursi tamu lalu aku bermimpi buruk.
      Dari kejadian tersebut aku tidak pernah tidur di jam nanggung dari sore mau menjelang malam, karena aku takut hal tersebut akan terulang lagi. Hingga tak terasa aku dan temanku yang lain sudah naik kelas, yang dimana sudah menduduki bangku kelas 5 sd dan sebentar lagi aku akan mengikuti ujian nasional. Begitu aku menduduki kelas 5 sd aku mengurangi seluruh kegiatan extrakulikuler dan mengikuti les tambahan. Teman-temanku juga sudah sibuk masing-masing karena mereka juga akan mengejar sekolah impian mereka nantinya. Karena sudah saling sibuk dengan kegiatan masing-masing kamipun jarang bermain bersama pada saat pulang sekolah, karena saat itu jika kegiatan sekolah sudah selesai maka aku dan teman-temanku akan les di tempat yang berbeda, sehingga kami pun jarang bermain bersama. Hingga tak terasa kini aku sudah menduduki bangku perkuliahan, aku sangat rindu masa kecilku yang di mana aku selalu saja bermain dan selalu kena omelan mama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H