Mohon tunggu...
Nabila Nirwasita
Nabila Nirwasita Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Malang

Saya merupakan seorang mahasiswa program studi Pendidikan Geografi yang memiliki dedikasi tinggi dalam mempelajari dan mengajarkan ilmu geografi. Sebagai mahasiswa di program studi ini, saya terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan praktikum yang bertujuan untuk memahami fenomena geografi secara mendalam. Dalam bidang studi ini, saya mempelajari geografi fisik dan manusia, yang mencakup topik-topik seperti geomorfologi, hidrologi, meteorologi, ekologi, serta interaksi manusia dengan lingkungan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Mahasiswa Asistensi Mengajar dalam Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran TGT

12 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:21 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, 6 Maret 2024 - Dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, mahasiswa yang terlibat dalam program asistensi mengajar di MAN 1 Malang telah menerapkan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT). Kegiatan ini dilakukan oleh 3 mahasiswa dari prodi Pendidikan Geografi serta Bapak M. Mu’tashimbillah N.B, S.Pd selaku guru pamong. Inisiatif ini merupakan bagian dari program pengembangan kompetensi pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa.

Model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) adalah salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang menggabungkan elemen permainan dan kompetisi. Metode ini tidak hanya membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan bekerja sama dalam tim.

"Melalui TGT, siswa belajar untuk berpikir secara kritis dan analitis. Mereka harus bekerja sama untuk memecahkan masalah dan berkompetisi dalam suasana yang menyenangkan," ujar Nabila, salah satu mahasiswa asistensi mengajar di MAN 1 Malang.

Setiap sesi pembelajaran dimulai dengan mahasiswa membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Kelompok-kelompok ini kemudian diberikan tugas-tugas yang harus diselesaikan bersama. Tugas-tugas tersebut melibatkan pemecahan masalah, diskusi kelompok, dan penyusunan strategi untuk turnamen.

"Turnamen ini menambah semangat kami dalam belajar. Kami tidak hanya berusaha untuk menang, tetapi juga belajar bagaimana bekerja sama dan saling membantu," ujar salah satu siswa kelas 10.

Gambar Pelaksanaan Model Pembelajaran TGT
Gambar Pelaksanaan Model Pembelajaran TGT

Implementasi TGT oleh mahasiswa asistensi mengajar telah menunjukkan hasil yang positif. Siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar mengajar. Mereka juga lebih bersemangat untuk belajar dan menunjukkan peningkatan dalam kemampuan berpikir kritis.

"Dengan metode ini, siswa menjadi lebih antusias dan termotivasi. Mereka tidak hanya belajar materi pelajaran, tetapi juga keterampilan berpikir kritis dan bekerja sama," ungkap Nazwa, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program asistensi.

Namun, penerapan TGT juga menghadapi tantangan, terutama dalam memastikan bahwa setiap siswa berpartisipasi aktif. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa asistensi mengajar memberikan peran khusus kepada setiap anggota kelompok, seperti menjadi pemimpin diskusi, pencatat, dan penyaji hasil.

"Pendekatan ini memastikan bahwa setiap siswa memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk berkontribusi," tambah Nazwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun