Lirih lembut gemuruh hati
Dipertegas logika sayatan simponie
Pangeran tampan berkuda putih
Akhlak yang indah selalu di kagumi
Air suci jatuh di atas sajadah
Terus meminta kebaikan untuknya
Cinta yg tulus tak boleh ternoda
Akan pernyataan atau pun pertemuan
Malam dan siang terus berganti
Kertas jawaban tak kunjung terisi
Logika memberontak menyayat hati
Ternyata rasa bukan tentang memiliki
Bagai tamu bukanlah pemilik rumah
Kepergian adalah jalan yang indah
Tuan rumah takkan meminta
para tamu tuk selamanya singgah
Oh akankah aku bergi?
Begitu berat langkah lembut ini
Terjebak rantai rasa yang abadi
Walau kenyataan menebasku tuk pergi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI