Awan itu mengabu
Hadirkan redup pembawa sendu
angin menari mengacau pilu
Terbangkan duka kepergianmu
Rintikan suci basahi luka
Badai hujan kian terjaga
Begitu deras rasa sakitnya
Ia pergi tanpa pesan akhir sebuah rasa
Waktu pun kian berlalu
Namun hujan sering bertamu
Tiada rela kepergianmu
Tiada ruang tuk orang baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!