Mohon tunggu...
Nabila Maulidia
Nabila Maulidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Perkenalkan, saya Nabila Maulidia, biasa dipanggil Nabila. Saat ini, saya adalah mahasiswa aktif tahun 2022 jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Saya lahir dan tinggal di Banyuwangi. Hobi saya adalah membaca Wattpad dan menonton drama Korea. Saya suka dengan pengalaman baru dan senang mengeksplorasi kegiatan yang belum pernah saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Implementing Strategies: Kepemimpinan dan Struktur

23 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 27 Juni 2024   10:30 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Implementasi strategi merupakan tahapan krusial dalam manajemen strategis yang memungkinkan perencanaan strategis berubah menjadi tindakan konkret. Kepemimpinan memainkan peran kunci dalam mengarahkan organisasi melalui perubahan strategis yang terus-menerus. Kepemimpinan strategis tidak hanya tentang mengembangkan visi, tetapi juga tentang memotivasi dan menginspirasi anggota organisasi untuk mencapai visi tersebut. Pentingnya kepemimpinan dalam konteks implementasi strategi menunjukkan bahwa keberhasilan strategi organisasi tidak dapat dipisahkan dari kemampuan pemimpin untuk mengelola perubahan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang kepemimpinan dan struktur organisasi, organisasi dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam mengimplementasikan strategi-strategi yang direncanakan.

Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki peran kepemimpinan dan struktur organisasi dalam implementasi strategi. Dengan menganalisis konsep-konsep ini secara menyeluruh, diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi dan akademisi dalam memahami dinamika manajemen strategis modern.

Implementasi strategi melibatkan tindakan dan pilihan yang digunakan untuk menerapkan perencanaan strategis. Proses ini melibatkan transformasi strategi dan kebijakan menjadi tindakan yang konkrit melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Implementasi strategi sangat penting dalam keberhasilan manajemen strategis, dan harus diperhatikan sejak perumusan strategi. Perumusan strategi dan implementasi strategi saling terkait dan memiliki peran yang sama pentingnya. Beberapa pihak yang terlibat dalam menerapkan manajemen strategis termasuk manajer fungsional, direktur divisi atau SBU, manajer proyek, manajer pabrik, kepala unit, dan manajer operasional. Langkah-langkah dalam implementasi manajemen strategis meliputi mengembangkan program, anggaran, dan prosedur serta mencapai sinergi antara fungsi-fungsi yang ada dan unit bisnis yang berbeda. Ada empat jenis sinergi yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi strategi, yaitu sinergi pemasaran, sinergi operasional, sinergi investasi, dan sinergi manajemen.

A. Kepemimpinan

1. Kepemimpinan 

Kepemimpinan adalah tindakan yang penting untuk mengatur pola sosialisasi dan interaksi masyarakat. Dengan kepemimpinan, diharapkan masyarakat dapat mengatur kehidupannya dengan lebih baik. Ada dua bidang dalam kepemimpinan. Pertama, memimpin organisasi dalam menghadapi perubahan yang berkelanjutan dan memberikan manajemen keahlian yang diperlukan untuk menghadapinya.. Kepemimpinan ini melibatkan pengembangan dan komunikasi visi serta memotivasi anggota organisasi menuju visi tersebut.

Struktur organisasi (organizational structure) adalah struktur yang mengacu pada pengaturan formal interaksi dan tanggung jawab yang melibatkan tugas, orang, dan sumber daya dalam suatu organisasi. Struktur organisasi sering dianggap sebagai bagan organisasi, seringkali berbentuk piramida, dengan jabatan atau gelar dan peran yang diturunkan dari atas ke bawah. Struktur organisasi yang Anda dan kolega Anda miliki pada awalnya dan akan menjadi bagiannya kemungkinan besar adalah organisasi yang “sederhana”.

Kepemimpinan melibatkan mengembangkan visi masa depan, memotivasi anggota organisasi, menginspirasi mereka menuju visi tersebut, dan melibatkan sekelompok orang dalam mencapai tujuan secara interpersonal. Pemimpin adalah motivator yang efektif, menciptakan nilai bagi bawahan. Dalam organisasi yang melayani masyarakat luas, kepemimpinan memperluas jalur kemajuan karir berdasarkan prestasi kerja, keahlian, dan keterampilan, serta pemantapan sikap mental pejabat melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan, dan nasihat, serta sistem penghargaan yang adil. Efektivitas organisasi dalam mencapai visi dan tujuannya tergantung pada peran pemimpin yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, komitmen, produktivitas, dan kinerja bawahannya. Gaya kepemimpinan dan komunikasi yang harmonis antara karyawan dan manajer juga penting untuk meningkatkan peran anggota dalam organisasi.

Kepemimpinan strategis melibatkan penentuan arah organisasi, mengembangkan dan mengkomunikasikan visi, serta memotivasi dan menginspirasi anggota menuju visi tersebut. Unsur penting dalam kepemimpinan adalah mengajak dan mengarahkan orang untuk mencapai tujuan, melibatkan sekelompok orang secara interpersonal, dan menjadi motivator yang menciptakan makna bagi bawahan. Kepemimpinan dalam organisasi yang melayani masyarakat membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang sehat dan jenjang karir berdasarkan prestasi kerja, kemampuan, keahlian, serta sikap mental pejabat. Efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan bergantung pada peran pemimpin. Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, komunikasi dan hubungan harmonis antara karyawan dan manajer perlu ditingkatkan untuk meningkatkan peran anggota dalam organisasi.

Kepemimpinan organisasi melibatkan membantu organisasi menghadapi perubahan dengan merangkul tujuan strategis, membangun budaya berdasarkan peluang dan tantangan, serta memberikan manajemen keahlian. Hal ini membantu organisasi menghadapi dampak perubahan dengan pemimpin operasional yang memiliki kepemimpinan dan visi yang hebat.

2. Kepemimpinan strategis: Menerima perubahan. 

Perubahan telah menjadi bagian integral dari apa yang dihadapi para pemimpin dan manajer. Tantangan kepemimpinan adalah mendorong partisipasi orang-orang di dalam organisasi maupun pemangku kepentingan di luar organisasi. merangkul perubahan dan melaksanakan strategi tertentu untuk memposisikan organisasi agar terus sukses di masa depan yang sangat berbeda. Pemimpin dapat mencapai hal ini dengan menjelaskan tujuan strategis, membangun organisasi, membentuk budaya organisasi, dan merekrut serta mengembangkan kepemimpinan yang berbakat.

3. Kepemimpinan Efektif 

Kepemimpinan efektif merujuk pada kemampuan pemimpin untuk memahami masalah organisasi dan kebutuhan individu, serta menyusun strategi untuk mengatasinya. Model kepemimpinan ini berfokus pada memaksimalkan kepentingan seluruh kelompok dalam organisasi. Seorang pemimpin efektif harus memiliki 7 aspek, termasuk pemimpin, pengusaha, manajer, administrator, supervisor, karyawan dan teknisi.  Kemampuan mempengaruhi juga penting, sehingga pemimpin sukses dapat membawa orang lain mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang efektif melibatkan mengizinkan orang lain bekerja sesuai kemampuan mereka dan menghargai kebutuhan mereka, dan bukan hanya menekankan pada pengambilan keputusan. Keberhasilan dalam kepemimpinan melibatkan upaya bersama dari pemimpin dan yang dipimpin.

B. Struktur Organisasi

Perubahan strategi seringkali mengharuskan perubahan struktur organisasi karena dua alasan utama. Pertama, struktur mencerminkan bagaimana tujuan dan kebijakan dibuat. Misalnya, tujuan dan kebijakan dalam kerangka geografis ditampilkan dalam istilah geografi. Tujuan dan kebijakan dalam struktur kelompok produk mencerminkan produk organisasi. Format struktur mempengaruhi implementasi strategi. 

Perubahan strategi perlu disertai perubahan struktur karena struktur menentukan alokasi sumber daya. Dalam struktur berdasarkan kelompok pelanggan, alokasi sumber daya mengikuti kelompok pelanggan. Dalam struktur berdasarkan lini bisnis fungsional, alokasi sumber daya mengikuti area fungsional. 

Struktur Organisasi adalah tata letak formal interaksi dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Serupa dengan piramida, struktur ini melibatkan posisi dan peran yang diturunkan dari atas ke bawah. Tahap awal organisasi Anda dan rekan Anda hampir pasti adalah struktur yang sederhana.

1. Struktur organisasi sederhana 

Simple organization structure adalah struktur di mana ada satu pemilik dan beberapa karyawan dengan aturan, tugas, tanggung jawab, dan komunikasi yang informal. Keputusan strategis dan operasional dibuat oleh pemilik atau tim kecil. Dalam struktur ini, peran, komunikasi, dan prosedur tidak perlu diformalkan karena cakupan perusahaan yang kecil. Fokus utama adalah menjaga keberlanjutan perusahaan dan mengontrol kepemilikan. Struktur ini juga memungkinkan respons cepat terhadap perubahan produk atau pasar serta permintaan pelanggan. Pemilik secara langsung terlibat dengan pelanggan secara rutin. Struktur sederhana mendorong karyawan untuk melakukan banyak tugas, efektif dalam bisnis lokal atau pasar niche. Pemilik harus multitalenta dan cerdik untuk mengelola produk, penjualan, dan dana terbatas. Kelebihannya adalah pengambilan keputusan cepat, sistem yang tidak rumit, dan biaya yang rendah.  Kekurangan struktur ini adalah fokus pada pemilik perusahaan dan peluang peningkatan karir yang kecil. Struktur ini cocok untuk bisnis dengan produk atau pasar lokal sederhana.

2. Struktur organisasi fungsional 

Fuctional organization structure  adalah Struktur dimana tugas, orang, dan teknologi dalam kelompok "fungsional" seperti pemasaran, operasi, dan keuangan. Ini memungkinkan koordinasi yang lebih formal dalam kegiatan produksi produk dan layanan perusahaan. Struktur fungsional biasanya digunakan oleh perusahaan dengan fokus produk tunggal atau sempit yang mencapai kesuksesan di pasar. Hal ini menyebabkan peningkatan penjualan dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Keuntungannya adalah meningkatkan efisiensi melalui spesialisasi, mengembangkan keahlian fungsional, dan mempertahankan pengendalian yang ketat. Namun, ada kekurangannya seperti terbatasnya spesialisasi dan timbulnya konflik antar fungsi. Struktur ini juga membatasi pengembangan manajer umum dan prioritas hanya pada kepentingan fungsional, bukan keseluruhan bisnis.

3. Sruktur divisi 

Divisional structure adalah ketika grup unit atau divisi yang relatif otonom dikelola oleh kantor pusat korporasi, dengan setiap divisi memiliki fungsi khusus yang menyediakan produk/jasa yang berbeda. Perusahaan otomotif global telah menggunakan struktur divisi berdasarkan produk dan saluran distribusi. Struktur divisi memungkinkan manajemen perusahaan mendelegasikan wewenang manajemen strategis ke divisi bisnis yang berbeda. Struktur ini mempercepat pengambilan keputusan menanggapi lingkungan kompetitif dan memungkinkan manajemen korporat fokus pada keputusan strategis. Divisi bertanggung jawab atas laba, memfasilitasi penilaian yang akurat. . Kelebihan struktur divisi termasuk memaksakan koordinasi dan wewenang yang diperlukan ke tingkat bawah, mempercepat pengambilan keputusan, dan membebaskan CEO untuk mengambil keputusan strategis yang lebih luas. Namun, kekurangan struktur divisi meliputi potensi persaingan yang disfungsional, masalah dalam menentukan wewenang, dan potensi inkonsistensi kebijakan.

4. Struktur Strategic Business Unit (SBU) 

Unit bisnis strategis adalah adaptasi dari struktur divisi di mana berbagai divisi atau bagian dari suatu divisi dikelompokkan berdasarkan elemen strategis yang sama, sering kali terkait dengan perbedaan produk atau pasar tertentu. Struktur SBU memiliki dua kelemahan, yaitu tambahan manajemen, biaya gaji yang meningkat, dan peran wakil presiden perusahaan yang kurang jelas. Tapi, ini dikompensasi dengan peningkatan koordinasi dan akuntabilitas. Selain itu, SBU juga mempermudah perencanaan dan pengendalian kantor pusat. Sebagai contoh, dalam perusahaan dengan 100 divisi, mereka dapat dikelompokkan menjadi 10 SBU berdasarkan karakteristik umum seperti pesaing, lokasi, atau pelanggan yang sama. 

5. Struktur Organisasi Matriks 

Matrix organizational structure adalah Struktur dengan personil fungsional dan staf ditugaskan ke bidang fungsional atau manajer proyek/produk. Ada dua saluran wewenang, tanggungjawab, evaluasi, dan kendali. Matriks menggabungkan spesialisasi fungsional dan produk untuk memaksimalkan talenta perusahaan. Struktur matriks meningkatkan jumlah manajer level menengah yang tangani manajemen umum. Hal ini memperluas pemahaman mereka terhadap masalah strategis organisasi. Struktur ini mengatasi kekurangan organisasi fungsional dan mempertahankan kelebihan spesialisasi fungsional. Namun, struktur matriks sulit diterapkan karena adanya rantai komando ganda yang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau kebingungan di antara bawahan.  Memiliki kelebihan seperti mengakomodasi beragam aktivitas bisnis berorientasi proyek, menyediakan tempat pelatihan bagi manajer strategi, dan memaksimalkan penggunaan manajer fungsional. Namun, juga memiliki kekurangan seperti memicu kebingungan dan kebijakan yang saling bertentangan, membutuhkan koordinasi horizontal dan vertikal yang luar biasa, serta meningkatkan kemacetan informasi dan pelaporan berlebihan.

6. Struktur tim - produk 

Product-team structure adalah Upaya untuk menyederhanakan dan memfokuskan sumber daya pada bidang strategis seperti produk, proyek, pasar, pelanggan, atau inovasi. Struktur tim-produk mengatur manajer dan spesialis fungsional (seperti teknik, pemasaran, keuangan, R&D, dan operasi) untuk membuat keputusan utama tentang produk. Tim ini dibentuk ketika ada gagasan tentang produk baru, dan anggota tim tetap di dalamnya sampai gagasan tersebut menjadi permanen dalam bisnis. Anggota tim secara permanen ditugaskan ke tim tersebut, mengurangi biaya koordinasi dan jumlah manajemen yang diperlukan untuk menyetujui keputusan tim. dari manajer dan ahli yang ditugaskan pada produk, proyek, atau proses. Anggota tim tetap dan biaya koordinasi lebih rendah. Kelebihannya mencakup biaya koordinasi yang rendah, pemahaman lintas fungsional, dan inovasi yang cepat. Kekurangannya adalah tambahan lapisan manajemen yang mengurangi pemahaman langsung terhadap masalah.

Dengan demikian, Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Pentingnya implementasi strategi terletak pada kemampuannya untuk mewujudkan tujuan strategis perusahaan. Namun, implementasi yang efektif memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kepemimpinan dan struktur organisasi.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang kepemimpinan dan struktur organisasi, organisasi dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam mengimplementasikan strategi-strategi yang direncanakan. Dengan demikian, penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara kepemimpinan, struktur organisasi, dan implementasi strategi menjadi penting untuk memperdalam pemahaman kita tentang manajemen strategis.

Sumber: Watunglawar, B. (2022). "MANAJEMEN STRATEGIK: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi". Yogyakarta: CV. Lebah Buku Group. ur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun