Mohon tunggu...
Nabila Maulida
Nabila Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030030 UIN Sunan Kalijaga

Nabila Maulida 23107030030

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MBTI, Kenali Dirimu dan Kembangkan Potensimu

21 Juni 2024   22:46 Diperbarui: 21 Juni 2024   23:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.FraJdkVLAp9ZVfkwJpgcUAHaEK&pid=Api&P=0&h=220

MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) adalah alat psikologi yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengklasifikasikan kepribadian seseorang. MBTI membagi kepribadian manusia menjadi beberapa dimensi utama, yaitu dimensi energi, pengumpulan informasi, pengambilan keputusan, dan gaya hidup.
1. Dimensi Energi
Dimensi ini membagi orang menjadi introvert (I) dan ekstrovert (E). Introvert lebih cenderung berfokus pada diri sendiri, sementara ekstrovert lebih aktif dalam interaksi sosial.
2. Dimensi Pengumpulan Informasi
Dimensi ini membagi orang menjadi sensoris (S) dan intuitif (N). Sensoris lebih cenderung fokus pada fakta dan informasi yang konkrit, sedangkan intuitif lebih suka menginterpretasikan dan memberi arti pada informasi yang diperoleh.
3. Dimensi Pengambilan Keputusan
Dimensi ini membagi orang menjadi berpikir logis (T) dan berpikir emosional (F). Berpikir logis lebih cenderung menggunakan logika dan penilaian rasional, sedangkan berpikir emosional lebih cenderung mempertimbangkan aspek emosional dan situasional.
4. Dimensi Gaya Hidup
Dimensi ini membagi orang menjadi terstruktur (J) dan spontan (P). Terstruktur lebih cenderung membuat keputusan yang tegas, sedangkan spontan lebih terbuka terhadap informasi baru dan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi berbagai pilihan.

Berdasarkan dari kombinasi ke empat dimensi tersebut, dihasilkan 16 tipe kepribadian yang berbeda. Berikut beberapa contoh:
ENFJ: Sosok yang dikenal sebagai pengajar dan pemberi, dengan keahlian dalam menghargai pertimbangan pribadi dirinya dan orang lain.
INFJ: Sosok yang menjalani hidup dengan penuh perhatian dan imajinasi, dengan nilai-nilai pribadi dan versi humanisme yang tenang.
INTJ: Orang yang suka menyempurnakan detail kehidupan, menerapkan kreativitas dan rasionalitas dalam segala hal yang mereka lakukan.

16 tipe kepribadian tersebut adalah : ISTJ, ISTP, ISFJ, ISFP, INFJ, INFP, INTJ, INTP, ESTJ, ESTP, ESFJ, ESFP, ENTJ, ENTP, ENFJ, ENFP.

Pengaruh MBTI Terhadap Kepribadian Seseorang
MBTI digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk rekrutmen kerja dan pelatihan. Banyak perusahaan menggunakan tes ini untuk memahami kekuatan dan kelemahan karyawan, serta untuk meningkatkan efisiensi dalam tim. Namun, beberapa pakar psikologi tidak setuju dengan tes ini, menganggap bahwa MBTI tidak sepenuhnya terbukti benar dan menghasilkan tipe kepribadian yang tidak akurat. Meski demikian, MBTI tetap digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia.

Berikut ini cara menginterpretasikan hasil tes MBTI  meliputi:
1. Memahami Empat Dimensi Utama:
Extraversion (E) vs. Introversion (I)
Sensing (S) vs. Intuitive (N)
Thinking (T) vs. Feeling (F)
Judging (J) vs. Perceiving (P).

2. Menyadari Kecenderungan Kepribadian:
Identifikasi huruf-huruf yang mewakili preferensi di masing-masing dimensi.
Contoh: ESFJ memiliki preferensi Extraversion, Sensing, Feeling, dan Judging.

3. Membaca Deskripsi Jenis Kepribadian:
Banyak sumber online dan buku yang menyediakan deskripsi rinci tentang setiap jenis kepribadian MBTI.
Contoh: ESFJ adalah sosok yang dikenal sebagai pengajar dan pemberi, dengan keahlian dalam menghargai pertimbangan pribadi dirinya dan orang lain.

4. Mengembangkan Kekuatan dan Potensi:
Pemahaman tipe kepribadian dan tipe kepribadian orang lain dapat membantu menavigasi komunikasi dan konflik dengan lebih baik.
Mengembangkan keahlian dan potensi dengan mengidentifikasi minat, keahlian, dan gaya bekerja yang sesuai dengan kepribadian.
Dengan memahami cara menginterpretasikan hasil tes MBTI, individu dapat meningkatkan efisiensi dalam tim, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan mengembangkan keahlian dan potensi yang sesuai dengan kepribadian mereka.

Selanjutnya yaitu, Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) memiliki beberapa manfaat dalam pengembangan karir, manfaat tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Pemilihan Pekerjaan yang Sesuai:
Tes MBTI membantu individu memilih pekerjaan yang sesuai dengan preferensi kepribadian mereka, sehingga meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja.

2. Karier dan Pemilihan Jurusan:
Tes MBTI membantu individu dalam menjelajahi pilihan karier yang sesuai dengan preferensi kepribadian mereka dan memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

3. Tim dan Organisasi:
Tes MBTI digunakan dalam pengembangan tim dan organisasi untuk meningkatkan komunikasi, kerjasama, dan efisiensi dalam tim.

4. Pengembangan Diri dan Pelatihan:
Tes MBTI membantu perusahaan dalam mengembangkan diri karyawan melalui pelatihan yang sesuai dengan potensi mereka, sehingga meningkatkan keterampilan dan kinerja.

5. Memastikan Kesesuaian Budaya Calon Karyawan dan Mengurangi Tingkat Turnover:
Tes MBTI membantu perusahaan memastikan kesesuaian budaya calon karyawan dengan lingkungan kerja, sehingga mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan kinerja tim.

Dengan memahami tipe kepribadian dan preferensi individu, tes MBTI dapat membantu individu dan perusahaan dalam mengembangkan karir yang lebih efektif dan meningkatkan kinerja tim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun