Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa responden yang memiliki resiprokalitas atau proses timbal balik dalam hubungannya akan menceritakan informasi yang bersifat personal kepada lawan bicaranya saat melakukan chatting di Tinder, misalnya mengungkapkan tentang pengalaman berpacarannya. Hal ini tentunya menjadi sangat berbahaya, karena pengguna lain bisa saja memanfaatkan informasi yang bersifat pribadi tersebut untuk melakukan tindak kejahatan.
Memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih merupakan impian dari sebagian besar orang. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan seseorang memutuskan untuk bermain dating apps.Â
Adapula yang sengaja bermain dating apps untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Banyaknya kasus kejahatan yang terjadi dalam dating apps seolah membuka mata kita bahwa aplikasi-aplikasi tersebut kerap kali menjadi medium pengantar pemenuhan kebutuhan seksual oknum-oknum tertentu.Â
Mirisnya, sebagian besar korban dari aksi oknum-oknum tersebut adalah perempuan. Menurut Jourard (1964) perempuan terbiasa untuk mengungkapkan diri atau melakukan self-disclosure, hal tersebut dapat dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Firnandha & Putu (2021) yang menyebutkan bahwa pengguna aplikasi kencan seperti Tinder yang berjenis kelamin perempuan jauh lebih berani untuk mengungkapkan dan menanyakan informasi yang bersifat pribadi kepada lawan bicaranya di Tinder. Informasi pribadi yang diungkapkan tersebut bisa menjadi senjata bagi para oknum untuk melancarkan aksinya,
Sejatinya, dating apps ini tidak menjadi masalah jika penggunanya dapat memanfaatkan aplikasi tersebut dengan baik. Untuk meminimalisir terjadinya kejahatan-kejahatan dalam dating apps, perlu adanya peningkatan kemanan yang dapat dilakukan oleh para pengguna aplikasi kencan itu sendiri.Â
Misalnya dengan menggunakan email khusus yang hanya digunakan untuk membuat akun dalam aplikasi-aplikasi kencan, lalu menghindari penggunaan nomor telepon untuk masuk atau login ke akun yang dimiliki, dan menghindari mengirimkan foto ataupun data pribadi kepada pengguna lainnya sebelum bertemu secara langsung.Â
Disamping banyaknya kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi, dating apps dapat memberikan dampak positif bagi mental khususnya di masa pandemi seperti ini. Â Dating apps dapat menjadi wadah bagi seseorang untuk mendapatkan teman baru mengingat saat ini pandemi semakin sulit untuk membuka kesempatan bagi seseorang untuk berkenalan dengan orang-orang baru di dunia nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H