Mohon tunggu...
nabilamaenawasalwa
nabilamaenawasalwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelaksanaan pembelajaran di sdn 190 pekanbaru

12 Januari 2025   19:36 Diperbarui: 12 Januari 2025   19:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar  1. Foto bersama siswa kelas 6

CO Author : Dea Mustika,S.Pd., M.Pd.
deamustika@edu.uir.ac.id

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Islam Riau, Indonesia

E-mail: 

1. nabilamaenawasalwa@student.uir.ac.id

2. fiartimuhabibbah@student.uir.ac.id

3. indrijunia@student.uir.ac.id

4. aulianazila@student.uir.ac.id

5. syafaamziazahra@student.uir.ac.id

Abstrak

Studi ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi pengajaran di SDN 190 Pekanbaru, dengan perhatian khusus pada teknik pengajaran, tantangan yang dihadapi, serta pengaruhnya terhadap siswa kelas 6. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumen. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa metode yang digunakan masih didominasi oleh ceramah dan tugas mandiri, dengan partisipasi siswa yang terlihat pasif. Kendala utama mencakup kekurangan sarana pembelajaran, variasi kemampuan siswa, dan tekanan dari kurikulum. Siswa menunjukkan minat yang lebih besar terhadap pembelajaran yang melibatkan kegiatan kelompok atau praktik langsung. Penelitian ini merekomendasikan variasi dalam metode pembelajaran, termasuk pengintegrasian media edukasi dan pendekatan personal, untuk meningkatkan partisipasi siswa dan efektivitas pengajaran. Temuan ini dapat dijadikan pedoman bagi para guru dan pendidik masa depan dalam meningkatkan mutu pendidikan di tingkat sekolah dasar.

Kata Kunci: metode pengajaran, motivasi belajar siswa, pembelajaran, pendidikan, sekolah dasar, variasi metode pembelajaran. 

Abstract

This study aims to describe the implementation of teaching at SDN 190 Pekanbaru, with special attention to teaching techniques, the challenges faced and the impact on Grade 6 students. The study used a descriptive qualitative approach through observation, semi-structured interviews and document analysis. The findings indicated that the methods used were still dominated by lectures and independent assignments, with students' participation appearing passive. The main constraints include lack of learning facilities, variation in students' abilities, and pressure from the curriculum. Students showed greater interest in learning that involved group activities or handson practice. This study recommends variations in learning methods, including the integration of educational media and personalized approaches, to increase student participation and teaching effectiveness. The findings can serve as a guideline for future teachers and educators in improving the quality of education at the primary school level. Keywords: education, learning, primary school, student learning motivation, teaching methods, variation of learning methods. 

 

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang ditujukan untuk mengoptimalkan potensi seseorang, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun aspek karakter. Proses pendidikan tidak terbatas pada lingkungan kelas saja, melainkan juga berlangsung melalui pengalaman, interaksi sosial, dan pembelajaran yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam konteks pendidikan, siswa berkomunikasi dengan pengajar, materi ajar, teknik pengajaran, dan lingkungan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Proses ini mendukung individu untuk memahami lingkungannya, mengasah kemampuan berpikir kritis, serta mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.

Pembelajaran adalah salah satu elemen yang sangat penting. Menurut Pane & Darwis Dasopang (2017) menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dan guru yang melibatkan bahan ajar, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, serta berbagai sumber belajar dalam seuatu lingkungan yang mendukung. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3,  pendidikan nasional memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk karakter, dan membangun peradaban bangsa yang bermatabat. Tujuan utamanya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi peserta didik agar  menjadi individu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berpengetahuan, terampil, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

 Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 190 Pekanbaru, pelaksanaan pembelajaran memiliki peran sentral dalam mendukung perkembangan akademik siswa. Guru, sebagai fasilitator pembelajaran, dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sarana, perbedaan tingkat pemahaman siswa, serta kebutuhan untuk menerapkan metode pembelajaran yang efektif. Seperti yang disampaikan oleh Suryani et al. (2021), keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar sangat bergantung pada kemampuan guru dalam merancang proses pembelajaran yang interaktif dan kontekstual.

Meski demikian, pelaksanaan pembelajaran tidak terlepas dari kendala-kendala yang memengaruhi kualitasnya. Berdasarkan hasil penelitian Sari., dkk (Sasmita dkk, 2020:68), faktor-faktor yang berkontribusi pada rendahnya motivasi belajar siswa meliputi disiplin belajar yang lemah, siswa yang tidak berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas, rendahnya keaktifan siswa yang terlihat dari kurangnya perhatian saat guru memberikan penjelasan, minimnya fokus terhadap tugas baik individu maupun kelompok, kurangnya rasa ingin tahu, serta ketidakberanian untuk mengajukan pertanyaan maupun memberikan jawabn. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat membantu mengatasi kendala tersebut serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajarmengajar.

Sekolah Dasar Negri (SDN) 190 Pekanbaru menjadi salah satu institusi pendidikan yang terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajarannya. Dalam pelaksanaannya, guru memiliki peran sentral untuk medesain pembelajaran yang efektif dengan memanfaatkan metode dan strategi yang relevan. Namun, seperti banyak sekolah pada umumnya, SDN 190 Pekanbaru juga menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan sarana dan prasarana hingga kebutuhan peningkatan kompetensi guru dalam mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif.

Penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan pembelajaran di SDN 190 Pekanbaru dengan tujuan mendeskripsikan metode yang diterapkan, kendala yang dihadapi, dan dampaknya terhadap siswa. Dengan memahami pelaksanaan pembelajaran secara lebih mendalam, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dasar. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Pratiwi (2020), penelitian berbasis kebutuhan sekolah dapat menjadi acuan penting dalam merancang solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 190 Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2025. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas 6. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memahami bagaimana proses pembelajaran berlangsung di SDN 190 Pekanbaru. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara semi-terstruktur, dan pengumpulan dokumen. Observasi dilakukan di dalam kelas untuk mengamati interaksi antara pengajar dan peserta didik, metode yang diterapkan dalam pembelajaran, serta penggunaan fasilitas yang ada saat kegiatan belajarmengajar berlangsung. Wawancara dengan para guru bertujuan untuk menggali informasi mengenai strategi yang diterapkan, tantangan yang dihadapi, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi tantangan tersebut. Sementara wawancara dengan siswa dirancang untuk memahami pengalaman mereka selama pembelajaran berlangsung. Pengumpulan dokumen seperti foto-foto kegiatan belajar digunakan untuk melengkapi informasi yang diperoleh.

Data yang diperoleh dianalisis dengan melakukan presentasi data dalam bentuk narasi deskriptif, dan penarikan kesimpulan untuk mengidentifikasi pola serta keterkaitan dalam proses pembelajaran. Untuk menjamin keakuratan data, penelitian ini memanfaatkan teknik triangulasi dengan membandingkan hasil observasi, wawancara, dan dokumen. Peneliti juga melakukan diskusi dengan rekan sejawat untuk mengevaluasi hasil yanng ditemukan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagi peneliti mengenai pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar. Dari hasil studi ini diharapkan dapat menjadi acuan awal bagi mahasiswa dalam mempelajari dan mengembangkan strategi pembnelajaran yang efektif di masa yang mendatang. 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Proses pembelajaran di SDN 190 Pekanbaru mencerminkan kegiatan sehari-hari yang umum dijumpai di Sekolah Dasar, terutama untuk kelas 6. Kegiatan belajar dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran di kelas hingga pukul 12.00 WIB, setiap hari Senin hingga Kamis. Pada hari Jumat dan Sabtu, durasi belajar lebih pendek, dan siswa biasanya pulang sekitar pukul 10.00 WIB.

Hasil observasi menunjukkan bahwa metode pengajaran yang digunakan oleh para guru masih banyak berupa memberikan penjelasan terkait mata pelajaran, memberikan nasihat, dan tugas individu. Keberadaan guru sering kali diisi dengan membacakan materi dari buku panduan dan mencatat pon penting di papan tulis, sedangkan siswa mencatat dan menyelesaikan latihan di buku mereka. Walaupun cara ini cukup efektif dalam menyampaikan materi, interaksi aktif antara guru dan siswa cenderung minim. Banyak siswa tampak pasif, kecuali jika guru secara khusus meminta mereka untuk menjawab pertanyaan atau memberikan opini.

Dari wawancara dengan guru, terungkap bahwa perbedaan kemampuan belajar siswa menjadi salah satu tantangan utama, khususnya di kelas 6 yang harus mempersiapkan ujian akhir. Beberapa siswa cepat memahami materi, sementara yang lain membutuhkan penjelasan yang lebih sering. Di samping itu, terbatasnya sarana pembelajaran, seperti kurangnya alat peraga atau penggunaan media teknologi, menjadi hambatan bagi guru dalam menawarkan variasi metode pengajaran.

 

Siswa yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka umumnya merasa nyaman dengan cara pengajaran yang diterapkan, tetapi lebih antusias ketika ada diskusi kelompok atau kegiatan di luar kelas seperti praktik langsung di area sekolah. Beberapa siswa juga mengungkapkan bahwa mereka merasa terbantu dengan contoh soal yang diberikan guru yang mirip dengan ujian, tetapi sering merasa bosan saat pembelajaran hanya diisi dengan ceramah dan mencatat.

Pembelajaran di kelas 6 juga menghadapi tantangan waktu yang terbatas untuk mencapai target kurikulum. Guru terkadang harus menyelesaikan materi sesuai jadwal tanpa banyak ruang untuk kegiatan tambahan yang lebih kreatif. Namun, guru berusaha memberikan perhatian ekstra kepada siswa yang mengalami kesulitan, seperti dengan memberikan bimbingan tambahan setelah jam pelajaran.

Temuan dari penelitian ini menekankan bahwa penting untuk meningkatkan variasi metode pembelajaran di sekolah dasar, terutama bagi siswa kelas 6 yang mengalami tekanan akademik lebih berat. Para guru disarankan untuk mengintegrasikan permainan edukatif, diskusi kelompok, atau penggunaan media visual yang lebih menarik minat siswa. Selain itu, pendekatan pengajaran yang lebih personal, seperti menyediakan waktu khusus bagi siswa yang membutuhkan, dapat membantu menciptakan suasana belajar yang lebih inklusif.

Walaupun terdapat beberapa kendala, pelaksanaan pembelajaran di SDN 190 Pekanbaru menunjukkan usaha positif dalam membangun lingkungan belajar yang mendukung. Guru sebagai fasilitator memiliki peran krusial dalam memastikan setiap siswa terlibat dan memahami materi, serta memotivasi mereka untuk menghadapi tantangan di tahun terakhir sekolah dasar. Penelitian ini memberikan gambaran yang realistis dan relevan bagi mahasiswa PGSD, sehingga bisa menjadi bekal untuk memahami dinamika pembelajaran di tingkat sekolah dasar dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan serupa di masa depan.

 

KESIMPULAN

Pelaksanaan proses belajar-mengajar di SDN 190 Pekanbaru menunjukkan usaha yang baik dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung, walaupun dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti kurangnya fasilitas, variasi kemampuan siswa, dan waktu yang terbatas. Peran guru sebagai pengarah sangat vital dalam merencanakan pembelajaran yang interaktif dan sesuai konteks. Namun, pendekatan pembelajaran yang lebih banyak mengandalkan ceramah serta tugas perorangan seringkali membuat siswa kurang terlibat. Siswa tampak lebih bersemangat pada metode yang melibatkan diskusi kelompok atau kegiatan praktik secara langsung. Penelitian ini menekankan pentingnya variasi dalam metode pengajaran dengan menggabungkan media pendidikan serta pendekatan yang lebih personal untuk meningkatkan kualitas proses belajar. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru dan mahasiswa di bidang pendidikan dalam memperbaiki mutu pembelajaran di tingkat sekolah dasar.

 

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, A., Nelviandra, F., & Dafit, F. (2023). Pelaksanaan Gerakan Lima Literasi (Literasi Membaca, Numerasi, Sais, Finansial, Dan Budaya-Kewarhanegaraan) di SDN 049 Pekanbaru, SDN 190 Pekanbaru, Dan SDN 160 Pekanbaru. Seroja: Jurnal 

Pendidikan, 2(4), 234-239.

Anggraeni, P., & Akbar, A. (2018). Kesesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran dan proses pembelajaran. Pesona Dasar: Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora, 6(2).

Anshory, I., Saputra, S. Y., & Amelia, D. J. (2017). Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Sesuai Kurikulum 2013 Di SD Muhammadiyah 03 Wajak. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(1).

Artapati, L. W., & Budiningsih, C. A. (2017). Pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Negeri Serayu Yogyakarta. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 4(2), 185-200.

Atika, E. (2022). Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Berbasis Kelas Dalam Pembelajaran Tematik Kelas V SDN 190 Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Anwar, Z. (2012). Pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah dasar. Jurnal penelitian ilmu pendidikan, 5(2).

Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945 

Prastowo, A. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu: Implementasi Kurikulum 2018 Untuk SD/MI. Kencana.

Pohan, S. A., & Dafit, F. (2021). Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 5(3), 1191-1197.

Sasmita, dkk. 2020. Peran Guru Kelas Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik Di Sekolah Dasar. Jurnal Literasi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1.

Setyaningsih, K. D. (2020). Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh di SD Negeri Karangrena 03. Jurnal Riset Pendidikan Dasar (JRPD), 1(2), 19-27.

Simarmata, M. S. B., & Dafit, F. (2023). Penilaian Kurikulum Merdeka di SDN 190 Pekanbaru. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(6), 1706-1714.

Suryani, N., Sari, S. P., & Syah, H. (2021). Efektivitas Modul Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan, 9(2), 85--97.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Bab II Pasal 3.

Widyaningrum, R. (2012). Model pembelajaran tematik di MI/SD. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 10(1), 107-120.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun