Bukankah aku justru bisa membantu mama memasak untuk menu berbuka setiap hari? Juga tidak ada lagi sholat maghrib yang kejar kejaran dengan isya. Aku bisa lebih khusyu sholat teraweh dengan Papa dan Mama dirumah saja. Juga, berbagi dengan sesama ketika dunia sedang tidak baik baik saja. Ah, hal hal sederhana yang aku bahkan sudah lupa rasanya.
"Kak Ayu, kok melamun lagi? Ikannya mau di goreng atau di bakar nih?" Suara Mama kembali memecah lamunanku.
"Ehm, aku yang masak aja mah." Jawabku singkat lalu segera beranjak dari kursi ruang tamu menuju dapur.
Setidaknya aku sadar jika ramadhan dirumah saja tidak berarti kebosanan akan melanda. Bukankah esensi ramadhan adalah membuat kita menjadi lebih bertaqwa? Agar siap menjadi orang yang lebih baik saat Hari raya nanti. Bukan sekedar mengganti baju dengan yang baru saja.
Ketika dunia sedang sakit, pada akhirnya aku tahu jika keluarga dan rumah adalah tempat yang akan melindungi dan membuatmu tetap aman dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H