Mohon tunggu...
Nabil Al bukhory
Nabil Al bukhory Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Objek Wisata Candi Muara Takus Di Kabupaten Kampar

3 Januari 2025   20:32 Diperbarui: 3 Januari 2025   20:32 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

          Indonesia memiliki banyak potensi wisata alam maupun budaya juga menjadikan pariwisata sebagai salah satu industri yang berperan dalam devisa negara. Berbagai objek wisata di Indonesia telah di kenal tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara. Oleh karena itu pengembangan kepariwisataan di Indonesia dilakukan di seluruh daerah, untuk itu di bentuk Dinas Pariwisata yang berfungsi sebagai lembaga yang berwenang dalam penertiban peraturan, memberikan intruksi dan bantuan teknik untuk memungkinkan kalangan investor maupun masyarakat berusaha meningkatkan pariwisata di daerahnya.

Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah. Sektor ini memiliki efek multiplier pada industri yang bergerak dan menunjang sektor pariwisata. Apabila sektor ini berkembang dengan baik, maka akan menggerakkan industri lainnya seperti industri penginapanan, industri rumah makan, industri kerajinan, transportasi dan industri-industri lainnya. Perkembangan suatu objek wisata dihasilkan dari sistem Pemasaran yang baik, terukur dan jelas. Pemasaran sangat penting dilakukan pada suatu objek wisata karena merupakan suatu perubahan keadaan kondisi yang diterapkan. Tanpa dilakukan Pemasaran pada suatu objek wisata maka tidak ada perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap objek tersebut.

Provinsi Riau terdiri dari 12 kabupaten/kota. Salah satu kabupaten yang ada diprovinsi Riau adalah Kabupaten Kampar. Kabupaten Kampar memiliki banyak potensi objek wisata yang terdiri dari wisata ekosistem/alam maupun wisata religi/budaya. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Kampar adalah candi Muara Takus. Candi ini berada di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar. Objek wisata Candi Muara Takus merupakan salah satu wisata sejarah yang ada di Riau yang mana Candi Muara Takus ini peninggalan sejarah HinduBudha.Objek wisata ini merupakan objek wisata unggulan Kabupaten Kampar dan juga Provinsi Riau. Sebagai sebuah candi peninggalan Hindu-Budha yang terletak di daerah yang hampir seluruh masyarakatnya beragama Islam, dan sebagai sebuah objek wisata yang mulai banyak didatangi oleh wisatawan dari berbagai latar belakang etnis, agama dan budaya, tentu menimbulkan persepsi yang berbeda-beda terhadap wisatawan tersebut.

Para pengelola destinasi wisata saling berlomba untuk meningkatkan angka kunjungan wisata karena semakain ketatnya persaingan antar pengelola objek wisata. Dengan pemasaran sektor kepariwisataan yang baik, sektor pariwisata mampu menciptakan lapangan kerja, lapangan usaha bagi masyarakat serta dapat menggerakkan perekonomian bagi Negara maupun daerah.

Pembahasan

            Objek wisata Candi Muara Takus merupakan salah satu wisata sejarah yang ada di Riau yang mana Candi Muara Takus ini peninggalan sejarah Hindu-Budha.Objek wisata ini merupakan objek wisata unggulan Kabupaten Kampar dan juga Provinsi Riau.Candi Muara Takus berlokasi di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar. Sebagai sebuah candi peninggalan Hindu-Budha yang terletak di daerah yang hampir seluruh masyarakatnya beragama Islam, dan sebagai sebuah objek wisata yang mulai banyak didatangi oleh wisatawan dari berbagai latar belakang etnis, agama dan budaya, tentu menimbulkan persepsi yang berbeda-beda terhadap wisatawan tersebut.

Candi Muara Takus merupakan Candi yang bercorak Budhis.Candi ini merupakan satu satunya situs peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat Budhis ini merupakan bukti bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan ini.Candi ini terbuat dari batu pasir, batu sungai dan batu bata.Berbeda dengan candi di Jawa yang dibuat dari batu andesit yang diambil dari pegunungan.Bahan pembuat Candi Muara Takus khususnya tanah liat, diambil dari sebuah desa yang bernama Pongkai.

Muara Takus berasaI dari nama se buah anak sungai keciI bernama takus, anak su ngai takus bermuara ke batang kampar kanan. Situs candi Muara Takus dikeIiIingi oIeh tembok yang berbentuk bujur sangkar, di Iuar areaInya terdapat puIa tembok tanah berukuran 1,5 km x 1,5 km, mengeIiIingi kompIeks ini sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Menurut para ahli,  jumIah candi keseIuruhan berjumIah tujuh buah, sedangkan di kawasan Candi Muara Takus baru terdapat empat gugusan candi yang baru di jumpai yaitu Candi Tua, Candi Bungsu, MahIi gai dan PaIangka.

bangunan-bangunan yang terdapat di kompleks percandian Muara Takus diantaranya:

1. Candi Tua

Candi Tua merupakan bangunan yang terbe sar di dalam kompleks percandian Muara Ta kus. Bangunan ini nyaris menempel di sisi utara Candi Bungsu dengan jarak hanya se kitar 22 cm. Bangunan Candi Tua menjadi ba ngunan utama pertama yang ditemui jika wi satawan masuk melalui pintu loket juru peli hara. Wujud bangunan utuh dan selesai dipu gar. Struktur kaki bangunan hasil pemugaran memiliki wujud empat persegi panjang pada tingkat I dengan banyak penampil. Jumlah su dut luarnya adalah 24 buah, termasuk sudut tangga naik. Bangunan ini memiliki dua (2) buah tangga naik di sisi Barat dan di sisi Ti mur untuk mencapai puncak stupa.

2. Candi Mahligai

Stupa Mahligai berbentuk bangunan tinggi, menghadap ke arah gerbang masuk di sisi Utara kompleks. Letaknya di sekitar 10 m di sebelah Utara tembok pagar keliling sisi Ba rat dan di antara Candi Palangka dan Candi Bungsu. Bangunan ini memiliki alas dua (2) buah yang tinggi berukuran 4,10 m dengan satu (1) tangga naik berukuran lebar 1 m. Pa da bagian kaki pertama ditemukan hiasan be rupa pelipit bawah, pelipit padma, pelipit ba dan, dan pelipit atas. Namun, tidak ditemu kan hiasan pada tepi tangga.

3. Candi Bungsu

Candi Bungsu terletak di arah sudut, sekitar 4,80 m arah Barat Candi Mahligai. Bangunan candi ini ditopang oleh tiga (3) kaki pada ba ngunan sisi Utara, dan satu (1) kaki pada ba ngunan sisi Selatan. Bangunan di atas kakikaki ini dibagi menjadi dua (2) bangunan ber dasarkan jenis bahan yang digunakan, yaitu bangunan berbahan bata dan bangunan berba han batu pasir.

4. Candi Palangka

 Candi Palangka merupakan bangunan kaki tanpa badan atas. Letaknya sekitar 4 m di Ti mur Candi Mahligai. Seluruh bangunan di buat dari bata, berbentuk bujursangkar de ngan tambahan sayap tangga naik berukuran 2,28 m.

5. Pagar Keliling

Pagar keliling kompleks percandian Muara Takus terbuat dari susunan balok-balok batu pasir (sandstone). Denah pagar berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 74 x 74 m. Pe mugaran telah dilakukan, tetapi belum mam pu mengembalikan kondisi pagar seperti se mula. Bagian Utara pagar dahulunya berfung si sebagai pintu gerbang Saat ini yang terting gal hanyalah pondasinya. Lokasinya berada di dekat posko penerimaan tamu Kantor Juru Pelaksana BPCB saat ini.

Keunikan yang dimiliki bangunan candi dimana terbuat dari batu bata, batu pasir, dan batu sungai, yang berbeda dengan kebanyakan candi lain nya di Indonesia yang menggunakan batu andesit seperti candi Borobudur, dan Prambanan. Candi Budha ini yang di Kelilingi oleh tembok berukuran 74 x 74 cm yang terbuat dari batu putih dan tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 meter mengililingi kompleks candi sampai ke pinggir sungai Kampar kanan. Di komplek ini terdapat 4 bangunan candi yakni Candi Mahligai, Candi Tua, Candi Bungsu, dan Candi Palangka.

Kawasan percandian Muaro Takus terIetak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupa ten Kampar, Provinsi Riau atau berjarak 130 km dari pusat ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. Secara geografis, Muara Takus terIetak di tepian Sungai Kampar yang bermuara ke SeIat MaIaka di timur PuIau Sumatera. Keberadaan gugusan percandian Muara Takus pertama kaIi diIapor kan oIeh Cornet De Groot pada 1860 yang di muat daIam Tijdschrift voor Indische TaaI, Iand en VoIkenkunde berjuduI Koto Tjandi. Menurut F. M. Schnitger percandian Muara Takus berasaI dari kurun abad ke-11 hingga ke-12 M. Candi ini merupakan pusat peribadatan kuno yang di bangun pada saat berkembangnya kebudayaan KIasik Hindu-Buddha di Daerah AIiran Sungai Kampar  Percandian Mua ra Takus adaIah situs Candi Tertua di Sumatera dan merupakan satusatunya situs bukti sejarah yang berbentuk Candi di Riau. Kawasan percandian Muara Takus dapat diiden tifikasikan dengan ragam bangunan candi beser ta seIuruh fasiIitas yang terdapat di daIam nya. Candi Muara Takus sebagai salah satu ar tefak kuno peninggalan zaman kejayaan pera daban buddhis di Kec. XIII Koto Kampar Pro vinsi Riau.

Kawasan Candi Muara Takus yang memiliki ketertarikan, keunikan seperti adanya souvenir, makanan khas dari kawasan Candi Muara Takus, serta cerita rakyat yang pernah terjadi dan keterkaitaan dengan budaya Adat Istiadat. sehingga dengan secara tidak langsung akan mengundang wisatawan ke Candi Muara Takus. Namun di lapangan peneliti melihat bahwa informasi tentang objek wisata tidak tersebar kemasyarakat luar. Selain itu di dalam kegiatan mempromosikan objek wisata kawasan Candi Muara Takus di XIII Koto Kampar mengalami keterbatasan dana. Promosi hanya dapat dilakukan di daerah local dan sekitarnya saja. Partisipasinya masyarakat sangat dibutuhkan dalam mendukung pengembangan pariwisata. Masyarakat diharapkan dapat kut menciptakan suasana Sapta Pesona yaitu tujuh kondisi yang harus diciptakan pada suatu kawasan objek wisata atau daerah tujuan wisata. Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan objek wisata sejarah dan religi ini yaitu dengan berusaha meningktakan kualitas Obyek dan daya tarik wisata dan berusaha meningkatkan aksesbilitas (keterjangkauan) yaitu akses jalan yang sudah ada sebagian di Aspal.

Selain itu koordinasi dengan instansi lain yang terkait juga tidak dapat dielakkan sehingga Dinas Pariwisata dan kebudayaan terus berkoordinasi dengan instasnsi lainnya untuk mewujudkan tumbuh dan berkembangnya kegiatan pariwisata. Walaupun pemerintah Kabupaten Kampar mempunyai kekuatan dan peluang untuk bersaing akan tetapi Kabupaten Kampar juga memiliki kelemahan dan ancaman-ancaman yang sangat berpengaruh dalam pencapaian pengembangan pariwisata. Sebagai instansi terkait Dinas Pariwisata, pemuda dan olahraga berupaya untuk melakukan usaha mencari dan melaksanakan kegiatan mulai dari perencanaan, pembangunan, dan merealisasikannya kelapangan guna memajukan pariwisata di Kabupaten Kampar. Dari hasil wawancara dapat kita lihat bahwa kawasan candi masih memiliki makna bukti sejarah dan religi. Kawasan percandian muara takus memiliki bentuk arsitektur yang sama juga dengan kawasan Candi Muara jambi, keduanya merupakan peninggalan kerajaan Melayu Kuno. Arsitektur bangunan percandian Muara Takus ada kemiripan dengan arsitektur bangunan Candi Asoka di India, seperti terlihat pada kapitel, roda dan kepala singa dan ada juga persamaan dengan candi yang ada di Myanmar juga dengan candi Bihar mahal di Sumut dan teras-teras atasnya mirip dengn Candi Borobudur di Jawa Tengah. Percandian Muara Takus adalah situs Candi Tertua di Sumatera dan merupakan satusatunya situs bukti sejarah yang berbentuk Candi di Riau.

Dalam rangka mencapai suatu tujuan maka dalam hal penyusunan kebijakan dan strategi harus mampu memberi arahan dan motivasi baik manajerial, kierja maupun perilaku sehingga setiap apratur dapat melaksankan tugas dengan baik, sesuai dengan yang diharapkan. Adanya koordinasi yang baik antar aparatur dapat mengatasi persoalan yang ada dalam usaha pengembangan pariwisata. Dalam menghadapi berbagai kelemahan dan ancaman yang ada, dinas pariwisata, pemuda dan olahraga kabupaten Kampar.

Ditambah lagi dengan motif ekonomi yang diharapkan oleh masyarakat dari kedatangan wisatawan tersebut.Masyarakat tentu mengharapkan keuntungan secara ekonomi dari wisatawan yang berkunjung. Pada mulanya wisatawan diterima dengan baik, dengan harapan akan membawa perkembangan bagi daerahnya. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan maka sebagian masyarakat lokal mulai menyediakan berbagai fasilitas yang memang khusus dipersiapkan dan diperuntukkan bagi wisatawan.Hubungan-hubungan pariwisata mulai terjadi antara wisatawan dengan usaha pariwisata, wisatawan dengan masyarakat lokal.Hubungan atau interaksi umumnya tidak setara. Pada umumnya masyarakat lokal merasa lebih inferior, wisatawan lebih kaya, lebih berpendidikan dan dalam suasana berlibur.

Dilihat dari Geografis, Candi Muara Takus sangat berpotensi di kembangkan dan diyakini mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat lokal, namun hal ini sangat bertolak belakang dengan fenomena yang ada. Wacana dalam pembangunan candi muara takus sebagai sebagai kawasan wisata unggulan di Propinsi Riau belum melihat kan kemajuan dan berbagai aspek perekonomian.

Penutup

            Strategi pengembangan pariwisata kabupaten Kampar belum bisa dilaksanakan dengan baik hal ini berkaitan erat dengan berbagai kendala-kendala yang sangat signifikan sehingga mempengaruhi keberhasilan strategi yang telah ditetapkan di dinas pariwisata, pemuda dan olahraga. Pemerintah daerah sulit untuk melakukan pembangunan karena selama ini dana yang dianggarkan. Pemerintaan daerah sulit untuk melakukan pembangunan karena selama ini dana yang dianggarkan untuk pengembangan pariwisata sangat terbatas. Selain itu belum adanya investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di kabupaten Kampar, sehingga pembangunan di kabupaten Kampar menjadi sangat lambat.

Masyarakat setempat (disekitar Candi Muara Takus) masih kuat memegang adat istiadat dan budaya mereka yang telah dibina dan dipertahankan selama ini, sehingga mereka belum bisa menerima adanya hal-hal baru yang dibawa wisatawan yang dirasakan bertentangan dengan nilai dan norma yang mereka punya.

Secara umum masyarakat menerima dengan baik semua wisatawan yang datang dan menunjukkan rasa senang terhadap wisatawan yang datang. Karena ini juga terkait dengan factor ekonomi. Wisatawan yang datang juga dianggap dapat membawa keuntungan bagi masyarakat setempat.

Referensi

"3676-7275-1-SM."

Berkunjung Kembali, Minat, Objek Wisata, Candi Muara Takus Pengaruh Fasilitas dan Lokasi terhadap Kepuasan dan Minat Berkunjung Kembali Wisatawan Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Andes Rahmat Fajrin, Gatot Wijayanto, and Sri Endang Kornita. 2021. "Pengaruh Fasilitas Dan ...{Fajrin." Jurnal Ekonomi KIAT 32(1). https://journal.uir.ac.id/index.php/kiat.

Hidayat, Taufik, Ali Asmar, and Yerizon Yerizon. 2021. "Eksplorasi Etnomatematika Pada Candi Muara Takus Di Kec. XIII Koto Kampar Riau." JURNAL EKSAKTA PENDIDIKAN (JEP) 5(1): 77--86. doi:10.24036/jep/vol5-iss1/575.

Ikhsan, Muhammad, Pembimbing: Mardiana, and Deny Setiawan. 4 JOM Fekon Multiplier Effect Of Tourism Industry Muara Takus Temple On Economic Community In District District XII Koto Kampar Kampar.

Jais, Habir, Rd Siti Sofro Sidiq Habirjais, and Dra Hj Rd Siti Sofro Sidiq. 2015a. 2 Jom FISIP PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP WISATAWAN DI CANDI MUARA TAKUS KABUPATEN KAMPAR.

Jais, Habir, Rd Siti Sofro Sidiq Habirjais, and Dra Hj Rd Siti Sofro Sidiq. 2015b. 2 Jom FISIP PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP WISATAWAN DI CANDI MUARA TAKUS KABUPATEN KAMPAR.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun