Mohon tunggu...
Masitha NabilaKhaerinisa
Masitha NabilaKhaerinisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Belum Bekerja

saya sangat suka membaca novel, menonton film, dan juga mendengarkan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekerasan Seksual terhadap Perempuan

11 Agustus 2022   21:16 Diperbarui: 11 Agustus 2022   21:34 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan seksual adalah tindakan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/menyerang tubuh juga merusak fungsi reproduksi seseorang. Tindakan ini bisa sangat mengganggu psikis/fisik seserorang, juga merusak mental penderitanya. Banyak berita yang beredar di media massa seperti ditemukannya mayat korban pemerkosaan. 

Peristiwa tersebut adalah salah satu contoh pelecehan seksual. Pelaku tindak kekerasan seksual ini tidak memandang usia karna banyak anak kecil yang sudah menjadi korban pelecehan ini. 

Pemicunya mungkin hawa nafsu yang sangat tinggi menjadikannya susah untuk di kendalikan. Baru baru ini juga viral driver ojek online yang melakukan tindak pelecehan seksual terhadap penumpangnya. 

Modus dari si driver ini tangan sebelah kirinya meraba ke kursi belakang atau kursi penumpang dan tangan sebelah kanan fokus memegang setirnya. 

Sang penumpang pun memvideo kejadian tersebut dan tersebar ke media sosial. Banyak netizen yang menyalahkan si penumpang karena pakaian yang dikenakannya, namun ada juga netizen yang membenarkan bahwa hal seperti itu juga bukan karena pakaian yang dikenakan. Lalu muncul video bahwa ada museum di luar negeri yang menyimpan pakaian para korban pelecehan sesksual. 

Disitu terlihat pakaian pakaian yang dikenakan korban adalah pakaian yang sangat wajar. Jadi bisa disimpulkan bahwa faktor seseorang melakukan pelecehan bukan hanya karena melihat pakaian namun bisa saja memang si pelaku ini tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya sendiri. 

Di sisi lain pemicu pelaku melakukan kekerasan sexsual bisa saja karena minimnya sex education, kurangnya moral yang ditanamkan dari keluarganya, pengaruh dari pergaulan bebas. Maka dari itu mulai sekarang bisa ditanamkan sex education kepada anak sejak dini dari dalam keluarganya. 

Peristiwa ini sangatlah memprihatinkan namun kerap saja dibiarkan tidak ada tindakan lanjut dari pihak manapun. Juga dari korban untuk speak up kepada masyarakat luar itu sangat lah berat, karena pasti korban memiliki trauma tersendiri. Harusnya kita sebagai masyarakat melindungi satu sama lain. 

Agar korban bisa merasa aman dan tidak merasa takut. Kekerasan seksual terhadap perempuan adalah perbuatan yang tercela dan bukan lah perilaku yang wajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun