Mohon tunggu...
NBL
NBL Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hujan terasa lebih menyenangkan bukan?

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bayaran atas Sebuah Tindakan (4)

9 Maret 2024   21:44 Diperbarui: 9 Maret 2024   21:53 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Dudududu...dududu..

"is..Cantik banget dah kalungnya" Gumam Mia sambil terus memandangi kalung tersebut di depan cermin.

"Wah Mia..Kalung baru ya..Cocok banget deh sama kamu" Ujar salah satu siswa ketika tidak sengaja berpapasan dengan Mia.

"Terimakasih.." Jawab Mia dengan senyum ramahnya pada gadis itu yang kemudian melangkah pergi.

Srukk..srukk...

Gesekan jari Mia mulai bergesekan di kulit halusnya itu.

"Kok gatel-gatel sih.." Ucap Mia kesal dan terus menggaruk-garuk tubuhnya itu.

Mia mulai merasa risih dengan gatel-gatel yang tidak kunjung reda. Sehingga dia memustuskan untuk pergi ke UKS, mengambil sebuah obat.

"Urgh..Kenapa gak ilang-ilang sih gatelnya. Udah aku kasih obat lo" Ujar Mia sambil terus menggaruh bagian-bagian tubuhya karena gatel.

Dan lama  kelamaan gatel-gatel itu menjadi semakin parah dan membuat wajahnya mulai merasa panas.

Mia berlari menuju ke kamar mandi untuk membasuh mukanya dengan air mengalir.

"AAAAAAAAA!!!" Teriak Mia ketika melihat wajahnya sendiri di depan cermin. Dia sangat terkejut ketika melihat wajahnya yang penuh dengan bentolan-bentolan berwarna merah.

Tidak terkecuali dengan salah satu siswa yang tidak sengaja melihat wajah Mia tersebut. Ia terkejut bukan main saat melihat wajah Mia yang berubah sangat mengerikan baginya.

Mia yang menyadari ada orang yang melihat wajahnya seperti ini merasa malu dan segera pergi berlari sambil menyembunyikan wajah dengan tangannya.

Desas-desus tentang Mia mulai menjadi topik yang panas dibicarakan di sekolah. Pasalnya wajah Mia yang terkenal dengan kecantikannya itu, berubah menjadi wajah yang sangat mengerikan. Kini mata-mata menatap ke arah Mia dengan tatapan merendahkan. Wajah-wajah yang tersenyum ramah pada Mia kini berubah menjadi kerutan masam saat menatapnya. Membuat sosok anak degan masker di wajahnya itu merasa sangat sedih dan tertekan.

"Kenapa aku harus merasakan kembali...Apa salahku..."

Viona yang melihat kejadian itu semua tertawa puas dalam dirinya.

"Hahahaha..Kena juga lo..Makannya jangan sok jadi orang..Lo itu bukan saingan gua.."

"Untung gue ngikutin saran nenek- nenek itu..Sekarang hiduplo akan hancur Mia..."

Gumam Viona dalam hatinya dan pergi berlalu meninggalkan sosok Mia yang tersulut kesedihan. Tanpa menyadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang terus memperhatikannya.

Tap

Viona terlonjak kaget ketika merasakan sesosok tangan menepuk bahunya.

"eh maaf..Aku membuatmu kaget ya.." Ujar Arya seorang anak laki-laki yang pernah melerai pertengkaran antara Viona dan Mia.

"Eh.oh. Gpp..ada apa? Tumben banget" Tanya Viona dengan penasaran tanpa melupakan senyum manisnya pada cowok itu.

"Jadi gini kamu ada waktu ga nanti pulang sekolah?" Tanya Arya.

"Ga ada kok!" Jawab Viona cepat dengan senyum sumringahnya.

Arya tersenyum mendengarnya.

"Kalau gitu nanti aku tunggu sepulang sekolah ya..Bye.." Ujar Arya sambil berlalu pergi dengan tersenyum ramahnya yang membuat siapapun yang melihatnya bakal terlena.

Viona menyeringai senang mendapat banyak kejadian menyenangkan kali ini. Dia merasa kemenangan telah berpihak padanya dan kini tidak akan ada siapapun lagi yang dapat menghalangi jalannya.

Itu pikirnya.

Bersambung..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun