Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa PMM kelompok 8 gelombang 2 adalah dengan melakukan pengembangan kreatifitas masyarakat khususnya pada siswa sekolah dasar dengan mengadakan kegiatan berupa proyek inovasi dan mengembangkan ide. Kegiatan PMM ini dinaungi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammdiyah Malang (UMM), dan di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Bapak Jamroji, S.Sos, M.Comms.
Kegiatan yang di mulai dari tanggal 17 Juli 2023, dengan kelompok PMM yang beranggotakan 5 orang yaitu Krisnanda Akbar Maulana, Janita Magrib, M Fadhil Hidayat, Nabila Kharizma Zahiya Insani, dan Farhan Kurniawan Akbar yang berasal dari program studi Hubungan Internasional mengadakan kegiatan pengelolaan limbah plastik kepada anak-anak di SD Negeri 3 Dinoyo dengan tujuan untuk mengajarkan bagaimana cara melestarikan lingkungan yang bebas dari sampah, memberikan suatu manfaat kepada lingkungan sekitar dan menambah pengetahuan, keterampilan serta pemahaman kepada siswa sekolah dasar.
Program pengelolaan limbah plastik yang dilakukan bersama para siswa SD Negeri 3 Dinoyo dimulai dari pembuatan ekobrik. Ekobrik merupakan bata ramah lingkungan yang dibuat menggunakan botol plastik berbahan dasar polyethylene terephthalate (PET) yang diisikan sampah-sampah anorganik hingga menjadi padat dan keras. Sampah-sampah anorganik yang digunakan merupakan sampah-sampah yang ada di lingkungan sekolah dan dikumpulkan oleh para siswa bersama dengan mahasiswa PMM. Ekobrik menjadi sebuah solusi yang baik dilakukan karena selain meminimalisir sampah plastik, juga karena system daur ulang plastic membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terurai. Hal ini juga mendukung potensi para siswa untuk melestarikan lingkungan sekolah yang bebas dari sampah dan mendukung program adiwiyata dalam pembentukan karakter peduli lingkungan yang ada di SD Negeri 3 Dinoyo.
Proses pembuatan ekobrik membutuhkan waktu 3 hari dimulai dari menggumpulkan alat dan bahan seperti botol plastic, sampah plastic, kantong kresek, sampah plastik bekas kemasan makanan, gunting, bambu atau tongkat kecil. Untuk proses pembuatannya sebagai berikut:
- Mencuci sampah-sampah plastic dari sisa makanan menggunakan sabun, kemudian dikeringkan
- Menggunting sampah plastik yang telah bersih menjadi potongan kecil
- Memasukan sampah plastic ke dalam botol plastik
- Dorong dan padatkan sampah plastic di dalam botol menggunakan bambu atau tongkat kecil yang sudah disediakan hingga sampah plastic penuh, dan botol menjadi padat.Â
Ekobrik yang telah jadi dapat disusun untuk dijadikan tempat duduk atau produk lain yang dapat digunakan. Dalam kegiatan yang dilakukan mahasiswa PMM bersama dengan para siswa SDN 3 Dinoyo menghasilkan 3 tempat duduk ekobrik. Kegiatan ini dapat merangsang perkembangan motoric para siswa dan mengajarkan mereka untuk menjaga lingkungan dengan membuat produk-produk yang bersifat visioner serta ramah lingkungan.
Selain dengan pembuatan ekobrik, mahasiswa PMM bersama dengan para siswa SD Negeri 3 Dinoyo juga membuat kolase ramah lingkungan menggunakan sampah plastic sebagai bahan pengganti cat warna. Tujuan dari penggunaan sampah plastik menjadi sebuah karya seni bukan hanya untuk meminimalisir sampah, namun dikarenakan plastic merupakan bahan yang paling mudah didapat dan paling awet, dan warna dari plastic yang dapat bertahan lama. Dalam kegiatan ini proses pembuatan kolase ramah lingkungan hanya memerlukan alat dan bahan yang sederhana yaitu sampah plastic kemasan makanan, kanvas, gunting, lem kertas, dan stick es krim. Untuk proses pembuatannya sebagai berikut:Â
- Mencuci sampah plastik kemasan makanan menggunakan sabun hingga bersih, dan dikeringkan
- Sampah yang telah dikeringkah kemudian digunting menjadi potongan-potongan kecil
- Menyiapkan kanvas yang sebelumnya telah di beri pola atau gambar
- Aplikasikan lem menggunakan stick es krim secara merata ke atas gambar
- Tempelkan potongan-potongan plastik sesuai dengan warna yang ingin di gunakan ke atas kanvas yang telah diberi lem dan disusun hingga menjadi rapat.
Sebagai sekolah adiwiyata, para siswa SDN 3 Dinoyo diberikan pemahaman bahwa sampah plastic dapat digunakan kembali (reuse), dikurangi (reduce), dan di daur ulang (recycle). Sehingga, para siswa tidak memiliki pemahaman bahwa sampah plastic adalah produk akhir yang tidak memiliki manfaat dan harus di buang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 8 gelombang 2 berupaya untuk memberikan edukasi dan pemahaman baru terkait penggunaan sampah plastic dan ancaman sampah plastik, dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan, tanggung jawab, kesadaran para siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan dari masalah sampah.
Kegiatan mengelola sampah plastik menjadi ekobrik dan kolase ramah lingkungan bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran para siswa di luar kelas berbasis proyek untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam penanganan sampah plastik. Dengan kegiatan seperti ini siswa dapat menuangkan gagasan kreatif, dan memaksimalkan potensi keterampilan dalam memecahkan masalah lingkungan, dengan membuat produk-produk berbahan dasar limbah yang dapat dimanfaatkan, bernilai jual tinggi, bersifat visioner dan sustain. Sehingga diperlukan lebih banyak gerakan dan tindakan yang terus menerus dan berkesinambungan untuk memupuk dan menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar khususnya lingkungan sekolah.Â
Kata kunci : PMM UMM, Limbah plastik, Ekobrik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H