Mohon tunggu...
Nabila Husna
Nabila Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mendengarkan musik, menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Bentakan Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak

2 Mei 2024   19:23 Diperbarui: 2 Mei 2024   19:27 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak mereka. Namun, banyak orang tua belum mampu menjalankan peran tersebut dengan baik. Beberapa orang tua bahkan menggunakan kekerasan seperti bentakan saat memberikan peringatan atau hukuman kepada anak. 

Di dalam lingkungan keluarga, anak perlu mematuhi aturan dan norma yang berlaku. Selain itu, orang tua perlu memberlakukan sanksi untuk pelanggaran terhadap tata tertib keluarga. Namun, sanksi tersebut tidak boleh menjadi alasan bagi orang tua untuk melakukan kekerasan terhadap anak. Hukuman yang diberikan seharusnya bersifat mendidik dan mengarah pada perbaikan, bukan menyakitkan seperti kekerasan. 

Banyak kasus kekerasan seperti membentak anak-anak yang dilakukan oleh orang tua. Orang tua sering menggunakan kekerasan sebagai bentuk hukuman terhadap anak-anak yang dianggap melakukan kesalahan atau berperilaku buruk. Kekerasan yang diterapkan oleh orang tua dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, terutama pada anak usia dini (4-6 tahun). 

Akibatnya, anak mungkin kehilangan rasa hormat terhadap orang tuanya, menjadi berani mengabaikan perintah, dan melakukan tindakan hanya karena terpaksa. Anak mungkin melakukan perbuatan baik bukan karena pemahaman mereka sendiri, tetapi semata-mata untuk memuaskan keinginan orang tua dan menghindari rasa sakit dari perlakuan keras yang diterimanya.

Kekerasan terhadap anak mencakup segala bentuk perlakuan yang menyebabkan penderitaan fisik atau emosional, termasuk penyalahgunaan seksual, pengabaian, eksploitasi komersial, atau bentuk eksploitasi lainnya. Tindakan ini dapat menyebabkan cedera atau kerugian nyata atau potensial terhadap perkembangan, kesehatan dan martabat anak. Kekerasan terhadap anak terjadi dalam konteks hubungan yang melibatkan tanggung jawab, kepercayaan, atau kekuasaan.

Kekerasan orang tua terhadap anak mencakup semua tindakan orang tua yang menyebabkan penderitaan, kerugian, atau cedera baik secara fisik, mental, maupun psikologis pada anak. Meskipun dilakukan dengan tujuan mendidik atau mendisiplinkan, jika tindakan tersebut mengakibatkan kerugian bagi anak, tetap dianggap sebagai kekerasan.

1. Bentakan dari orang tua dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada perkembangan anak. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat bentakan orang tua terhadap anak:

2. Gangguan Emosional: Bentakan secara          berulang dapat menyebabkan anak mengalami gangguan emosional seperti kecemasan, depresi, atau rasa rendah diri.

3. Kurangnya Kepercayaan Diri: Anak yang sering diberi bentakan cenderung memiliki kurangnya kepercayaan diri dan merasa tidak berharga.

4. Gangguan Perilaku: Bentakan yang terus-menerus dapat memicu anak untuk menunjukkan perilaku agresif, menarik diri, atau bahkan berbohong.

5. Kurangnya Kemampuan Mengatasi Konflik: Anak yang sering diserang dengan bentakan mungkin kesulitan dalam mengatasi konflik dan mengekspresikan emosi dengan sehat.

6. Rendahnya Prestasi Akademik: Lingkungan yang penuh dengan bentakan dapat mengganggu konsentrasi anak dan berdampak negatif pada prestasi akademiknya.

7. Gangguan Hubungan Sosial: Anak yang sering diberi bentakan cenderung sulit menjalin hubungan sosial yang sehat dengan orang lain karena kurangnya keterampilan komunikasi dan rasa percaya diri.

Penting bagi orang tua untuk menggunakan pendekatan komunikasi yang positif dan membangun, serta mengelola emosi mereka dengan baik agar tidak memberikan dampak negatif pada perkembangan anak. Mendengarkan, memahami, dan memberikan dukungan yang positif dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun