Mohon tunggu...
Nabilah Syifa Qurratuain
Nabilah Syifa Qurratuain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Fakultas Sekolah Vokasi Departemen Teknologi Rekayasa Kimia Industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNDIP: Pembuatan Sabun Padat dengan Memanfaatkan Limbah Ampas Kopi di Dusun Sikunang, Kejajar, Wonosobo

25 Februari 2022   08:00 Diperbarui: 25 Februari 2022   08:05 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WONOSOBO- Minggu (14/11) Mahasiswa KKN Tematik UNDIP di Dusun Sikunang, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo memperkenalkan sabun padat dari ampas kopi kepada anggota PIK-Remaja Dusun Sikunang sebagai solusi pemanfaatan tanaman kopi. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar warga Dusun Sikunang menanam kopi sebagai komoditas utamanya. Namun, selama ini pemanfaatan tanaman kopi hanya sebagai minuman saja, kebanyakan ampas kopi hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip, Nabilah Syifa yang berasal dari jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, dengan dosen pembimbing Bapak Fahmi Arifan, S.T.,M.Eng., dan Bapak Ir. R. TD. Wisnu Broto, M.T., mencoba membuat produk dengan memanfatkan ampas kopi sebagai sabun padat guna mengatasi masalah menumpuknya limbah kopi dan dapat bernilai jual untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar.

“Masyarakat di Dusun Sikunang belum banyak memanfaatkan ampas kopi. Limbah ampas kopi biasanya hanya dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang dapat bernilai jual. Sabun padat yang terbuat dari ampas kopi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh yaitu untuk mengatasi jerawat, mencerahkan kulit, menyegarkan kulit, mengangkat sel kulit mati, melembabkan dan menghaluskan kulit. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan membuat sadar masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan kulit dengan tidak menggunakan sabun yang sembarangan yang dapat merusak kulit, oleh karena itu diperlukan pelatihan untuk pembuatan sabun padat dari ampas kopi yang dapat bernilai jual sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan dapat mengatasi berbagai masalah kulit” ujar Nabilah Syifa, mahasiswa KKN Tematik Undip Dusun Sikunang.

Proses pembuatan sabun padat dari ampas kopi ini juga terbilang mudah, bahan yang digunakan yaitu ampas kopi, soap base gliserin, air, dan pengharum kopi. Pembuatan dilakukan dengan langkah pertama yaitu menyeduh kopi lalu ambil ampasnya, lalu keringkan ampas kopi dengan menggunakan oven, kemudian lelehkan soap base gliserin di dalam wadah yang di letakkan di atas air mendidih, campurkan ampas kopi ke dalam lelehan soap base gliserin lalu aduk dengan rata, setelah tercampur rata, masukkan pengharum, kemudian tuangkan adonan sabun ke dalam cetakan dan diamkan hingga mengeras, lalu bungkus sabun menggunakan aluminium foil dan plastik hingga 3-7 hari.

“Diharapkan dengan adanya pelatihan dan sosialisasi ini warga Dusun Sikunang dapat mengikuti pelatihan proses pembuatan sabun padat dari ampas kopi, dan dapat membuat sabun padat secara mandiri serta dapat berinovasi dalam aplikasi pembuatan sabun padat tersebut. Serta diharapkan menjadikan masyarakat berwirausaha sehingga dapat menjadi pelopor bisnis yang memanfaatkan tanaman Indonesia sehingga mampu bersaing baik dalam maupun luar negeri,” ujar Nabilah Syifa, mahasiswa KKN Tematik Undip.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun