Mohon tunggu...
Nabilah Shafa Maura
Nabilah Shafa Maura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Budaya Komunikasi akibat Komunikasi Digital melalui Media Sosial

2 Februari 2024   17:30 Diperbarui: 8 Maret 2024   16:02 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi membuat suatu pergeseran kebiasaan masyarakat dalam budaya komunikasi, pemanfaatan jejaring sosial media atau internet yang kini semakin memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi secara daring. Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia tentunya memunculkan fenomena perubahan budaya komunikasi akibat penggunaan media sosial menciptakan dinamika baru dalam perspektif filsafat ilmu. Melalui perspektif filsafat ilmu, perubahan budaya komunikasi menurut filsafat ilmu tidak terlepas dari pembahasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi serta metafisika menjelaskan bagaimana fenomena perubahan budaya komunikasi akibat media sosial memiliki dampak pada nilai moral, etika, dan komunikasi masyarakat.

Kajian Pustaka

Komunikasi

Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi yang dilakukan secara verbal atau nonverbal antara dua orang atau lebih. Pengertian komunikasi dapat dilihat dari sudut pandang etimologi dan terminologi. Menurut Roudhonah dalam buku Ilmu Komunikasi, pengertian komunikasi secara etimologi dapat diartikan sebagai suatu penyampaian pesan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyelaraskan persepsi antara komunikator dan komunikan.

Komunikasi Digital 

Komunikasi digital merupakan suatu proses penyampaian informasi yang dilakukan dengan menggunakan media elektronik yang tersambung jaringan internet, sehingga dapat tetap melakukan pertukaran informasi walaupun dari jarak jauh. Keberadaan komunikasi digital dikarenakan ada salah satu komponen yang berinovasi dari perkembangan media baru.

Budaya

Budaya dapat diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal budi manusia yang menjadi unsur rohani dalam melakukan perbuatan sebagai unsur jasmani.  Budaya lahir dari lingkungan hidup dengan sistem, gagasan, tindakan, dan hasil karya yang diciptakan oleh manusia dalam kehidupan masyarakat dengan belajar. Budaya menjadi perkembangan dari tindakan dan hasil budi daya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Perubahan Budaya

Perubahan budaya menjadi salah satu bagian dari perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Perubahan budaya dapat diartikan sebuah proses perubahan yang terjadi dalam struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Hal ini menjadi sesuatu yang bersifat umum terjadi dalam setiap masyarakat. Perubahan ini dapat disebabkan karena perkembangan dari era globalisasi dan teknologi yang dapat membuat manusia itu sendiri merasa bosan, sehingga menciptakan perubahan tersebut. Terdapat beberapa faktor dari terjadinya perubahan budaya, yakni perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, konflik dan revolusi. Namun perubahan budaya tersebut dapat terhambat jika masyarakat mengalami kelambatan dalam perkembangan IPTEK dan prasangka negatif masyarakat terhadap hal baru yang dapat berpengaruh pada adat masyarakat.

Media Sosial

Memasuki era digital, kehidupan di era ini serba modern dengan segala kegiatan dan komunikasi yang kita lakukan dapat dipermudah dengan adanya teknologi yang serba canggih, salah satunya menggunakan media sosial. Menurut Kottler dan Keller, media sosial merupakan media yang digunakan oleh setiap orang untuk berbagi teks, gambar, suara, video, dan informasi dengan orang lain. Media sosial merupakan sebuah media yang digunakan untuk bersosialisasi dengan berinteraksi dan membagikan informasi satu sama lain secara online, sehingga memungkin setiap orang dapat saling berinteraksi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Pembahasan

Ontologi 

Pendekatan ontologi dalam filsafat ilmu komunikasi ialah mencakup pemahaman tentang hakikat eksistensi, realitas, dan kenyataan yang mendasari fenomena komunikasi. Pendekatan ontologi dalam filsafat ilmu komunikasi menjadi landasan esensial untuk memahami hakikat eksistensi dan realitas dalam konteks perubahan budaya komunikasi akibat komunikasi digital melalui media sosial. Dengan merenungkan pertanyaan ontologis tentang realitas digital, identitas digital, dan eksistensi informasi yang terfilter, kita dapat memahami secara mendalam perubahan budaya komunikasi di era digital. Pendekatan ontologi memberikan wawasan filosofis yang kritis untuk merespons dinamika kompleks fenomena ini, membantu kita memahami dan menyikapi tantangan komunikasi yang berkembang dalam masyarakat digital.

Aksiologi

Aksiologi mengungkapkan bahwa media sosial telah menjadi arena di mana nilai-nilai baru, seperti keterbukaan, partisipasi, dan keberagaman, berkembang dan memengaruhi dinamika interaksi manusia. Pergeseran ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap tuntutan zaman, di mana norma-norma komunikasi tradisional melibatkan pertukaran informasi telah berkembang menjadi platform yang menggambarkan identitas, solidaritas, dan refleksi nilai kultural baru dalam era digital.

Epistemologi

Dalam konteks perubahan budaya komunikasi digital melalui media sosial, pendekatan filsafat aksiologi membuka jendela wawasan terhadap transformasi nilai-nilai yang mendasar. Fenomena ini tidak hanya menciptakan perubahan dalam cara kita berkomunikasi, tetapi juga mengukir ulang nilai-nilai yang mengarah pada keterbukaan, toleransi, dan partisipasi. Media sosial bukan hanya alat komunikasi, melainkan panggung bagi pengekspresian nilai-nilai baru yang mencerminkan dinamika sosial masyarakat dalam menghadapi era digital. Oleh karena itu, pemahaman filsafat aksiologi menjadi kunci untuk merinci dampak substansial dari perubahan budaya komunikasi digital dan memberikan gambaran yang komprehensif dalam mempresentasikan dinamika nilai dalam masyarakat digital saat ini.

Metafisika

Dari perspektif metafisika filsafat, perubahan budaya akibat komunikasi digital dapat dijelaskan melalui beberapa konsep fundamental :

  • Virtualitas dan realitas : Metafisika menyoroti perbedaan antara realitas fisik dan virtual. Dalam komunikasi digital, pertanyaan tentang apakah realitas virtual memiliki eksistensi yang setara dengan realitas fisik menjadi penting.
  • Identitas dan eksistensi : Dalam konteks identitas digital, pertimbangan metafisika tentang eksistensi dan identitas menjadi relevan. Apakah identitas digital dianggap sebagai perpanjangan dari eksistensi fisik atau sebagai entitas terpisah
  • Keterhubungan manusia dan teknologi : Konsep keterhubungan antara manusia dan teknologi dalam metafisika dapat diterapkan pada komunikasi digital. Bagaimana manusia dan teknologi bersatu dalam era digital?
  • Kehadiran dan absensi : Metafisika menyelidiki makna kehadiran dan absensi. Dalam komunikasi digital, apakah kehadiran dalam dunia maya dianggap setara dengan kehadiran fisik?
  • Dampak eksistensi digital pada budaya : Metafisika dapat membantu memahami dampak eksistensi digital pada budaya. Bagaimana eksistensi di dunia digital mempengaruhi nilai-nilai dan norma budaya?
  • Determinisme digital dan kebebasan : Pertanyaan tentang determinisme dan kebebasan muncul terkait kontrol algoritma dan regulasi digital. Bagaimana kendali teknologi dapat membatasi atau memengaruhi kebebasan individu dalam berkomunikasi dan berinteraksi?

Kesimpulan

Dalam penelusuran fenomena perubahan budaya komunikasi digital melalui media sosial, pendekatan filsafat aksiologi, epistemologi, ontologi, dan metafisika membuka wawasan mendalam. Secara aksiologis, terjadi transformasi nilai-nilai komunikasi dengan munculnya etika digital yang kompleks dan dinamis. Epistemologisnya, media sosial menjadi medium pembentuk pengetahuan kolektif yang dapat memengaruhi persepsi dan pemahaman bersama. 

Sementara itu, secara ontologis, perubahan dalam cara kita berkomunikasi melalui media sosial menciptakan realitas sosial yang baru, di mana batasan antara dunia maya dan nyata semakin blur. Metafisikanya, fenomena ini menggugah pertanyaan mendasar tentang hakikat eksistensi digital, memperdalam pemahaman kita tentang tujuan sejati dari komunikasi dalam era ini. Jadi dengan ke empat komponen filsafat makalah ini menegaskan bahwa, perubahan budaya komunikasi digital memunculkan kompleksitas baru yang mencakup nilai-nilai, pengetahuan, eksistensi, dan hakikat komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun