Serta pembanggunan bottom up melalui Prodamas Plus dan dukungan minat anak Kota Kediri dari berbagai bidang seperti, seni, teknologi, sains, sampai olahraga. Wali Kota Kediri meyakini jika masyarakat dapat aktif berpartisipasi untuk pemulihan, pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat hingga lima persen sejalan dengan tren surplus nasional. Bahkan lebih baik dari sebelum pandemi.
“ Saya juga mengajak hadirin sekalian untuk kembali menguatkan semangat, bahwa kemerdekaan bukan hanya sebuah kata. Jadikan kemerdekaan ini kesempatan untuk berkarya menyatukan keberagaman melalui inovasi, kolaborasi serta memanfaatkan teknologi informasi dengan bijaksana” ujarnya.
Terbukti dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri bahwa Pertumbuhan Ekonomi Kota Kediri Tahun 2021 mengaami peningkatan sebesar 2,50 %. Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati mengungkapkan Pemerintah Kota Kediri berhasil membuat pertumbuhan ekonomi sebelumnya yang terkontraksi -6,25%
“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi mulai merangkak naik. Kami juga akan terus menjaga agar inflasi di Kota Kediri tetap terkendali. Memang harga bebrapa komoditas mengalami peningkatan. Namun kami akan terus berupaya untuk menstabilkan harga harga tersebut.” Ujarnya.
Kota Kediri masih menjadi penyumbang dalam lima besar Produk Bruto ( PDRB) Provinsi Jawa Timur. Berkontribusi sebesar 5,76 persen. Ditambahkan, adanya pertumbuhan hampir di semua sektor contohnya perdagangan besar eceran, reparasi mobil dan motor, transportasi dan pergudangan, pengadaan air, pengeolaan sampah, limbah, dan daur ulang. Tidak lupa dalam sektor informasi, komunikasi, jasa kesehatan, serta kegiatan nasional.
Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati memperkirakan penyebab dari tumbuhnya ekonomi Kota Kediri, karena adanya kebijakan yang dikeluarkan Pemerinatah Kota Kediri untuk menghidupkan kembali perekonomian pasca pandemi covid 19 melanda Kota Kediri. Serta, kasus covid 19 di Kota Kediri mengalami penurunan.
Maka dari itu kebijakan mengenai menurunnya status level PPKM dan aktivitas masyarakat mulai menunjukkan kehidupan, hal tersebut yang membuat roda perekonomian di Kota Kediri berangsur membaik. Selain mengalami pertumbuhan di berbagai sektor, terjadi penurunan di dua sektor yaitu, sektor jasa pendidikan dan pertambangan.
Lilik Wibawati menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Kediri yang berjuang untuk menekan inflasi dengan bantuan TPID dan berharap Kota Kediri segera melandai, sehingga kegiatan perekonomian Di Kota Kediri terus berkembang secara konsisten. Dengan adanya kebijakan dari Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, ia terus mendorong dan memberikan fasilitas untuk para pengusaha agar bangkit dari stagnasi akibat pandemi.
Dalam hal ini, Kepala Bapda Kediri Chevy Ning Suyudi mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kediri akan terus berupaya mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan sektor usaha lain. Karena menurut pendapat Chevy, industry pengolahan tembakau sangat berdampak kuat terhadap perkembangan ekonomi di Kota Kediri.
“ Kita perlu mendukung UKM dan sektor usaha lainnya untuk membantu mereka pulih dari pandemi. Karena nantinya ini akan mengembalikan pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri,” kata Chevy.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian. Pemerintah Indonesia pun memandang penting keberadaan para pelaku dari UMKM. Tingginya perhatian yang diberikan kepada pelaku UKM tidak lain menjadi bentuk pemerintah untuk mendukung perekonomian rakyat kecil. Selain itu, UKM secara langsung dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.