Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa."
4.Sila keempat "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" sejalan dengan Firman Allah SWT dalam surat Asy-Syuro ayat 38, yaitu:
()
Artinya: "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka"
5.Sila kelima "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" sejalan dengan Firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 90, yaitu:
()
Artinya :" Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan."
Terbukti jika isi Pancasila dari sila pertama hingga sila kelima itu bersangkutan dengan agama Islam, serta mengambil prinsip dari Firman-firman Allah SWT.
Pancasila dan agama memiliki hubungan yang erat mengenai prinsip Ketuhanan. Pancasila menjadikan pondasi serta mengedepankan prinsip Ketuhanan dengan mencantumkan dalam sila pertamanya. Agama pasti mengajarkan untuk mengedepankan taat kepada Tuhannya. Pancasila bukanlah Islam, tetapi Pancasila memperoleh ruh untuk hidup itu melalui Islam. Bukan hanya melaksanakan ibadah kepada Tuhan, tetapi juga tentang menjalin hubungan baik antara sesama umat manusia.
Mempelajari tentang Pancasila yang merupakan wujud dari nilai-nilai yang diajarakan Islam, maka baiknya kita memperkuat posisi kita sebagai negara Indonesia yang beragama. Agama yang beradab dengan menghormati pemeluk agama lainnya yang ada di Indonesia, sebagaimana yang dicita-citakan Ir. Soekarno.
Pancasila yang telah menjadi falsafah hidup berbangsa dan bernegara itu, sejatinya adalah bentuk ijtihad dari para tokoh muslim saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan para tokoh serta cendikiawan, banyak dari mereka yang menyatakan bahwa Pancasila adalah hadiah dari umat Islam dan tokoh Islam bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.