Mohon tunggu...
Nabilah Mumtaz
Nabilah Mumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

suka menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Budaya Politik di Indonesia

4 Juli 2024   15:05 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:55 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Budaya politik di Indonesi merupakan hasil dai interaksi antara sejarah panjang, struktur sosial yang beragam dan dinamika politik kontemporer. Indonesia merupakan negara dengan lebih 17.000 pulau dan ratusan kelompok etnis, Indonesia juga memiliki budaya politik yang kaya dan beragam. Tradisi lokal, agama, dan nilai-nilai kebangsaan membentuk pandangan politik masyarakat. Pemerintah yang demokratis yang didirikan setelah era reformasi pada tahun 1998 yang menandai perubahan signifikan dalam partisipasi politik warga negara, dengan peningkatan kebebasan berpendapat dan berorganisasi. Tetapi, budaya politik di Indonesia juga ditandai oleh tantangan, seperti korupsi, nepotisme, konflik antar kelompok. Faktor-faktor ini berinteraksi dalam membentuk perilaku politik dan struktur institusional di Indonesia, menciptakan lansap politik yang dinamis dan kompleks.

 

 

BAB I

PENDAHULUAN  

  • Latar Belakang

Budaya politik merupakan hasil gabungan dari berbagai elemen yang berakar dari sejarah panjang, struktur sosial, agama, dan pengaruh eksternal. Berawal dari sejarah kolonial selama lebih dari tiga abad, Indoneisa berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda yang membentuk struktur pemerintahan, sistem ekonomi, dan sosial yang ada. Dalam sejarah ini menciptakan rasa kebangsaan dan semangat perlawanan terhadap penjajah yang menjadi dasar terbentuknya negara Indonesia. Penduduk Jepang selama perang dunia II juga memiliki dampak signifikan, termasuk peningkatan semangat nasionalisme dan keinginan untuk merdeka.

               Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik bersama warga negara, antar warga negara, dan negara, maupun hubungan sesama negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan. Ilmu politik merupakan bermacam-macam kegiatan dalam sistem suatu negara, yaitu pengambilan kebijakan-kebijakn untuk melaksanakan tujuan-tujuan tertentu. Idealnya, politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat, dan bukan tujuan pribadi seseorang. Mengenai sifat dari ilmu politik dapat dipahami dari beberapa defensi tentang ilmu politik (Hasanah et al., 2022).

            Kemudian pada masa demokrasi liberal 1950-1959 setelah kemerdekaan Indonesia menerapkan sistem demokrasi parlementer. Namun, ketidakstabilan politik dan konflik internal membuat periode ini berakhir dengan dekrit presiden 1959. Lalu pada masa orde lama 1959-1966 dibawah kepemimpinan presiden Soekarno, Indonesia mengadopsi sistem demokrasi terpimpin yang cenderung otoriter. Fokus pada nasionalisme dan anti-imperialisme mendominasi kebijakan politik. Lalu pada ord baru 1966-1998 Soeharto mengambil alih kekuasaan dan mendirikan orde baru dengan pendekatan pembangunan ekonomi yang terpusat dan stabilitas politik yang dikontrol ketat oleh militer.

               Budaya politik didefinisikan sebagai sikap orientasi yang khas warga negra terhadap sistem politik di aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap pernan warga negara yang ada di dalam sistem tersebut. Dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu, mereka menyatakan bahwa warga negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka miliki. Dengan orientasi itu pula mereka menilai serta mempertanyakan tempat dan pernan mereka di dalam sistem politik, berikut beberapa pengertian budaya politik:

  • Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan adat istiadat, tahayul, dan mitos. Semuanya dikenal dan diakui oleh sebagian besar masyarakat. Budaya politik memberikan pemahaman rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.
  • Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya, yang pertama menekankan pada isi atau materi, seperti sosialisme, demokrasi, atau nasionalisme. Yang kedua (aspek generik) menganalisa bentu, pernan dan ciri-ciri budaya politik, seperti militan, utopis, terbuka atau tertutup.
  • Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan.
  • Almond, Gabriel dan Sidney Verba 1999. Budaya politik, tingkah laku politik dan demokrasi di lima negara, penerjemah (Sahat Simamora), Jakarta: bumi aksara
  • Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pola kepemimpinan (konformitas atau mendorong inisiatif kebebasan), sikap terhadap mobilitas (mempertahankan status quo atay mendorong mobilitas), prioritas kebijakan (menekankan ekonomi atau politik) (Hapsari et al., 2023).

  • Pertanyaan Penelitian
          Bagaimana budaya politik di Indonesia?
  • Tujuan Penelitian 

 Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana budaya politik di Indonesia

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun