Mohon tunggu...
Nabilah Febriyanti
Nabilah Febriyanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya adalaha seorang mahasiswa, yang sedang menjalankan magang. Saya mempunyai hobi membaca, makan, mendengarkan musik, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengubah Limbah Kulit Jeruk Menjadi Peluang Ekonomi di Desa Pohjejer: Opini Sub Kelompok 7 KKN R-10 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

16 Juli 2024   12:10 Diperbarui: 16 Juli 2024   12:12 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

Sebagai anggota Sub Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata (KKN) R-10 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang ditempatkan di Desa Pohjejer, Kec. Gondang, Kota Mojokerto, Jawa Timur, kami memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Limbah kulit jeruk, yang sebelumnya menjadi masalah besar di desa ini, kini telah kami ubah menjadi produk-produk bermanfaat seperti sabun cuci piring, selai, dan pengharum ruangan.

Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya bermanfaat bagi kelestarian alam, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengolah limbah kulit jeruk menjadi produk-produk bernilai, kami membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan membuka peluang baru bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Proses pengolahan kulit jeruk menjadi produk-produk ini dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah dipelajari. Kami bekerja sama dengan ibu-ibu PKK Desa Pohjejer untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan produk-produk tersebut. Antusiasme dan semangat ibu-ibu PKK dalam mengikuti pelatihan ini sangatlah membanggakan.

Kami yakin bahwa program ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di masa depan. Kualitas produk-produk yang dihasilkan tidak kalah dengan produk-produk komersial yang ada di pasaran. Dengan peningkatan kualitas produk dan perluasan pasar, program ini dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Pohjejer.

Pengalaman kami dalam program ini memberikan banyak pelajaran berharga. Kami belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana mengubah permasalahan menjadi peluang. Kami juga belajar tentang pentingnya bekerja sama dengan masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama.

Kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa. Dengan kepedulian dan kreativitas, kita dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai.

#KitaUNTAGSurabaya

#UntukIndonesia

#UNTAGSurabayaKeren

#EcoCampus

#KampusKompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun