Mohon tunggu...
Nabilah Fathin LH
Nabilah Fathin LH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Saya Nabilah Fathin Lutfiah Hakim, seorang Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun ajaran 2021/2022. Hobi saya adalah membaca buku, menulis dan memiliki ketertarikan serta menyukai dunia kesastraan. Oleh karena itu saya menempatkan diri saya pada Fakultas Humaniora Jurusan Sastra Inggris,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Islam dalam Seni

7 Juni 2022   01:53 Diperbarui: 7 Juni 2022   02:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seni Islam dapat dinikmati dalam berbagai bentuk, termasuk seni arsitektur dan seni aksara Arab. Keanggunan bangunan mencerminkan dan mengekspresikan keanggunan negara tempat ia dibangun. Inilah hukum sejarah yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun dalam bukunya Al muqaddimah juz 1 hal.37, desain arsitektur Islam adalah hasil pemikiran arsitek muslim yang tinggi dalam bidang arsitektur.

Arsitek muslim membuat gambar-gambar rincian-rincian yang detail dan bentuk bentuk 3D yang sangat pas, di samping kalkulasi-kalkulasi yang tepat.

Jelas semua itu membutuhkan keahlian yang matang dalam ilmu teknik matematika dan mekanik. Hal ini tampak jelas dalam pendirian masjid-masjid yang besar, negara-negara yang menjulang tinggi, bendungan-bendungan yang besar di atas sungai dan lainnya.

Islam menerima semua ciptaan manusia selama itu sesuai dengan pandangan Islam tentang keberadaan alam semesta. Namun, patut dipertanyakan bagaimana sikap masyarakat terhadap kreasi seninya yang tidak sejalan dengan budaya masyarakatnya.

Dalam hal ini, perlu ditegaskan bahwa Al-Qur'an memerintahkan umat Islam untuk selalu menegakkan kebajikan, melakukan perbuatan baik, dan menghindari serta menjauhi perbuatan yang di larang oleh Allah dan merugikan diri sendiri serta orang banyak.

Makruf adalah kesesuaian sosial budaya dengan nilai-nilai agama, sedangkan munkar adalah perilaku sosial budaya yang tidak sesuai atau menyimpang.

Dari sini, setiap muslim harus menjaga nilai-nilai sebuah budaya yang sejalan dengan ajaran agama Islam, dimana hal tersebut yang akan menuntun mereka untuk menjaga seni budaya masyarakat masing-masing.

Islam menempatkan sebuah nilai seni yang tinggi melalui kitab suci Al-Qur'an. Dimana, di dalamnya Allah SWT mengajak umatnya untuk menyaksikan seluruh alam semesta yang tercipta dalam keserasian dan keindahan.

Seperti yang terdapat dalam Surah Al-Qaf ayat 6 yang artinya, "Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?".

Di dalam ayat tersebut, menjelaskan bahwasannya Allah SWT menciptakan alam semesta ini sebagai hiasan yang begitu indah untuk dinikmati oleh umat-Nya.

Manusia melihatnya untuk kesenangan dan menggambarkan keindahannya dalam hal subjektivitas persepsi individu mereka. Mengabaikan keindahan alam yang diciptakan Allah SWT berarti mengabaikan salah satu aspek dari bukti kebesaran Allah SWT, dan bagi yang menikmatinya, mereka meyakini bukti kebesaran Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun