Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Ricky Soebagdja, memuji penampilan para pebulu tangkis Indonesia di All England Open 2024.
Setelah kekecewaan pada awal tahun ini, dunia bulu tangkis Indonesia kembali bersemangat karena kesuksesan yang diraih pada All England Open 2024.
Di turnamen sirkuit paling bersejarah ini, pasukan Merah Putih berhasil unjuk gigi hingga sukses menjadi juara umum berkat raihan dua gelar juara.
Ganda putra, Fajar Alfian atau Muhammad Rian Ardianto, kembali ke podium tertinggi setelah satu tahun berpuasa untuk mempertahankan gelar mereka di All England Open.
Sementara Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting sukses menciptakan All Indonesian Final di tunggal putra All England lagi setelah 30 tahun lamannya.
Jonatan akhirnya keluar sebagai juara All England dalam perang saudara untuk mengikuti jejak para legenda yaitu Tan Joe Hok, Rudy Hartono, Liem Swie King, dan Hariyanto Arbi.
Adapun Ginting, dalam perjalanannya menuju final juga berhasil memutus tren 11 kekalahan beruntun atas pemain nomor 1, Viktor Axelsen (Denmark).
"Yang pertama pasti terima kasih dan apresiasi saya untuk para atlet dan pelatih yang sudah berjuang bersama di All England 2024 ini," ucap Ricky dalam siaran pers dari PBSI.
"Mereka menunjukkan determinasi yang tinggi, kemauan untuk menang dan fighting spirit yang luar biasa sehingga kita bisa menjadi juara umum turnamen legendaris dengan 2 gelar juara dan 1 runner up."
Ricky puas dengan semangat para pemain karena ini yang menjadi perhatiannya setelah hasil buruk di French Open 2024 pada pekan sebelumnya.
Dalam test event untuk Olimpiade Paris 2024 itu, andalan-andalan Indonesia malah terkapar karena tersingkir lebih cepat.
Ricky mengungkapkan bahwa setelah French Open, dia dan kepala pelatih untuk Olimpiade Paris, Rionny Mainaky, mengumpulkan atlet dan pelatih secara terpisah.
"Saya menyampaikan dan menekankan bahwa mereka adalah pejuang maka semangat di lapangan harus betul-betul diperlihatkan," ucap Ricky.
"Apapun hasilnya kalau kita sudah maksimal di lapangan, tidak ada yang harus disesali," imbuh pemenang medali emas Olimpiade Atlanta bersama Rexy Mainaky ini.
"Sekali lagi saya mengapresiasi pencapaian ganda putra yang berhasil mempertahankan gelar, tiga tahun sudah gelar ganda putra All England selalu jadi milik Indonesia."
"Juga kepada tunggal putra yang mencetak sejarah 30 tahun lalu. All Indonesian Final antara Hariyanto Arbi melawan Ardi B. Wiranata tahun 1994, diulangi Jonatan dan Ginting tahun ini."
"Suatu prestasi yang sangat baik apalagi setelah tahun 1994 itu, tunggal putra belum lagi memiliki juara All England."
"Selamat untuk Jonatan, Ginting, coach Irwansyah (pelatih tunggal putra), Fajar/Rian dan coach Aryono Miranat (pelatih ganda putra)."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H