Mohon tunggu...
nabilahbaktir
nabilahbaktir Mohon Tunggu... Mahasiswa - surabaya

saya adalah pribadi yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Lebih Dekat dengan Teman Skizofrenia

18 Juni 2024   11:27 Diperbarui: 18 Juni 2024   12:34 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut World Health Organization (who) jumlah pengidap skizofrenia di dunia pada tahun 2022 mencapai 23 juta orang . skizofrenia bukanlah suatu penyakit yang biasa melainkan penyakit yang sudah pada tahap kronis. 

Pernahkah kalian bertanya-tanya seperti apa kehidupan pengidap skizofrenia? Apa dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai skizofrenia maka simaklah artikel berikut.

Pada 2022 diketahui jumlah pengidap skizofrenia  mencapai 23 juta orang. Jumlah tersebut bukan lah jumlah yang sedikit, belum lagi penderita yang tak tercatat. 

Mengutip dari laman detik.com skizofrenia merupakan suatu kondisi gangguan mental yang mempengaruhi gangguan penilaian realitas. Pengidap skizofrenia sulit membedakan antara yang nyata dan tidak.

Gangguan ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan kadar kimia di otak, yaitu ketidakseimbangan dopamin dan serotonin pada otak. Banyak faktor penyebab lain dari skizofrenia yang akan dibahas berikutnya.

Gejala skizofrenia biasanya ditandai dengan gejala psikotik persisten yang mempengaruhi otak penderita. Sehingga terjadi perubahan pada sikap,perilaku, dan cara berpikir. Dari perubahan tersebut penderita skizofrenia biasanya mengalami:

  • Halusinasi
  • Delusi dan disosiasi
  • Pikiran dan perilaku yang tidak teratur

Biasanya gejala mulai dapat dilihat dari usia dewasa. namun, tak jarang gejala skizofrenia sudah muncul pada masa kanak-kanak. skizofrenia dapat diobati dengan pemberian obat dan terapi secara rutin dan tepat, kondisi pengidap dapat semakin baik. 

Namun, masih banyak penderita yang belum mendapat penanganan. Tak sedikit juga yang mendapat stigma yang tidak tepat. Karena itu dibuatlah Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia. Agar seluruh dunia dapat mempelajari lebih lanjut tentang skizofrenia.

Berikutnya akan dibahas tentang faktor penyebab skizofrenia. Mengutip dari laman detik.com penyebab skizofrenia adalah sebagai berikut:

  • Faktor genetik
  • Memiliki riwayat penyakit berat
  • Stress berat

Bagaimana bila kita harus hidup berdampingan dengan pengidap skizofrenia? Amankah bila kita memiliki hubungan dengan pengidap skizofrenia?

Mengutip dari laman halodoc.com pengidap skizofrenia pada dasarnya adalah orang normal. Dalam artian banyak pengidap skizofrenia merupakan orang dengan pendidikan yang tinggi dan orang dewasa yang berfungsi tinggi ketika mengalami episod.

Kebanyakan pengidap skizofrenia menarik diri dari kehidupan sosial. Namun, terkadang pengidap skizofrenia dapat melakukan hal-hal berbahaya. 

Kondisi ini seringkali karena mengalami halusinasi. Pengidap skizofrenia lebih berpotensi untuk membahayakan diri mereka sendiri dibandingkan orang lain.

Pengidap skizofrenia sebenarnya hanya ingin dipahami. Mengutip dari laman halodoc.com, masyarakat masih menyamakan pengidap skizofrenia dengan pengidap kepribadian ganda. yang jelas kedua gangguan mental tersebut berbeda. 

Pengidap skizofrenia hanya ingin diterima oleh masyarakat seperti orang normal lain dan tidak dianggap menakutkan. 

Austin Roderique, 28, pengidap skizofrenia mengatakan bahwa dirinya hanya ingin diterima apa adanya. "Kami tidak menular dan ingin diperlakukan seperti itu. Kamu tidak perlu khawatir tentang monster yang saya lihat melompat ke dalam pikiran kamu (halusinasi)," katanya.

Bersosialisasi ben berhubungan dekat dengan teman dan keluarga adalah kunci kesehatan dan kebahagiaan manusia. Sama dengan pengidap skizofrenia, mereka juga ingin berteman dan bersosialisasi namun sulit untuk melakukanya. 

Roderique menjelaskan bahwa ia berusaha untuk menjadi orang yang ramah, tetapi dengan skizofrenia yang diidapnya, percakapan yang ia ingin lakukan seringkali hanya bergerak di dalam kepalanya sendiri yang membuat bersosialisasi dan mempertahankan hubungan menjadi sulit untuk dilakukan.

Ada beberapa tips aman bergaul dengan pengidap skizofrenia:

  • Mempelajari tentang skizofrenia
  • Menjalin hubungan dengan komunitas skizofrenia
  • Memberitahu kenyataan ketika pengidap mengalami halusinasi

Setelah membaca artikel diatas, sekarang dapat kamu ketahui seperti apa kondisi yang dialami teman-teman skizofrenia diluar sana. 

Sebagai makhluk sosial yang memiliki logika dan pemikiran kritis kita dapat mengerti apa yang harus kita lakukan ketika menghadapi pengidap skizofrenia. Dengan kesadaran penuh tanpa memberi stigma yang buruk.

Berinteraksi dengan pengidap skizofrenia membutuhkan kesadaran dan pemahaman. Dengan edukasi yang tepat, serta dukungan dari keluarga dan komunitas, pengidap skizofrenia dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih stabil. 

Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia berperan penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang skizofrenia, mengurangi stigma, dan mendukung upaya penanganan yang lebih baik bagi para pengidap.

Pada akhirnya, pengidap skizofrenia hanya ingin diterima dan dipahami seperti orang lain. Dengan mempelajari tentang kondisi ini dan berupaya membangun hubungan yang mendukung, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan membantu mereka mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun