Mohon tunggu...
Nabila Hartati Maulini
Nabila Hartati Maulini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Popularitas Pandawara, Dorong Masyarakat dengan Budaya Cinta Lingkungan

11 Januari 2023   12:14 Diperbarui: 11 Januari 2023   12:29 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melihat pemandangan sungai dengan banyak sampah sudah menjadi hal yang biasa bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bau yang menyengat hingga timbunan sampah yang menyebabkan sungai tersendat aliran airnya adalah efek dari pembuangan sampah yang tidak berada pada tempatnya. Meski demikian, ada fakta luar biasa dari generasi muda Indonesia pecinta lingkungan yang gemar melakukan tindakan out of the box di luar kebiasaan masyarakat lainnya dalam memahami fenomena sampah. Sekumpulan orang dalam satu kelompok dengan nama Pandawara Group membagikan berbagai pengalaman terbaik mereka dalam membersihkan sungai yang penuh dengan sampah menjadi bersih kembali. Tindakan yang berbeda dibandingkan dengan generasi muda lainnya yang sangat ini gemar melakukan nongkrong di berbagai coffee shop tentu banyak menuai impresi dari masyarakat.

Dilansir dari laman TikTok dengan nama akun @pandawaragroup, lima orang laki-laki dengan rentang usia 20 tahunan tersebut mau untuk melakukan gebrakan luar biasa. Dengan tagline yang mereka tambahkan dalam bio akun mereka, yaitu 'bukan membersihkan tapi mengurangi' berhasil menuai banyak dukungan dalam masyarakat. Kegiatan cinta lingkungan yang dilakukan dalam upaya mengurangi sampah langsung ke lokasi timbunan yang membuat aliran sungai tersendat menjadi fokus dari kegiatan Pandawara Group. Dalam setiap unggahan videonya itu, rata-rata views-nya mencapai jutaan. Bahkan dalam salah satu videonya, jumlah penonton yang didapatkan mencapai 52 juta. Sementara itu, laman komentarnya berjumlah hingga lebih dari ribuan masuk dalam video yang diunggahnya tersebut.

Popularitas yang didapatkan dalam akun @pandawaragroup tersebut rupanya memberikan pengaruh baik bagi generasi muda Indonesia dalam menanggapi permasalahan sampah yang ada. Hal itu dibuktikan dengan berbagai komentar dari pengguna TikTok yang mengaku ingin bergabung dalam kelompok mereka untuk membantu kegiatan bersih sampah yang dilakukan. Salah satu alasan yang dilontarkan adalah bahwa mereka ingin lebih berguna setidaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar. Tentunya popularitas yang diberikan oleh tim Pandawara ini menjadi salah satu budaya yang disampaikan dengan cara yang berbeda. Jika sebelumnya budaya cinta lingkungan disampaikan dengan melakukan sosialisasi saja, yang hanya memberikan dampak positif hingga afektif dalam diri individu. Kini, budaya cinta lingkungan dilakukan dengan memberikan contoh teladan langsung kepada masyarakat tanpa banyak kata yang disampaikan.

Budaya populer yang berkembang dalam akun media sosial TikTok ini setidaknya memberikan pengaruh dan dampak baik bagi perilaku generasi muda yang tumbuh di masa sekarang. Kiblat dan pedomannya bukan lagi pada mereka yang melontarkan kata-kata kotor dalam lingkungan sosial untuk mendapatkan popularitas yang diinginkan. Cara mencintai lingkungan dengan memberikan aksi nyata lebih banyak dibutuhkan saat ini. Bukan hanya untuk diri sendiri, namun lebih jauh berkaitan keberlangsungan hidup ekosistem di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun