Mohon tunggu...
Nabilah Aristawati
Nabilah Aristawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maliki Malang

Hobi dengerin musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agresi dengan Agresif Itu Sama Gak Sih?

9 November 2022   18:56 Diperbarui: 9 November 2022   19:01 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan moral juga terdapat perilaku amoral atau nonmoral. Perilaku nonmoral atau amoral ialah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial yang disebabkan oleh ketidakacuhan terhadap harapan sosial (pelanggaran secara tidak sengaja terhadap standar kelompok). Agresi dan kekerasan merupakan contoh dari perilaku perilaku nonmoral atau amoral.

Perkembangan moral dipelopori oleh Jean Piaget dan Kohlberg. Jean Piaget menyatakan bahwa perkembangan moral terjadi selama 2 tahap. Adapun tahap yang pertama yaitu tahap realisme moral (moralitas oleh pembatasan). Pada usia 0-5 tahun, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakan berdasar konsekuensinya. Pada usia 7-12 tahun, perilaku anak ditentukan oleh dasar tujuan. Konsep tentang keadilan mulai berubah dan konsep tentang benar dan salah menjadi lebih fleksibel.

Lalu tahap yang kedua yaitu tahap operasional formal (moralitas dengan analisis). Tahap ini terjadi ketika anak berusia 12 tahun ke atas. Kemampuan yang telah dicapai pada tahapan ini yaitu anak dapat mempertimbangkan segala cara untuk memecahkan masalah dan dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

Sedangkan menurut Kohlberg, tahapan perkembangan dibagi menjadi 3 tingkatan yang di mana pada setiap tingkatan dibagi lagi menjadi 2 tahap. Di antaranya sebagai berikut.

  • Tingkat Pra Konvensional

Tahap 1 : berorientasi pada hadiah (reward) dan hukuman (punishment)

Tahap 2 : berorientasi pada egosentris, individualis, dan konkret.

  • Tingkat Konvensional

Tahap 3 : berorientasi mengenai anak yang baik.

Tahap 4 : berorientasi pada mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas.

  • Tingkat Post-Konvensional

Tahap 5 : berorientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan sosialnya.

Tahap 6 : prinsip universal di mana terdapat norma pribadi dan norma etik yang bersifat subjektif.

Ketika anak sulit mengontrol perilaku agresi dan melakukan tindak kekerasan kepada temannya, orang tua menjadi bingung dan khawatir bagaimana cara mengontrol perilaku agresi dan kekerasan pada anak. Berikut ini merupakan cara-cara yang dapat dilakukan oleh orang tua mengontrol perilaku agresi dan kekerasan pada anak.

  • Jauhkan anak dari situasi yang dapat membuat dirinya marah.
  • Ajari anak untuk melakukan teknik relaksasi seperti meditasi dan latihan pernapasan dalam.
  • Orang tua hendaknya untuk selalu menjadi support system yang baik terhadap anak.
  • Ajak anak untuk melakukan hobi atau kegiatan yang positif.
  • Ajak anak untuk mengeksplorasi emosi dan belajar menerima emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun