Perkembangan moral juga terdapat perilaku amoral atau nonmoral. Perilaku nonmoral atau amoral ialah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial yang disebabkan oleh ketidakacuhan terhadap harapan sosial (pelanggaran secara tidak sengaja terhadap standar kelompok). Agresi dan kekerasan merupakan contoh dari perilaku perilaku nonmoral atau amoral.
Perkembangan moral dipelopori oleh Jean Piaget dan Kohlberg. Jean Piaget menyatakan bahwa perkembangan moral terjadi selama 2 tahap. Adapun tahap yang pertama yaitu tahap realisme moral (moralitas oleh pembatasan). Pada usia 0-5 tahun, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakan berdasar konsekuensinya. Pada usia 7-12 tahun, perilaku anak ditentukan oleh dasar tujuan. Konsep tentang keadilan mulai berubah dan konsep tentang benar dan salah menjadi lebih fleksibel.
Lalu tahap yang kedua yaitu tahap operasional formal (moralitas dengan analisis). Tahap ini terjadi ketika anak berusia 12 tahun ke atas. Kemampuan yang telah dicapai pada tahapan ini yaitu anak dapat mempertimbangkan segala cara untuk memecahkan masalah dan dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
Sedangkan menurut Kohlberg, tahapan perkembangan dibagi menjadi 3 tingkatan yang di mana pada setiap tingkatan dibagi lagi menjadi 2 tahap. Di antaranya sebagai berikut.
- Tingkat Pra Konvensional
Tahap 1 : berorientasi pada hadiah (reward) dan hukuman (punishment)
Tahap 2 : berorientasi pada egosentris, individualis, dan konkret.
- Tingkat Konvensional
Tahap 3 : berorientasi mengenai anak yang baik.
Tahap 4 : berorientasi pada mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas.
- Tingkat Post-Konvensional
Tahap 5 : berorientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan sosialnya.
Tahap 6 : prinsip universal di mana terdapat norma pribadi dan norma etik yang bersifat subjektif.
Ketika anak sulit mengontrol perilaku agresi dan melakukan tindak kekerasan kepada temannya, orang tua menjadi bingung dan khawatir bagaimana cara mengontrol perilaku agresi dan kekerasan pada anak. Berikut ini merupakan cara-cara yang dapat dilakukan oleh orang tua mengontrol perilaku agresi dan kekerasan pada anak.
- Jauhkan anak dari situasi yang dapat membuat dirinya marah.
- Ajari anak untuk melakukan teknik relaksasi seperti meditasi dan latihan pernapasan dalam.
- Orang tua hendaknya untuk selalu menjadi support system yang baik terhadap anak.
- Ajak anak untuk melakukan hobi atau kegiatan yang positif.
- Ajak anak untuk mengeksplorasi emosi dan belajar menerima emosi.