Serotonin berperan sebagai neurotransmitter. Itulah mengapa jika kita sering mengalami badmood, itu terjadi akibat kekurangan hormon. Selain itu depresi, kecemasan, hingga pikiran untuk bunuh dini disebabkan karena kurangnya hormon serotonin.
Dopamin merupakan hormon yang dihasilkan di beberapa bagian otak, terutama di substantia nigra, hipoalamus, dan bagian tegmental ventral. Dopamin juga termasuk neurohormon.Â
Dopamin tidak hanya sebagai neurotransmitter yang menghantarkan sinyal di dalam otak, tetapi juga mempunyai fungsi pada organ lain. Peran dopamin dalam sistem saraf pusat (SSP) yaitu mengatur pergerakan, pembelajaran, daya ingat, emosi, rasa senang, tidur, dan kognisi.Â
Sedangkan peran yang lainnya yaitu mengatur gerakan motorik dan membentuk postur tubuh agar menjadi proporsional. Jika terjadi kekurangan dopamine dalam tubuh, maka seseorang akan mengalami penyakit Parkinson.
Asetilkolin merupakan neurotransmitter yang ditemukan pertama kali. Asetilkolin dihasilkan di sistem saraf pusat (SSP) oleh neuron dan badan selnya terdapat di batang otak dan forebrain. Asetilkolin juga disintesis dalam saraf lain di otak.Â
Asetilkolin memiliki peran dalam sistem saraf perifer, di mana asetilkolin dilepaskan oleh neuron motorik untuk membantu mengatur atau mengontrol gerakan otot.
Asetilkolin berperan dalam sistem saraf pusat untuk konsentrasi, fungsi kognitif, serta memori dan pembelajaran. Itulah orang yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi serta mengalami gangguan memori dan pembelajaran disebabkan oleh adanya masalah pada asetilkolin. Selain itu demensia dan Alzheimer juga disebabkan oleh masalah pada asetilkolin.
Norepinefrin atau noreadrenalin dan epinefrin (adrelin) merupakan neurotransmitter yang berasal dari tirosin. Fungsi dari keduanya yaitu mengatur fokus mental, gairah, perhatian, dan kognisi pada manusia. Sedangkan tugasnya yaitu membuat otak tetap sadar dan terjaga.Â
Hormon adrenalin dihasilkan di kelenjar anak ginjal (adrenal gland) yang letaknya di atas ginjal dan norepinefrin (noradrenalin) dihasilkan di otak. Norepinefrin juga berperan dalam respon fisiologis terhadap keadaan gawat atau dikenal sebagai respon melawan atau lari dan stress akut dengan peran untuk memobilisasi energi.
Itu tadi penjelasan seputar neurotransmitter. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H