Mohon tunggu...
Nabilah Amany
Nabilah Amany Mohon Tunggu... -

Bogor | Fakultas Kehutanan IPB 2013

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Baiat Cinta

3 Desember 2017   20:42 Diperbarui: 3 Desember 2017   20:48 1492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua buah firman Allah diturunkan kepada Rasulullah dalam pelukan Khadijah. QS Muzzammil : 1 dan QS Muddatsir : 1 .Saat itu Rasulullah pulang dalam keadaan takut karena bertemu Jibril, Rasulullah pulang dalam keadaan sedih karena dihina dalam dakwahnya. Kemudian Allah menurunkan firmanNya. Khadijah kembali berhasil menjadi pelabuhan terbaik bagi Rasulullah setelah menerjang ombak kehidupan di luar sana. Khadijah berhasil menjadikan rumah sebagai oasis bagi Rasulullah setelah mengalami kegersangan dalam memperjuangkan dakwah.

Perempuan Di Balik Layar

Kadang kala Allah memberi kita banyak kesempatan untuk menjadi sesosok Khadijah, ketika kita membaiatkan cinta kita kepada siapapun yang halal bagi kita, Allah berikan kita kesempatan untuk berkorban. Menjadi sosok pemimpin, presiden, menteri, gubernur, walikota, kepala camat, sampai kepada desa sekalipun, rapat pagi hingga pagi, mengisi kajian kesana kemari hingga berkurang waktunya untuk keluarga. Saat itulah, Allah memberi kesempatan kita menjadi sosok Khadijah. Allah sering kali memberi kesempatan itu. Dengan segala urusan keluarga yang harus dikorbankan. Tidak bisa kita memikirkan keluarga menjadi sesuatu yang paling penting dalam hidup ini. Jikalau begitu, adakah yang tersisa dari kita untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina, Suriah, Myanmar? Adakah dari kita tersisa pemimpin-pemimpin yang akan mewakafkan dirinya untuk kepentingan ummat di Indonesia?

Perempuan di balik layar. Adakalanya sosok laki-laki dituntut untuk lebih aktif di luar rumah, mengurus kepentingan ummat, walaupun memang ada tanggung jawab yang juga harus dipertanggungjawabkan di rumahnya. Namun tidak akan ada yang sempurna. Dan kita bisa belajar dari sosok Khadijah. Bahwa peran perempuan adalah untuk menyempurnakan. Memegang andil dalam urusan rumah tangga, sehingga tidak adalagi kekhawatiran Rasulullah untuk meninggalkan istri dan anak-anaknya, tidak perlu lagi ada kekhawatiran bagi Rasulullah untuk dicela maupun dihina, karena beliau memiliki tempat untuk pulang, memiliki tempat berlabuh yang dapat menenangkan hatinya. Dan sungguh tidak perlu ada kekhwatiran pula untuk Khadijah pun juga untuk kita, Allah memberikan pahala dakwah yang setimpal kepada Khadijah sebagaimana Khadijah telah membantu Rasulullah dalam urusan dakwahnya, dan Allah pun tak akan salah memberi pahala kepada kita, jika kita pun turut andil dalam mempermudah urusan dakwah orang-orang yang kita cintai di sekitar kita.

Wallahu'alam bisshowab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun