Mohon tunggu...
Nabilah Salsabila
Nabilah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ketahanan Energi-Universitas Pertahanan RI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempelajari Metode Penelitian dalam HI Islam

31 Oktober 2019   00:19 Diperbarui: 31 Oktober 2019   01:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu HI adalah ilmu yang kompleks, selalu mengikuti perkembangan zaman, bahkan eksistensinya semakin meningkat pasca Perang Dingin. Berangkat dari trauma pasca perang dunia yang mana pada awalnya bagaimana mengkaji upaya perdamaian dunia. Sehingga pada masa pasca perang dunia kedua, adanya great debate sebagai simbol bahwa ilmu HI dapat dilihat dari berbagai perspektif yang berbeda dan akan selalu berkembang mengikuti perkembangan zamannya.

Dan ternyata, HI islam juga tidak kalah eksis, yang ditandai dengan adanya Piagam Madinah ketika beliau hijrak dari Makkah ke Madinah. Untuk menyikapi paradigma-paradigma yang saling berbenturan dan tidak bisa menjawab dinamika global, islam hadir sebagai jalan tengah yang memberikan metode alternatif dalam menyikapi polemik yang tengah terjadi. Metode-metode ini tentu saja bersumber dari Al-Qur'an sebagai pedoman umat manusia yang otentitas kebenarannya mutlak, Hadits dan juga hukum syariat. Bahkan ketiga metode tersebut dalaing berkesinambungan dan tidak bisa dikotonomikan atau diambil hanya satu bagiannya saja.

Al-Qur'an sendiri sebagai wahyu yang telah Allah turunkan dalam rangka sebagai sumber ilmu dan landasan utama dalam menjawab segala persoalan kehidupan, baik didunia ataupun diakhirat. Bahkan isu mengenai hubungan internasional adalah salah satu dari ilmu yang terkandung didalamnya. Tahapan dalam memahami Al-Qur'an dengan cara mengetahui surat dan ayatnya yang akan dikaji, lalu memahaminya melalui tahapan tafsir dan tarjamah. Disamping mengetahui tafsirannya, asbabun nuzul adalah sebagai korelasinya yang mana akan menceritakan mengapa ayat ini diturunkan sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penafsirannya, dan yang terakhir adalah ilmu munasabat ayatnya.

Hadits sebagai sumber yang kedua merupakan sebagai penjelas dan penguat isi kandungan Al-Qur'an yang mana Al-Qur'an tidak merumuskan secara rinci, dan hanya memberikan gambarannya secara umum. Hal ini disebabkan adanya perkembangan zaman dan AL-Qur'an pasti akan sesuai dengan zaman kapanpun. Dalam menjelaskan bagaimana hadits bisa menjadi metoder, dengan melihat tingkat kekuatan hadits, apakah ia hadits shahih atau termasuk hadits dhaif, karena hal ini akan berpengaruh pada tingkat kebenarannya. 

Hukum syari'ah yang landasannya berupa ilmu ushul fiqh, namun tetap berlandaskan pada AL-Qur'an dan hadits dalam merumuskan suatu permaslahan yang belum pernah dibahas ataupun yang belum pernah terjadi pada masa Rasulullah dan shahabat, dan biasanay terjadi ikhtilaf mengenail hal-hal yang baru atau bid'ah. Hal ini bisa diambil dengan menggunakan metode ijma' dan qiyas.

Begitu banyak permasalahan yang dibahas dalam islam, dan HI adalah salah satu contoh kecil dalam pemabahasannya. Seperti pembentukan negara yang merupakan klasifikasi dari hajjah ad-dhoruri demi menjaga kedaulatan dan kemaslahatan warga didalamnya. Dan contoh lainnya seperti dalam berdagang dengan non muslim dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun