Buah Lerak atau yang dikenal juga sebagai rerek atau lamuran adalah tumbuhan yang yang dikenal dengan bijinya, digunakan sebagai bahan pembersih tradisional. Lerak atau yang biasa disebut soapberries atau soapnuts ini adalah buah yang bentuknya mirip seperti kacang walnut dan tumbuhnya di pohon yang tingginya mencapai 10 meter. Biji lerak mengandung saponin, suatu alkaloid beracun, saponin inilah yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci, dan dapat pula dimanfaatkan sebagai pembersih berbagai peralatan dapur, pakaian sehari-hari, kain batik, lantai, bahkan memandikan dan membersihkan binatang peliharaan.
Kearifan tradisional dengan memanfaatkan bahan-bahan yang berasal dari alam perlu dikembangkan dan dan dilestarikan guna mengurangi dampak negatif dari bahan dari bahan kimia sintesis. Salah satu bentuk kearifan tradisional itu adalah penggunaan buah lerak sebagai pengganti deterjen.Â
Biji lerak mengandung saponin, suatu alkaloid beracun, saponin inilah yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci, dan dapat pula dimanfaatkan sebagai pembersih berbagai peralatan dapur, pakaian sehari-hari, kain batik, lantai, bahkan memandikan dan membersihkan binatang peliharaan. Adanya kandungan saponin menjadikan buah lerak dapat digunakan sebagai bahan baku sabun yang aman, ekonomis, reversibel, dan ramah lingkungan.
Namun, beredarnya bahan-bahan kimia sintetis yang lebih praktis menjadikan lerak kurang banyak diminati sehingga ketersediaannya pun kini semakin langka. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan detergen /sabun di lingkungan rumah tangga digunakan setiap hari dengan kadar penggunaan yang berlebihan. Dan anekdot yang menyatakan bahwa " semakin banyak busa yang dihasilkan piring ataupun pakaian jauh lebih bersih.Â
Maka dari itu biasanya ibu-ibu rumah tangga menggunakan sabun jauh lebih banyak dari takaran yang sebetulnya. Akibatnya tentu busa yang dihasilkan akan jauh lebih banyak, dan mencemari lingkungan dengan semakin menumpuknya busa yang dihasilkan.
Lerak ini 100% alami dan dapat terurai secara hayati karena serangga secara alami menghindari saponin dan tidak diperlukan pestisida dalam pembudidayaannya.Â
Mereka juga antimikroba, aman untuk dibersihkan, hipoalergenik dan cukup lembut untuk digunakan pada kulit dan pakaian bayi yang sensitif. Berry ini memiliki aroma buah seperti nanas tetapi tidak meninggalkan aroma saat dicuci. Lebih sedikit energi pengemasan dan pemrosesan. Kebanyakan produk konvensional mengandung senyawa kimia dan pewangi buatan yang bisa berbahaya bagi tubuh. Apalagi jika terhirup dan masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Iritasi dan ketidakseimbangan hormon dapat terjadi.Â
Selain itu, tanah, hewan, dan tumbuhan tidak dapat mengolahnya dengan baik karena senyawa yang dikandungnya. Ini adalah jejak karbon besar yang dapat memengaruhi pertumbuhan lautan. Yuk, mulai beralih menggunakan lerak demi mengurangi limbah polutan!
Daftar Pustaka
Maurilla, Imron. 2021. Lerak sebagai Alternatif Detergen dan Sabun. Artikel Zero Waste Indonesia. https://zerowaste.id/zero-wastelifestyle/lerak-sebagai-alternatif-deterjen-dan-sabun/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H