WhatsApp saat ini bukan hanya alat komunikasi sehari-hari, tapi juga sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidakbertanggung jawab untuk menipu orang. Salah satu modus penipuan yang paling sering terjadi adalah melalui grup WA. Penipu mengajak orang untuk bergabung dengan janji-janji keuntungan besar yang seringkali nggak masuk akal.
Kasus penipuan ini bukan hanya semata-mata karangan belaka. Baru-baru ini, ada seorang korban penipuan investasi yang terjadi di salah satu grup WhatsApp. Kasus ini melibatkan penipuan yang mengatasnamakan sebuah platform " GROUP BPF-1200K 30%". Mari kita lihat cerita dari salah satu korban yang telah kehilangan uangnya akibat penipuan ini.
Cerita Kasus: Penipuan  "GROUP BPF-1200K 30%"
Baru-baru ini ada yang menjadi korban penipuan  melalui WhatsApp, sebut saja dia Rina. Ia mendapat undangan untuk bergabung dalam grup WhatsApp yang menawarkan investasi di "GROUP BPF-1200K 30%", sebuah platform yang berhubungan dengan investasi dan jaminan uang cair setelah melakukan beberapa tugas yang terdapat.
Grup WhatsApp tersebut tampak meyakinkan, dengan kata-kata yang dijelaskan oleh admin grup yang terdengar sangat meyakinkan. Selain itu, ada banyak testimoni dari anggota lain yang mengaku sudah mendapatkan keuntungan besar. Karena merasa tertarik, Rina akhirnya memutuskan untuk bergabung.
Setelah bergabung, Rina dijelaskan tentang beberapa tugas yang harus diselesaikan untuk mendapatkan dana yang dijanjikan. Salah satu tugas yang diminta adalah membuka link produk untuk meningkatkan rating produk tersebut. Selain itu, Rina juga diminta mentransfer sejumlah uang agar dapat mencairkan dana yang sudah ada di rekening perusahaan.
Pada tahap awal, Rina diminta mentransfer sejumlah uang yang relatif kecil, dan uang tersebut berhasil dicairkan sesuai dengan janji. Namun, setelah itu, Rina mulai diminta untuk mentransfer lebih banyak uang dengan nominal yang semakin besar. Setelah beberapa kali melakukan transfer, Rina mulai merasa ada yang tidak beres.
Rina pun mencoba menolak untuk mentransfer lebih banyak uang, namun admin grup terus mendesaknya agar segera menyelesaikan tugasnya, dengan alasan agar dana di rekening perusahaan bisa segera dicairkan ke rekening pribadi Rina. Rina kemudian meminta surat legalitas perusahaan dalam bentuk dokumen resmi, namun hanya mendapatkan foto yang tidak meyakinkan. Setelah itu, Rina memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, meski akhirnya ia sudah kehilangan sekitar 320 juta rupiah akibat investasi bodong tersebut.
Setelah Rani melapor dan melakukan pengecekan, ia mengetahui bahwa  itu bukan merupakan perusahaan yang legal. Itu adalah "investasi bodong" yang hanya bertujuan untuk menipu orang dan mengambil uang mereka. Oleh karena itu kita harus mengetahui ciri-ciri dari penipuan dan cara menghindari penipuan investasi tersebut.
Ciri-Ciri Penipuan via Grup WA
1. Janji Untung Besar dalam Waktu Singkat
Penipu selalu menjanjikan keuntungan yang sangat besar dalam waktu singkat, seperti yang terjadi pada kasus Budi yang dijanjikan komisi 30% dalam sekali mengunjungi link produk. Ingat, investasi yang sehat itu butuh waktu dan tidak ada yang instan. Â
2. Pakai Kata-Kata yang Bikin Panik
Penipu seringkali menggunakan kata-kata yang membuat korban merasa harus buru- buru ambil keputusan, seperti "Segera isi saldo supaya bisa dicairkan ke rekening", dll.
3. Tidak Ada Izin Resmi Â
  Kalau mereka nggak bisa menunjukkan surat legalitas yang asli, langsung curiga! Itu tandanya bisa jadi investasi bodong. Penipu biasanya memanipulasi surat legalitas atau klaim bahwa mereka terdaftar tanpa memberikan bukti konkret.
4. Testimoni Palsu
  Hati-hati dengan testimoni yang tampak terlalu sempurna. Banyak yang menggunakan akun palsu atau orang yang dibayar untuk memberikan kesan bahwa investasinya aman.
5. Metode Pembayaran yang Aneh
  Penipu biasanya hanya menerima pembayaran lewat rekening pribadi atau e-wallet tertentu. Kalau investasi itu resmi, pasti ada rekening perusahaan yang jelas dan terdaftar di OJK.
Cara Menghindari Penipuan
- Cek Legalitas Perusahaan
Pastikan perusahaan investasi itu terdaftar di OJK. Kamu bisa cek langsung di situs resmi OJK atau hubungi mereka buat konfirmasi.
- Jangan Terburu-buru Terpancing Janji Manis Â
  Kalau ada tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar itu nggak nyata. Jangan terburu-buru.
- Selalu Lakukan Riset Dulu
  Cari tahu lebih dalam tentang investasi yang ditawarkan. Lihat ulasan dan pengalaman orang lain di internet.
- Jangan Sembarangan Klik Link di Grup WA
  Mereka bisa menyelipkan link phishing yang dapat mencuri data pribadi kamu. Jadi, jangan sembarangan klik link yang ada di grup.
- Tanya ke Orang yang Paham Â
  Sebelum investasi, tanya dulu ke keluarga atau teman yang lebih paham soal keuangan atau investasi.
Nah, Cerita Rani adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya berhati-hati dalam berinvestasi, terutama jika tawaran tersebut datang lewat WhatsApp yang tidak kita kenal. Jangan sampai iming-iming keuntungan besar membuat kita terjebak dalam penipuan. Jika ada yang menawarkan keuntungan instan atau tanpa risiko, itu harus dicurigai! Ingat, lebih baik nggak untung daripada harus kehilangan uang. Jangan ragu untuk melapor jika kamu merasa ada yang mencurigakan.
Â
Penulis : Nabila Hasna Fathiyazahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H