Mohon tunggu...
nabila fathiyazahra
nabila fathiyazahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Vokasi unair

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penipuan online Via Grup Whatsup

16 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:01 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Pakai Kata-Kata yang Bikin Panik
Penipu seringkali menggunakan kata-kata yang membuat korban merasa harus buru- buru ambil keputusan, seperti "Segera isi saldo supaya bisa dicairkan ke rekening", dll.

3. Tidak Ada Izin Resmi  
   Kalau mereka nggak bisa menunjukkan surat legalitas yang asli, langsung curiga! Itu tandanya bisa jadi investasi bodong. Penipu biasanya memanipulasi surat legalitas atau klaim bahwa mereka terdaftar tanpa memberikan bukti konkret.

4. Testimoni Palsu
   Hati-hati dengan testimoni yang tampak terlalu sempurna. Banyak yang menggunakan akun palsu atau orang yang dibayar untuk memberikan kesan bahwa investasinya aman.

5. Metode Pembayaran yang Aneh
   Penipu biasanya hanya menerima pembayaran lewat rekening pribadi atau e-wallet tertentu. Kalau investasi itu resmi, pasti ada rekening perusahaan yang jelas dan terdaftar di OJK.

Cara Menghindari Penipuan

- Cek Legalitas Perusahaan
Pastikan perusahaan investasi itu terdaftar di OJK. Kamu bisa cek langsung di situs resmi OJK atau hubungi mereka buat konfirmasi.

- Jangan Terburu-buru Terpancing Janji Manis  
   Kalau ada tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar itu nggak nyata. Jangan terburu-buru.

- Selalu Lakukan Riset Dulu
   Cari tahu lebih dalam tentang investasi yang ditawarkan. Lihat ulasan dan pengalaman orang lain di internet.

- Jangan Sembarangan Klik Link di Grup WA
   Mereka bisa menyelipkan link phishing yang dapat mencuri data pribadi kamu. Jadi, jangan sembarangan klik link yang ada di grup.

- Tanya ke Orang yang Paham  
   Sebelum investasi, tanya dulu ke keluarga atau teman yang lebih paham soal keuangan atau investasi.

Nah, Cerita Rani adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya berhati-hati dalam berinvestasi, terutama jika tawaran tersebut datang lewat WhatsApp yang tidak kita kenal. Jangan sampai iming-iming keuntungan besar membuat kita terjebak dalam penipuan. Jika ada yang menawarkan keuntungan instan atau tanpa risiko, itu harus dicurigai! Ingat, lebih baik nggak untung daripada harus kehilangan uang. Jangan ragu untuk melapor jika kamu merasa ada yang mencurigakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun