Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Univrsitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seminar Nasional Keagamaan "Agama dan Ilmu Pengetahuan" (AI Antara Kemajuan Teknologi)

9 Juli 2024   14:41 Diperbarui: 9 Juli 2024   20:07 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEMINAR NASIONAL KEAGAMAAN

"AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN"

(AI ANTARA KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN KEMUNDURAN AKHLAK)

 

Pada hari Kamis, 27 Juni 2024, Lembaga Kajian Keagamaan Universitas Pamulang (LKK UNPAM) menyelenggarakan Seminar Nasional Keagamaan di Auditorium H. Darsono, Universitas Pamulang Kampus 2 Viktor. Dengan tema "Agama dan Ilmu Pengetahuan" (AI ANTARA KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN KEMUNDURAN AKHLAK), acara ini mengundang dua pembicara utama: Kh. Muhammad Cholil Nafis, Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah & Ukhuwah, dan Prof. Dr. Thomas Jamaluddin, mantan Ketua LAPAN RI periode 2014-2021. Seminar ini dimulai pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh Ketua Yayasan Sasmita Jaya, Rektor, Dekan, Dosen, dan Mahasiswa Universitas Pamulang.

Kh. Muhammad Cholil Nafis memulai sesi dengan tema "Pintu Ilmu Pengetahuan Adalah Membaca". Ia mengangkat isu terkait tuduhan bahwa agama sering dianggap anti-intelektualitas, anti-sains, dan anti-kemajuan. Menurutnya, tuduhan tersebut muncul dari pemahaman agama yang keliru. Ayat pertama dalam Al-Qur'an, "Iqro" yang berarti "bacalah", menegaskan pentingnya membaca sebagai pintu ilmu pengetahuan. Dalam dunia akademis, membaca sama artinya dengan melakukan penelitian. Islam menyeimbangkan antara pembacaan yang meningkatkan spiritualitas dan intelektualitas.

Kh. Muhammad Cholil Nafis juga menjelaskan empat keunggulan AI dalam sektor kehidupan manusia. Pertama, AI di Industri meningkatkan otomatisasi dan efisiensi. Kedua, AI memainkan peran penting dalam teknologi informasi dan komunikasi. Ketiga, di sektor kesehatan, AI membantu diagnosis dan merancang perawatan. Keempat, di sektor keuangan, AI digunakan untuk deteksi penipuan dan manajemen risiko. Namun, ia mengingatkan bahwa penggunaan AI dalam konteks agama harus hati-hati. AI dapat membuka wawasan baru tetapi juga berpotensi menyebabkan interpretasi yang salah terhadap kitab suci. Oleh karena itu, AI harus digunakan sebagai alat untuk merangsang ilmu pengetahuan, bukan sebagai pengganti peran guru atau ulama.

Sementara itu, Prof. Dr. Thomas Jamaluddin memaparkan tema "Islam Dan Ilmu Pengetahuan dari Sudut Pandang Antariksa". Ia mengutip ayat QS. Ali Imran: 190-191 tentang penciptaan langit dan bumi. Menurut Prof. Thomas, motivasi dalam mempelajari ilmu pengetahuan harus selalu berpijak pada kaidah-kaidah keislaman. Al-Qur'an memiliki kebenaran mutlak yang tidak berubah, namun penafsirannya bisa berkembang, sementara sains bersifat relatif dan dapat berubah.

Prof. Dr. Thomas Jamaluddin menjelaskan bahwa memahami alam semesta membantu kita memahami Al-Qur'an lebih dalam. Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang alam semesta, sehingga dengan memahami sains, pemahaman kita terhadap Al-Qur'an menjadi lebih komprehensif. Sebagai contoh, ia mengutip QS. Al-Baqarah: 29 yang menjelaskan bahwa penyempurnaan langit adalah proses evolutif, bukan sesuatu yang terjadi secara instan. Proses ini melibatkan perkembangan dari dukhan menjadi bintang, dan bintang-bintang tersebut terus berevolusi hingga menjadi bagian dari alam semesta yang dinamis.

Seminar ini dihadiri oleh 6213 peserta, dengan 2500 peserta offline dan 3713 peserta online dan disiarkan langsung oleh Chanel youtube lkk unpam.

Nama  : Een Nuraeni

NIM    : 231011350005

Kelas   : 01SKRE001

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun