Sebelum saya menceritakan keseruan dan pengalaman yang saya alami, saya ingin memperkenalkan diri. Nama saya Nabila Faradika dari prodi Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Medan. Mari kita lihat keseruannya....
Setiap perjalanan pasti menemukan lika-liku ataupun pengalaman baru yang dirasakan, begitupula dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan kampus mengajar.
Kampus Mengajar adalah kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyeselasaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Ada 2 tahapan yang dilalui untuk mengikuti kampus mengajar yaitu seleksi berkas, mengikuti ujian kebinekaan serta ujian literasi dan numerasi yang disiapkan oleh Kemendikbudristek.Â
Pada awalnya saya belum memiliki niat untuk mengikuti Kampus Mengajar, namun setelah saya melihat kegiatan-kegiatan yang selalu di share teman saya yang mengikuti Kampus Mengajar Angkatan 4, saya sangat tergiur dan berminat untuk melakukan hal yang sama. Maka dari itu, saya selalu update untuk melihat dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang di share di media sosial teman saya dan kampus mengajar. Setiap rangkaian pendaftaran dan ujian saya lalui dengan keantusiasan dan semangat yang sangat membara.
Saya sangat berterimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan ILmu Pengetahuan Alam serta kepada Ibu Nurhasanah Siregar, S.Pd., M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Medan yang senantiasa memudahkan dan mengapresiasi kami untuk mengikuti dan mengemban tugas-tugas dari kampus mengajar di sekolah penempatan.Serta terimakasih kepada  pihak kemendikbudristek dan kampus mengajar yang telah memberikan saya kesempatan untuk berkontribusi secara langsung dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Dengan mengikuti Kampus Mengajar Angkatan 5, sangat menambah pengalaman serta pengetahuan karena saya dapat melihat secara langsung bagaimana karakter-karakter peserta didik, kurikulum, model dan strategi pembelajaran yang digunakan di sekolah. Setiap peserta didik memiliki keunikan masing-masing, dan tenaga pendidik dituntut untuk dapat merangkul serta mengarahkan mereka sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Mahasiswa kampus mengajar menginovasikan beberapa program yang dapat dijalankan selama masa penugasan di sekolah, guna meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah.
Saya dan kedua rekan mahasiswa UNIMED yaitu Ayu Permatasari Sihotang dan Asisi Simatupang ditempatkan di UPT SDN 064974 Medan Tembung. Dalam menciptakan dan meningkatan budaya literasi dan numerasi di sekolah, kami membuat dan menjalankan beberapa program.
Program Kerja Literasi
- LIMIT (Literasi Lima Menit)
       Program ini adalah kegiatan literasi selama lima menit yang dilakukan setiap hari Selasa di halaman sekolah sebelum masuk    kelas. Mahasiswa mengarahkan peserta didik untuk membaca selama lima menit kemudian memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menceritakan kembali isi dari bacaannya dengan bahasa sendiri di halaman sekolah dan didengarkan oleh seluruh peserta didik.
- CaLisTung (Baca, Tulis)