Setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda. Perbedaan tersebut dinamakan keberagaman. Keberagaman peserta didik disini yaitu berkaitan tentang keberagaman ras, etnis, budaya, dan bahasa dari masing – masing anak (Heni Rahmawati, November 2021). Keberagaman peserta didik bermacam – macam, seperti keberagaman budaya, agama, sosial, kemampuan, kebutuhan, dan gaya belajar. Dengan adanya keberagaman tersebut, menjadi tantangan dalam pemenuhan target kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan (Alhaddad, Juni 2018). Kurikulum berperan sangat penting dalam pembelajaran dan memiliki target. Kurikulum ini bertujuan untuk mengasah berbagai kompetensi pada anak, seperti komunikasi, kreativitas, dan pemikiran kritis (Siti Wahyuningsih1, Desember 2024). Karena pada dasarnya, target kurikulum dirancang dengan menilai semua peserta didik memiliki latar belakang yang sama dan setara. Namun kenyataannya, tidak semua peserta didik memiliki latar belakang yang sama dan dapat mengikuti jalannya pembelajaran dengan sama.
Keberagaman peserta didik seperti perbedaan kebutuhan dan kemampuan termasuk ke dalam pembelajaran berdiferensiasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut beragam mulai dari makan-minum, maupun yang berkaitan dengan kepribadian seperti, keamanan, kasih saying, harga diri kesuksesan dan sebagainya (Sari2, Januari-Juni 2020). Kemampuan peserta didik bervariasi, seperti kemampuan akademik, gaya belajar, keterampilan sosial, kemandirian, motivasi dan minat, kemampuan emosional, dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki konsep. Konsep pembelajaran yang mengakomodasi kanekaragaman kondisi peserta didik (pembelajaran berdiferensiasi) sebenamya juga telah menjadi perhatian pedagogis sejak lama. Konsep itu menyatakan tiap peserta didik itu unik, karena tidak ada yang sama persis dalam segala kondisi (Ahmad Teguh Purnawanto, Pebruari 2023). Penggambaran istilah diferensiasi dikhususkan untuk setiap domain seperti halnya dalam pendidikan dimana diferensiasi pada dasarnya berarti menyesuaikan pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa tertentu dan cara mereka belajar (Wulandari, 2022). Jadi, pembelajaran berdiferensiasi adalah konsep pembelajaran yang mengakomodasi keberagaman peserta didik dengan menyesuaikan pengajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik tertentu sesuai dengan cara mereka belajar.
Terkadang kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan rencana sehingga tidak tercapainya target kurikulum yang sudah direncanakan. Sehingga kita sebagai guru perlu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam menyusun rencana pembelajaran. Dimana harus mempertimbangankan kebutuhan dan kemampuan peserta didik, lalu menentukan target kurikulum yang akan dicapai.
Dengan adanya pembelajaran berdiferensiasi, dibutuhkan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah proses penting dalam pendidikan bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Pengembangan kurikulum bisa dilakukan dengan langkah-langkah : (1) identifikasi kebutuhan pendidikan, (2) analisis dan pengukuran kebutuhan, (3) penyusunan desain kurikulum, (4) validasi kurikulum, (5) implementasi kurikulum, (6) evaluasi kurikulum (Rohman, 2015). Dengan langkah – langkah tersebut diharapkan dapat mempermudah guru dalam mengembangkan kurikulum dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Keberagaman peserta didik adalah tantangan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum. Menyusun kurikulum yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dan kemampuan peserta didik dapat membantu menghadapi tantangan target kurikulum tersebut. Menghadapi keberagaman peserta didik bukan hanya tantangan, tetapi juga kesempatan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan menyenangkan.
Daftar Rujukan
Ahmad Teguh Purnawanto, M. (Pebruari 2023). PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Volume 2 Nomor 1. Jurnal Ilmiah Pedagogy, 34-54.
Alhaddad, M. R. (Juni 2018). HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM. RAUDHAH Proud To Be Professionals JurnalTarbiyahIslamiyah Volume 3 Nomor 1, 2541-3686.
Heni Rahmawati, R. A. (November 2021). Signifikansi Kebudayaan dalam Pendidikan: Refleksi Identitas Keberagaman Siswa di Ruang Kelas. Jurnal Belantika Pendidikan Vol. 4 (2), 64-70.
Rohman, A. (2015). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Semarang: CV. Karya abadi, 91.
Sari2, R. D. (Januari-Juni 2020). URGENSI ANALISIS KEBUTUHAN PESERTA DIDIK TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN. Jurnal Al-Aulia, 21-36.
Siti Wahyuningsih1, U. E. (Desember 2024). Sosialisasi Kualitas Manajemen Lembaga PAUD dalam Upaya Sosialisasi Kualitas Manajemen Lembaga PAUD dalam Upaya. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 480-489.
Wulandari, A. (2022). Literature Review: Pendekatan Berdiferensiasi SolusiPembelajaran dalam Keberagaman. Jurnal Pendidikan MIPA, 12(3), 682–689.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H