Siremeng, 15 Agustus 2024 - Kegiatan Kelompok KKN UNNES Giat 9 di Desa Siremeng kali ini mendapat pengalaman yang berbeda, dengan kehadiran tiga pemuda yang merupakan perintis usaha kopi. Tiga pemuda tersebut yakni, Muhammad Faizi; Riski Ainul Fiqri atau lebih dikenal Enol; dan Faisal, mereka memberi nama usahanya "Kedung Lesung" sebuah bisnis kopi lokal yang kini mulai dikenal di tingkat regional. Mereka telah memulai usaha ini sejak tahun 2023, dengan tujuan memberdayakan potensi lokal dan mengangkat kualitas kopi dari Desa Siremeng ke pasar yang lebih luas.
Kopi merupakan buah yang menghadirkan pengalaman tak terlupakan. Dari prosesnya, kopi dapat memberikan manfaat kepada semua, mulai dari petani, roaster, barista hingga sampai ke tangan konsumen. Proses tersebutlah yang membuat kopi memiliki kelezatan tersendiri, maka tak heran jika kopi menjadi minuman yang cukup populer dan banyak diminati oleh banyak orang.Â
Kegiatan panen kopi kali ini tentu bukan hanya menjadi ajang praktek lapangan bagi kami sebagai mahasiswa KKN, tetapi juga kesempatan berharga untuk dapat belajar langsung dari para pemuda yang telah berhasil mengelola usaha berbasis komunitas. Kami diajak langsung untuk turut serta mengikuti kegiatan panen kopi di kebun kopi milik Bapak Saepudin, Bapak Mahrudin, Bapak Tauhid, dan Bapak Sumarno yang dikelola oleh tiga pemuda pemilik "Kedung Lesung".Â
Dimulai dari pagi hari, kami diajarkan cara untuk memetik buah kopi yang telah matang. Dalam suasana penuh keakraban, mereka saling berbagi cerita mengenai tantang dan peluang dalam pengelolaan usaha kopi tersebut. Kami banyak belajar pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh mereka, selain itu kegiatan ini sangat berkesan bagi kami, karena dari Kelompok KKN UNNES Giat 9 baru kali ini kami terlibat langsung dalam proses awal pembuatan kopi yang dimulai dari panen kopi.
Tak hanya itu, para pemuda "Kedung Lesung" mengajak kami ke rumah produksi untuk mengajarkan teknik khusus dalam memanen kopi agar kualitas biji kopi tetap terjaga. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kopi yang dihasilkan memenuhi standar tinggi yang selama ini mereka pegang. Di rumah produksi juga kami melihat langsung proses pengolahan kopi yang dimulai dari penjemuran; penggilingan, hingga pengemasan. Kunjungan ini memberikan gambaran nyata bagaimana usaha kecil dapat berkembang dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan inovasi.Â
Menurut penuturan Mas Faizi sendiri, ada banyak jenis produk kopi arabika yang dibuat oleh Kedung Lesung yakni :Â
- Full Wash, memiliki rasa pahit akan tetapi pada kopi full wash rasa pahitnya tidak meninggalkan rasa serak di tenggorokan, tetapi rasa manisnya agak kurang. Dalam proses pengolahan kopi full wash, biji kopi dikupas kulitnya dan direndam selama 24 jam.
- Honey, Sementara itu, kopi honey memiliki rasa manis yang kuat tetapi rasa pahitnya meninggalkan rasa serak di tenggorokan. Untuk kopi honey, biji kopi hanya dikupas dan kemudian langsung dijemur di rumah jemur.
- Natural, memiliki rasa pahit yang lebih kuat dibandingkan rasa asamnya dan mempunyai rasa manis. Untuk proses pembuatan kopi natural, biji kopi dipetik dan langsung masuk ke tahap penjemuran.Â
Demikianlah berbagai metode pengolahan kopi yang menghasilkan cita rasa yang berbeda-beda, mulai dari full wash hingga natural. Setiap metode memberikan pengalaman unik bagi pecinta kopi, tergantung pada preferensi rasa yang diinginkan. Dengan semakin berkembangnya industri kopi, baik di tingkat lokal maupun internasional, diharapkan para penikmat kopi dapat lebih menghargai proses dan cerita di balik setiap cangkir yang mereka nikmati. Tidak peduli apapun pilihan Anda, satu hal yang pasti: kopi akan selalu menjadi bagian penting dari budaya kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H