Mohon tunggu...
Nabila Eka Talita
Nabila Eka Talita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Sosialisasi Keseimbangan Pendidikan Umum dan Agama: Upaya Memperkuat Nilai Pancasila di Desa Siremeng bersama Tim KKN UNNES Giat 9

4 Agustus 2024   14:30 Diperbarui: 4 Agustus 2024   14:30 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siremeng, 31 Juli 2024 - Desa Siremeng, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang merupakan desa yang dikatakan cukup mengutamakan nilai agama. Terbukti dalam beberapa kegiatan sosial yang diadakan di Desa Siremeng, kebanyakan mengandung unsur agama. Dalam era globalisasi saat ini, pendidikan sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Di Indonesia, tantangan ini semakin kompleks karena harus menjaga keseimbangan antara pendidikan formal dan pendidikan agama. Salah satu cara yang efektif untuk mencapai keseimbangan ini adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan.

Pada masa penjajahan di Indonesia, terjadi pemisahan antara ilmu pengetahuan agama islam yang diajarkan di pondok pesantren dan ilmu pengetahuan umum yang diajarkan di sekolah-sekolah yang didirikan oleh Belanda. Hal ini menimbulkan masalah serius dengan dampak yang besar, yaitu dominasi ilmu pengetahuan modern dari barat atas ilmu pengetahuan agama yang berbasis pondok pesantren. Kondisi ini menyadarkan kita untuk tidak membiarkan hal ini berlangsung lama, karena akan memperburuk kondisi umat Islam. Selain itu, juga akan menimbulkan masalah teologis, mengingat al-Qur'an dan al-Hadist yang kita yakini sebagai sumber ajaran dan ilmu telah memerintahkan kita untuk mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan dalam kehidupan umat di muka bumi dengan baik. Hal ini penting agar kita bisa menjalankan dua tugas utama, yaitu sebagai hamba yang selalu beriman kepada Allah SWT dan sebagai khalifah yang memimpin kehidupan di muka bumi.

Keadaan ini menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan di kalangan masyarakat terutama orang tua, begitupun sebagian besar di dusun wilayah Desa Siremeng. Jika hal ini tidak diupayakan sedini mungkin akan terjadi ketidakseimbangan antara kedua pendidikan tersebut, yakni ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut memang tidak sepenuhnya salah, belakangan ini terkesan ada kecenderungan lebih mengutamakan pendidikan agama. Realita yang terjadi di salah satu dusun Desa Siremeng adalah orang tua yang lebih percaya bahwa ilmu agama lebih penting sehingga mereka memilih untuk mendaftarkan anak-anaknya ke pondok pesantren yang tidak ada sekolah umum hanya diisi kegiatan agama tidak diimbangi dengan pengetahuan umum. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan terjadi beberapa dampak yang menyebabkan ketidakseimbangan antara keduanya, yakni : 

  • Dampak yang diakibatkan jika terlalu menonjol ke pendidikan agama:

  1. Keterbatasan Perspektif;

  2. Konflik Sosial;

  3. Kurangnya Keterampilan Duniawi;

  4. Intoleransi;

  5. Kehilangan Peluang;

  6. Keseimbangan Kehidupan yang Terganggu.

  • Dampak yang diakibatkan jika terlalu menonjol ke pendidikan umum:

  1. Kehilangan Perspektif Kultural dan Spiritual;

  2. Kurangnya Pengembangan Karakter dan Etika;

  3. Ketidakseimbangan dalam Kesejahteraan Emosional;

  4. Pemisahan dari Kehidupan Praktis; 

  5. Kurangnya Keterampilan Sosial

  6. Overload Akademis;

  7. Kehilangan Keseimbangan Hidup;

  8. Keterbatasan dalam Kreativitas dan Inovasi.

 

Dengan adanya keadaan tersebut, kami dari Kelompok KKN UNNES Giat 9 sesuai dengan perjanjian program kerja yang telah diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES maka kami memilih program kerja untuk memberikan sosialisasi mengenai "Keseimbangan Pendidikan antara Pendidikan Umum dengan Pendidikan Agama" yang telah dilaksanakan di SDN 04 Siremeng pada hari Selasa, 31 Juli 2024 dengan sasaran para orang tua murid kelas 6 yang akan melanjutkan ke jenjang berikutnya. Dengan harapan kami bisa memberikan saran untuk kebaikan pendidikan anak-anaknya di masa depan.

Keseimbangan antara pendidikan formal dan pendidikan agama merupakan kunci untuk menciptakan generasi muda yang cerdas, bermoral, dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan, diharapkan siswa tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga memiliki etika dan moral yang kuat. Ini adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Pada kehidupan zaman sekarang,  jika tidak diseimbangkan antara pengetahuan agama dengan pengetahuan umum maka kita yang akan tertinggal dengan banyak kemajuan-kemajuan yang akan datang kedepannya. Maka dari itu, kita dari Kelompok KKN UNNES memberikan wawasan atau gambaran kepada orang tua murid agar anak-anaknya menjadi orang yang bermanfaat baik dunia maupun akhirat.

Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari desa.

Foto bersama Partisipan dan Kelompok KKN UNNES Giat 9 (Dokpri) 
Foto bersama Partisipan dan Kelompok KKN UNNES Giat 9 (Dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun