Mohon tunggu...
nabila dewi
nabila dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa lulusan universitas negeri malang yang sedang menjalankan research di berbagai kampus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Universitas Negeri Malang Gandeng King Fadh University of Petroleum and Minerals untuk Kembangkan Teknologi Penyimpanan Energi Terbarukan

11 November 2024   05:21 Diperbarui: 11 November 2024   07:34 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Malang, Indonesia – Dalam upaya untuk mendorong pengembangan teknologi penyimpanan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, Universitas Negeri Malang (UM) telah menjalin kerjasama penelitian inovatif dengan King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) di Arab Saudi. Kolaborasi ini berfokus pada penelitian dan pengembangan superkapasitor berbahan dasar tebu, yang diharapkan dapat menjadi alternatif berkelanjutan bagi teknologi penyimpanan energi konvensional.

Superkapasitor, yang berfungsi untuk menyimpan dan melepaskan energi dengan cepat, semakin diakui sebagai solusi utama dalam aplikasi energi terbarukan, kendaraan listrik, dan berbagai perangkat elektronik. Namun, tantangan utama dalam pengembangan superkapasitor adalah menemukan material yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan dapat diproduksi dengan biaya rendah.

Inovasi Bahan Dasar Tebu
Dalam kerjasama ini, UM dan KFUPM akan fokus pada penggunaan limbah tebu, sebuah bahan yang melimpah di Indonesia dan Arab Saudi, sebagai bahan dasar untuk superkapasitor. Tebu memiliki kandungan selulosa yang tinggi, yang dapat diubah menjadi bahan komposit dengan konduktivitas listrik yang sangat baik. Selain itu, penggunaan bahan alami seperti tebu diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan yang sering kali terkait dengan bahan baku konvensional seperti karbon.

“Penelitian ini memiliki potensi untuk mengubah cara kita memandang penyimpanan energi,” kata Prof. Markus Diantoro, M.Si seorang dosen dari UM. “Dengan memanfaatkan limbah tebu, kita tidak hanya menciptakan teknologi yang lebih efisien, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Ini adalah langkah menuju masa depan yang lebih hijau dalam penyimpanan energi.”

Meningkatkan Kolaborasi Internasional
Kerjasama ini juga akan melibatkan pertukaran pengetahuan antara para peneliti UM dan KFUPM, dengan rencana untuk mengembangkan prototipe superkapasitor berbahan dasar tebu yang dapat diujicobakan di kedua negara. Selain itu, Univeristas Negeri Malang telah mengirimkan perwakilan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek penelitian ini melalui program research collaboration ini

Dr. Md Abdul Aiziz, salah satu dosen di KFUPM, menyambut baik inisiatif ini. “Kerjasama dengan UM memungkinkan kami untuk mengeksplorasi potensi material baru yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau, sambil tetap menjaga kualitas dan efisiensi yang diperlukan dalam aplikasi penyimpanan energi masa depan”.

Mengarah ke Energi Terbarukan yang Berkelanjutan
Melalui penelitian ini, UM dan KFUPM berharap dapat mengatasi dua tantangan besar dalam teknologi energi terbarukan: efisiensi penyimpanan energi dan dampak lingkungan dari material yang digunakan.
Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen kedua universitas untuk mendukung pengembangan teknologi berkelanjutan yang dapat berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan energi global yang lebih bersih dan efisien

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun