1. Metode pembelajaran yang beragam
Guru harus mampu menyajikan pembelajaran yang menarik dan asing bagi peserta didik seperti contectual teaching & learning (CTL), dan quantu teaching. Suatu informasi yang jika disampaikan dengan teknik yang baru dan didukung dengan alat-alat berupa sarana atau media teknologi yang belum pernah dikenal oleh peserta didik maka peserta didik akan tertarik, antusias, dan lebih kreatif dalam pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran yang menarik maka akan membangitkan rasa ingin tahu yang selanjutnya peserta didik akan termotivasi dalam pembelajaran.
2. Perhatian orang tua
Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak, karena dengan adanya perhatian dari orang tua ini lah yang menjadikan anak lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar. Bahkan hal-hal kecil seperti berkomunikasi dengan disertai humor, memberikan nasihat, dan semacamnya, dapat membuat anak merasa disayang dan diperhatikan sehingga motivasi belajar pada peserta didik akan meningkat.
Jadi menurut penulis, kurangnya motivasi belajar peserta didik tidak semata-mata dari dalam diri peserta didik itu sendiri melainkan dari luar diri peserta didik. Dan guru sebagai pendidik berkewajiban untuk membangkitkan motivasi peserta didik dalam belajar. Peran orang tua pun sama hal nya dengan guru, namun tanggung jawab orang tua dalam memberikan motivasi lebih besar dari peran seorang guru. Faktanya, orang tua terlalu cuek akan proses belajar anak entah karena faktor sibuk bekerja atau bahkan faktor broken home. Inilah penyebab anak mengalami gangguan psikis yang berdampak pada motivasi belajar anak disekolah. Padahal motivasi belajar merupakan salah satu faktor penentu tercapainya tujuan pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H