Mohon tunggu...
Nabil Abiyyu
Nabil Abiyyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 di Universitas Pamulang

saya suka kucing

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fanatisme Suporter Sepak Bola: Antara Rivalitas dan Ancaman Persatuan Bangsa

14 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   20:22 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Insiden kekerasan yang berulang membuat citra sepak bola Indonesia tercoreng di mata internasional. Kompetisi lokal dianggap tidak aman, dan ini dapat menghambat perkembangan sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Upaya Mengatasi Fanatisme Berlebihan

Edukasi dan Kampanye Perdamaian

Pemerintah, federasi sepak bola, dan klub harus bekerja sama untuk memberikan edukasi kepada suporter tentang pentingnya sportivitas dan persatuan. Kampanye bertajuk “Rivalitas di Lapangan, Bersatu di Luar” dapat menjadi salah satu langkah untuk meredakan ketegangan.

Penegakan Hukum yang Tegas

Pihak keamanan harus bertindak tegas terhadap pelaku kekerasan. Hukuman yang diberikan harus memberikan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang.

Peningkatan Fasilitas dan Keamanan di Stadion

Manajemen stadion harus memastikan pengaturan tempat duduk yang aman bagi kedua kubu suporter, sehingga mengurangi kemungkinan bentrok fisik.

Keterlibatan Tokoh Masyarakat dan Media

Tokoh masyarakat dan media memiliki peran penting dalam menciptakan narasi positif di antara kelompok suporter. Media, khususnya, harus menghindari pemberitaan yang memprovokasi.

Fanatisme suporter sepak bola memang bagian dari semangat olahraga, tetapi ketika fanatisme tersebut berubah menjadi konflik, dampaknya sangat merugikan bangsa. Semua pihak, mulai dari pemerintah, federasi sepak bola, hingga suporter itu sendiri, harus bersinergi untuk menciptakan suasana damai. Sepak bola seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan pemecah bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun