Mohon tunggu...
Nabil Abiyyu
Nabil Abiyyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 di Universitas Pamulang

saya suka kucing

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fanatisme Suporter Sepak Bola: Antara Rivalitas dan Ancaman Persatuan Bangsa

14 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   20:22 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dampak Fanatisme Suporter Klub Sepak Bola di Indonesia terhadap Persatuan Bangsa

Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di Indonesia. Pertandingan antar klub selalu menyita perhatian banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, di balik kemeriahannya, fanatisme suporter yang berlebihan kerap menjadi pemicu konflik dan perpecahan di tengah masyarakat.

Fanatisme Suporter: Antara Cinta Klub dan Konflik

Fanatisme suporter adalah hal yang wajar dalam dunia olahraga. Setiap pendukung memiliki kebanggaan terhadap klub yang mereka dukung. Sayangnya, di Indonesia, fanatisme ini sering kali melampaui batas kewajaran. Beberapa kelompok suporter bahkan menjadikan permusuhan terhadap pendukung klub lain sebagai bagian dari identitas mereka.

Konflik yang terjadi tidak hanya berupa adu mulut atau saling ejek, tetapi sering kali berujung pada kekerasan fisik, perusakan fasilitas umum, hingga korban jiwa. Perseteruan klasik antara kelompok suporter, seperti Persija Jakarta (Jakmania) dan Persib Bandung (Bobotoh), adalah contoh nyata bagaimana fanatisme yang tidak terkendali dapat memicu perpecahan.

Dampak Perpecahan di Masyarakat

Merusak Persatuan Bangsa

Konflik antar suporter sering kali melibatkan masyarakat luas. Ketegangan ini dapat menciptakan polarisasi di antara kelompok masyarakat yang seharusnya hidup damai dan saling menghormati.

Kerugian Materiil dan Fasilitas Umum

Kerusuhan yang terjadi sering kali merusak fasilitas publik seperti stadion, transportasi umum, dan infrastruktur kota. Biaya perbaikan yang tinggi menjadi beban pemerintah daerah dan masyarakat.

Stigma Buruk terhadap Sepak Bola Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun