1.Kesenjangan antara Keterampilan dan Kebutuhan Pasar Kerja
Banyak lulusan yang tidak memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pendidikan formal seringkali tidak memberikan keterampilan teknis atau soft skills yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, sehingga banyak lulusan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka.
2.Overkualifikasi dan Kompetisi yang Ketat
Lulusan sarjana sering kali berkompetisi untuk posisi pekerjaan yang tidak memerlukan gelar sarjana. Karena banyaknya lulusan sarjana, persaingan di pasar kerja semakin ketat, dan perusahaan lebih cenderung memilih kandidat dengan pengalaman kerja yang lebih relevan, meskipun posisi tersebut bisa diisi oleh orang dengan latar belakang pendidikan yang lebih rendah.
3.Jumlah Pekerjaan Terbatas di Sektor Tertentu
Meskipun sektor-sektor tertentu seperti teknologi atau kesehatan berkembang, banyak sektor lainnya yang tidak dapat menyerap jumlah lulusan sarjana yang semakin meningkat. Akibatnya, lulusan dari jurusan tertentu mungkin kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai.
4.Kurangnya Pengalaman Kerja dan Dukungan Karir
Banyak mahasiswa yang tidak mendapatkan kesempatan untuk magang atau membangun jaringan profesional selama masa kuliah, yang membuat mereka tidak siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Kurangnya dukungan dalam hal pelatihan praktis dan kesiapan karir turut memperburuk keadaan, sehingga banyak lulusan yang kesulitan memasuki dunia kerja.
Dengan demikian, meskipun ada peningkatan jumlah lapangan pekerjaan, ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan dan yang dicari oleh pasar kerja tetap menjadi faktor utama yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di kalangan sarjana. Hal ini terjadi karena banyak lulusan yang tidak memiliki keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri, sementara posisi yang ada seringkali lebih menuntut pengalaman dan keahlian khusus yang tidak diajarkan di banyak program pendidikan formal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H