Media sosial yang dapat memicu FOMO juga bisa menggerakkan Generasi Z untuk lebih aktif dalam mengikuti kampanye dan acara-acara politik, sehingga terciptanya komunitas politik yang lebih aktif.
Dampak Negatif
FOMO (Fear of Missing Out)Â dalam konteks pemilu pasti memiliki dampat negatif bagi Generasi Z, beberapa dampaknya sebagai berikut :
1. Menciptakan Generasi Z yang Lebih Suka Ikut-Ikutan
Rasa takut ketinggalan dalam diri Generasi Z, dapat menyebabkan pemilih membuat keputusan impulsif tanpa melakukan riset yang cukup. Mereka cenderung lebih termotivasi untuk ikut dalam pemilu 2024 karena ingin mengikuti tren atau partisipasi sosial yang dilakukan teman-teman mereka. Banyak dari mereka yang merasa terdorong untuk memilih agar tidak ketinggalan dalam diskusi atau pengalaman yang dibagikan di media sosial. Bahkan, ketika teman atau influencer mereka aktif mendukung calon tertentu, Generasi Z bisa terpengaruh untuk mengikuti pilihan tersebut, bahkan tanpa mempertimbangkan sepenuhnya.
2. Generasi Z Terdampak Polarisasi
FOMO dapat membuat Generasi Z menjadi lebih terpolarisasi, di mana mereka merasa tertekan untuk memilih kandidat tertentu dan menolak atau mengkritik pandangan atau pilihan kandidat yang berbeda. Sehingga terbentuk sebuah kelompok tertentu yang merasa lebih dominan yang dapat menciptakan kesenjangan antara mereka yang setuju dan yang tidak. Ketika Generasi Z terlibat dalam diskusi politik di media sosial dapat meningkatkan ketegangan, karena sering kali mengarah pada debat yang emosional dan tidak konstruktif.
3. Mengganggu Kesehatan Mental Para Generasi Z
Mengapa FOMO akan pemilu dapat mengganggu kesehatan mental Generasi Z? Karena mereka akan dihantui rasa cemas dan khawatir akan kandidat yang mereka pilih. Hal ini dapat membuat Generasi Z stres dan cemas menjelang pemilu.
FOMO memiliki dampak positif dan negatif dalam konteks pemilu, karena dapat mempengaruhi cara orang berpartisipasi dan membuat keputusan politik. Generasi Z yang selalu terdorong dengan keinginan untuk diterima dan tidak ketinggalan, ingin merasa lebih terlibat dalam pemilu baik hanya untuk ikut mengungkapkan opini atau sekedar mengikuti tren. FOMO dalam pemilu dapat diatasi dengan mendorong partisipasi yang informatif dan bermakna dalam pemilu agar membuat keterlibatan Generasi Z didasarkan pada pemahaman dan minat yang tulus, bukan hanya untuk tren semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H