Mohon tunggu...
Nabila Azizahra Ramadhani
Nabila Azizahra Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

MC / VO Talent

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Generasi Z dan Politik: Dampak FOMO Dalam Pemilu 2024

1 Oktober 2024   18:25 Diperbarui: 1 Oktober 2024   19:25 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial yang dapat memicu FOMO juga bisa menggerakkan Generasi Z untuk lebih aktif dalam mengikuti kampanye dan acara-acara politik, sehingga terciptanya komunitas politik yang lebih aktif.

Dampak Negatif

FOMO (Fear of Missing Out) dalam konteks pemilu pasti memiliki dampat negatif bagi Generasi Z, beberapa dampaknya sebagai berikut :

1. Menciptakan Generasi Z yang Lebih Suka Ikut-Ikutan

Rasa takut ketinggalan dalam diri Generasi Z, dapat menyebabkan pemilih membuat keputusan impulsif tanpa melakukan riset yang cukup. Mereka cenderung lebih termotivasi untuk ikut dalam pemilu 2024 karena ingin mengikuti tren atau partisipasi sosial yang dilakukan teman-teman mereka. Banyak dari mereka yang merasa terdorong untuk memilih agar tidak ketinggalan dalam diskusi atau pengalaman yang dibagikan di media sosial. Bahkan, ketika teman atau influencer mereka aktif mendukung calon tertentu, Generasi Z bisa terpengaruh untuk mengikuti pilihan tersebut, bahkan tanpa mempertimbangkan sepenuhnya.

2. Generasi Z Terdampak Polarisasi

FOMO dapat membuat Generasi Z menjadi lebih terpolarisasi, di mana mereka merasa tertekan untuk memilih kandidat tertentu dan menolak atau mengkritik pandangan atau pilihan kandidat yang berbeda. Sehingga terbentuk sebuah kelompok tertentu yang merasa lebih dominan yang dapat menciptakan kesenjangan antara mereka yang setuju dan yang tidak. Ketika Generasi Z terlibat dalam diskusi politik di media sosial dapat meningkatkan ketegangan, karena sering kali mengarah pada debat yang emosional dan tidak konstruktif.

3. Mengganggu Kesehatan Mental Para Generasi Z

Mengapa FOMO akan pemilu dapat mengganggu kesehatan mental Generasi Z? Karena mereka akan dihantui rasa cemas dan khawatir akan kandidat yang mereka pilih. Hal ini dapat membuat Generasi Z stres dan cemas menjelang pemilu.

FOMO memiliki dampak positif dan negatif dalam konteks pemilu, karena dapat mempengaruhi cara orang berpartisipasi dan membuat keputusan politik. Generasi Z yang selalu terdorong dengan keinginan untuk diterima dan tidak ketinggalan, ingin merasa lebih terlibat dalam pemilu baik hanya untuk ikut mengungkapkan opini atau sekedar mengikuti tren. FOMO dalam pemilu dapat diatasi dengan mendorong partisipasi yang informatif dan bermakna dalam pemilu agar membuat keterlibatan Generasi Z didasarkan pada pemahaman dan minat yang tulus, bukan hanya untuk tren semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun