Kota Semarang (7/8) - Peningkatan jumlah warga yang terpapar COVID-19 di berbagai tempat mengalami lonjakan signifikan pada beberapa pekan terakhir.
Sejalan dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu berupa pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro menginisiasikan berbagai program edukatif dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung pada 30 Juni hingga 11 Agustus 2021.
Salah satu program yang dicanangkan oleh mahasiswa adalah Edukasi Pembuatan Minuman Herbal Sederhana di RT 03 RW 03 Kelurahan Jangli, Kota Semarang.
Untuk meminimalisir merebaknya virus dan penambahan korban, masyarakat RW 03 telah cukup sadar untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menaati 5M yang terdiri atas Memakai masker, Mencuci tangan di air yang mengalir, Menjaga jarak antar sesama, Menjauhi diri dari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas.
Selain penerapan pola hidup new normal dengan 5M, pengaturan pola makan dan gizi makanan bagi tubuh juga dinilai penting.
Hal ini dikarenakan dengan menjaga gizi maka masyarakat turut menjaga imunitas agar membantu meningkatkan kinerja antibodi dalam tubuh.
Melalui edukasi minuman herbal sehat sederhana, masyarakat akan lebih mengetahui pemanfaatan tanaman obat yang berkhasiat untuk menjaga daya tahan tubuh dan dapat membuat sendiri di rumah.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman herbal sehat sederhana rupanya sangat mudah diperoleh baik di pasaran dengan harga yang terjangkau maupun dengan budidaya mandiri di rumah seperti jahe. Adapun berikut beberapa manfaat dari bahan-bahan yang digunakan :
Jahe
Jahe mengandung oleoresin dan berguna sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin, untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut), kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar racun dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak, serta memar.
Serai
Serai selain mampu menstimulasi laju metabolisme tubuh, dapat juga bermanfaat untuk dierutik alami, mengeluarkan racun dari tubuh dalam bentuk urin, dan mampu untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Cengkeh
Dalam cengkeh terkandung vitamin C, B6, A, D, E, dan K, thiamin, niacin, asam folat, dan eugenol. Euganol berfungsi untuk mendetoksifikasi tubuh dan dapat mencegah radang sendi hingga kanker. Cengkeh mengandung senyawa yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan produksi sel darah putih.
Jeruk nipis
Jeruk nipis mengandung vitamin C, kalsium, folat, vitamin B6, kalium, vitamin B1, magnesium, riboflavin, fosfor dan asam pantotenat yang baik. Jeruk nipis dapat berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, mengurangi resiko jantung, dan mencegah kerusakan sel tubuh yang dapat mengakibatkan penyakit berbahaya seperti diabetes dan kanker.
Madu
Madu merupakan pemanis alami yang baik dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan nutrisi yang terdapat pada madu meliputi karbohidrat, vitamin C, vitamin B, asam amino, magnesium, phosphor, dan kalium. Madu juga bersifat antibakteri, antiradang, dan antijamur. Selain itu, madu juga kaya akan antioksidan flavonoid dan polifenol.
Adapun langkah-langkah pembuatan minuman herbal sederhana cukup mudah yaitu dengan menyiapkan bahan-bahan berupa setengah buah jeruk nipis, 2 ruas jahe yang telah dicuci bersih dan dipotong-potong, 250-300 ml air, 2 sdm madu atau 1 sdm gula, 2 butir cengkeh dan 2 batang serai.
Bahan yang telah siap dimasukkan dalam air mendidih kemudian didiamkan hingga tercium aroma rempah. Lalu air rebusan disaring dan dituang kedalam gelas yang telah diberi perasan jeruk nipis dan madu. Bahan dicampurkan dan diaduk hingga merata lalu siap untuk disajikan.
Meskipun sedang berada di tengah pandemi serta pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari Pemerintah, tidak menghentikan semangat mahasiswa dalam menjalankan program yang telah dirancang.
Program edukasi pembuatan minuman herbal sederhana dilakukan dengan pemaparan melalui media sosial grup WhatsApp PKK RT 03 RW 03 Kelurahan Jangli pada Jum’at (23/7) kemudian dilanjutkan dengan pembagian pamflet berisi detail program serta video cara pembuatan produk.
“Kami sangat senang dengan adanya program edukatif dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini. Program yang disampaikan sangat aplikatif dan membantu.” tutur Elfi Muthasimah selaku ketua pengurus PKK saat diwawancarai pada Sabtu (7/8).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H