Mungkin topik ini terdengar asing bagi kehidupan saya, mengingat belum menikah dan punya anak. Namun, topik ini cukup mencuri perhatian dan menarik untuk dibahas. Apalagi baru saja saya sharing dengan teman kerja yang sudah berperan jadi ibu.
Kali ini saya mau  membahas topik hangat yang cukup viral dimedia sosial  terkait sad beige mom. Waduh apa itu?
Sad beige mom, ditujukan untuk ibu-ibu yang memilih gaya pengasuhan estetika minimalis dengan warna-warna netral yang dipraktekkan disegala aspek kehidupan anak mereka. Mulai dari pakaian anak, dekorasi kamar, mainan, dan sebagainya.
Dominasi warna yang dipilih ibu-ibu adalah warna netral seperti beige, krem, abu-abu, dan putih. Wah... pantas saja sekarang jadi jarang melihat anak-anak memakai pakaian warna cerah dengan karakter spiderman, atau gambar kartun lainnya karena sudah banyak ibu yang memilih warna netral untuk anaknya.
Awalnya saya berpikir terkait trend pakaian untuk anak-anak saat ini mungkin memang sudah berkembang pesat dan transparan dibanding dengan zaman saya kecil dulu yang buta trend.
Kita sebagai orang dewasa berpikir bahwa memakaikan pakaian anak yang estetik jauh lebih enak dipandang karena warnanya yang netral dibanding dengan tokoh karakter atau warna-warna lain yang saling bertabrakan bahkan terkesan no match.
Tapi itu kan pemikiran orang dewasa, berbeda dengan pemikiran anak-anak. Ternyata mengaplikasikan warna netral ke anak bisa mengurangi stimulasi secara visual. Anak hanya akan mengenal warna-warna netral dan efek fatalnya dapat menganggu kesehatan jiwanya.
Sumber ini saya dapatkan dari platform Tiktok @ahmadrisyad yang lagi sharing sama ayahnya. Beliau menjelaskan, "kita harus merangsang pemikiran anak bahwa dia masih anak-anak. Anak itu harus diperlakukan seperti anak kecil karena ada kebahagiaan disitu."
Begitu pula sebaliknya. Apa yang terjadi jika kita sebagai orang dewasa dikasih model outfit anak kecil? Pasti nggak mau kan?! Anak itu bukan miniatur orang dewasa. Mereka belum bisa memilih pakaian dan warna mana yang kelihatannya cocok untuk digunakan.
Tentunya dalam hal ini orang tua sangat berperan besar dalam kehidupan si anak. Maka dari itu, nggak semuanya harus ngikutin trend. Zaman makin berkembang, namun pemikiran kita sebagai orang dewasa seharusnya juga makin luas. Jangan ditelan mentah-mentah.
Padahal, warna-warna cerah dengan kontras tinggi dapat berperan penting untuk membantu perkembangan emosional yaitu dengan meningkatkan energi dan kebahagiaan sehingga menimbulkan suasana hati yang positif serta perasaan aman untuk anak.
Anak kecil itu pakai pakaian apa saja itu sebenarnya tetap lucu kok, asalkan selalu bersih dan terawat. Saya mengamati beberapa video yang terlihat jelas bahwa mereka lebih happy ketika memilih pakaian karakter warna-warni, bahkan ada yang sampai tantrum saat "dipaksa" memakai pakaian warna estetik.
Mungkin dari pembahasan artikel kali ini juga menjadi pembelajaran baru bagi saya sendiri ketika nanti memiliki anak. Ternyata tidak semua trend harus diikuti. Ada yang bilang, nggak ngikuti trend dibilang nggak keren. Tetapi, lebih nggak keren mana kalo orang tuanya nggak paham apa maunya anak?
Setelah saya mengerti tentang trend sad beige mom ini malah semakin miris. Saya baru ngeuh dan sadar ternyata sekarang memang jarang banget menemukan anak kecil memakai pakaian yang sesuai dengan umurnya, berbeda dengan saat saya kecil dulu.
Kalau kalian, punya cerita apa tentang trend ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H