Mohon tunggu...
Nabila Afira Quraina
Nabila Afira Quraina Mohon Tunggu... Konsultan - Female

bebas menulis sesuai dengan ide, pengalaman, dan gaya bahasaku

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Zona Nyaman, Zona yang Tidak Nyaman

17 Desember 2024   19:08 Diperbarui: 17 Desember 2024   19:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diawal saya memberi info loker, dia beralasan tidak sempat apply dan sedang diluar kota. Hingga loker terakhir yang saya share, barulah dia mencoba satu kali untuk pertama kalinya.  Boom! dia tidak dipanggil untuk sesi interview & posisi tersebut akhirnya terisi oleh kandidat yang memang lolos seleksi.

Mulai dari situ saya rasa dia sudah mulai agak kelabakan karena sebelumnya dia tidak pernah kebingungan seperti ini. Mungkin pernah, namun dia tidak pernah menunjukkan hal tersebut kepada saya.

Sejujurnya saya tidak langsung percaya dengan statement dia yang menunda apply loker yang saya share. Sebelumnya dia pernah cerita sendiri ingin bekerja sebagai admin saja alias agak picky soal jobdesk. Masalahnya, tidak semua perusahaan selalu membutuhkan admin, kan?

Mungkin saran saya untuk teman-teman yang membaca cerita ini, jangan terlalu picky pada pekerjaan terutama yang masih freshgraduate. Sekiranya itu perusahaan, jobdesk, dan gaji yang jelas, harusnya sih gas saja ya!

Urusan gaji yang belum sesuai, itu nanti akan menyesuaikan kok seiring dengan tenur kerja dan pertimbangan pemikiran kita dimasa depan. Yang terpenting tujuannya bisa menambah pengalaman kerja pada CV dulu.

Kalo belum apa-apa sudah menargetkan gaji yang tinggi, itu agak tricky. Ya bisa-bisa saja kok! Tapi harapan manusia kan sering tidak sesuai dengan realita. Tanyakan dulu ke diri sendiri, sudah pantas belum kita mendapatkan gaji yang tinggi dengan pengalaman yang masih minim?

Lalu permasalahan selanjutnya begini, umur 25 keatas terutama untuk gender wanita di Indonesia saja gampang-gampang susah mencari pekerjaan. Bisa, namun tidak mudah. Terlebih lagi, jika jarak lulus kuliah sudah lumayan lama.

Mungkin ada HRD yang tidak mempermasalahkan hal tersebut. Namun, sejauh pengalaman saya ikut berbagai interview, hal tersebut menjadi salah satu tolak ukur. Kayak dalam hati HRD pasti ngebatin, "kamu selama ini ngapain aja kok bisa nganggur bertahun-tahun??". Tidak mungkin dong kita jawab ke HRD terlalu apa adanya.

Maka dari itu saya berharap sekali pada siapapun yang membaca tulisan ini apalagi yang freshgraduate, ambil kesempatan apapun didepan mata. Sekiranya diri kita kompeten untuk melakukan hal tersebut, ambil!

Take it or learn it! Pengalaman adalah guru terbaik jadi tidak akan ada sia-sia pada setiap keputusan apapun yang kita ambil. Mumpung masih muda, eksplor pengalaman sebanyak-banyaknya. Supaya anak-anak kita bisa terinspirasi dari pengalaman hebat orang tuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun