Saat ia jujur bahwa dia 'belok', dia berjanji padaku bahwa itu tidak akan bertahan lama. Dia berjanji ingin normal kembali dan akan menikah dengan seorang wanita tulen. Mungkin bukan sekarang tetapi suatu saat nanti. Dia ingin menikmati apa yang dia punyai saat ini. Aku tahu dia anak yang tulus. Bahkan dia sangat bucin dengan 'pacarnya' saat ini. Aku juga mengenal orang tuanya, sebenarnya sangat kasihan apabila keluarganya tahu. Semoga saja rahasia itu tetap terjaga dan Dilan segera kembali ke jalan yang benar.
Kamu tahu kan inti dari kisah temanku si Dilan ini? Membully adalah hal yang menjijikkan. Mungkin kamu sebagai seorang pembual memiliki rasa puas hati dan menganggap itu sebagai hiburan. Tetapi, bagaimana dengan nasib korban yang kamu lukai? Pikirkan baik-baik bila itu terjadi di kehidupanmu atau kehidupan anakmu kelak! Tidak ada yang mau dibully.. tidak ada orang tua manapun yang tega melihat anaknya dibully. jika membenci adalah pilihanmu, maka bencilah dirimu sendiri. Jangan membully orang lain dengan ujaran kebencianmu itu.
Mungkin mulutmu sangat ringan untuk berucap, tetapi kata-katamu bisa mempengaruhi hati seseorang. Kata-katamu bisa membuat lawan bicaramu memberikan reaksi baik ataupun buruk. Tinggal kamu mau memilih yang mana. Yang jelas, seorang yang ber-attitude akan sangat berhati-hati dalam berucap. Mungkin dalam islam tidak mengenal istilah "hukum karma", tetapi dalam islam mengenal apa itu "tabur tuai". Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai. Â
Ter-untuk sahabatku, Dilan...
semoga kamu cepat ke jalan yang benar. Aku selalu berharap suatu saat kamu bisa memaafkan mereka yang pernah menyakiti dan membuatmu trauma di masa lalu hingga kini. Semoga kamu segera sadar dan kembali ke jalan yang benar. Aku sangat peduli karena kamu adalah teman dekatku yang tak bisa kubiarkan begitu saja. Hanya itu yang bisa kuucapkan karena aku merasa tidak bisa menasehati atau memaksamu untuk berubah. Jika ingin berubah, maka semua itu harus ada Niat dari dirimu sendiri dan aku harap hidayah untukmu segera datang..
*Tulisan ini sudah mendapat izin dari Dilan dan aku diperbolehkan untuk mempostingnya*
sekian..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H