"Lathi dalam bahasa indonesia artinya lidah, atau ucapan/tutur kata. Sedangkan ajining artinya adalah harga diri."Â
Beberapa waktu yang lalu media sosial ramai diperbincangkan tentang sebuah musik karya Weird Genius. Weird Genius adalah sebuah grup disjoki yang terdiri atas Eka Gustiwana, Reza Oktovian atau yang disapa dengan Reza Arap, dan Gerald Liu.Â
Single dengan lagu terbaru yang ramai diperbincangkan netizen resmi dirilis pada 27 Februari 2020 lalu.
Pertama kali mendengar lagu tersebut, aku kira hanya lagu inggris karya orang luar negeri. Tetapi ketika lirik lagu masuk dibagian reff, sempat heran kok ada wanita nyinden, pertunjukkan debus, wayang, serta kuda lumping.
Di sisi lain juga terdengar musik gamelan dan samar-samar ada lirik bahasa jawa. Akhirnya aku pun bertanya kepada salah satu rekan, ternyata judul lagunya adalah "Lathi". Walah.. lathi kan bahasa jawa dari lidah, batinku.
Meluncur ke kanal youtube dan mencari lagu tersebut. Langsung ku putar musik yang berdurasi kurang lebih sekitar 3 menit 7 detik.
Sepanjang lagu tersebut diputar, bikin merinding parah saat bagian reff yang ternyata memang benar menggunakan bahasa jawa.
Sambil mendengarkan musik berulang kali,ternyata lagu tersebut mengisahkan tentang seorang wanita yang terjebak dalam lingkaran percintaan yang beracun atau yang biasa disebut toxic relationship.
Dalam lirik lagu bagian reff terdapat kalimat jawa yang diambil dari pepatah, "ajining diri soko lathi. Ajining rogo soko busono". Namun, dalam lirik lagu tersebut yang dicantumkan hanyalah "ajining diri ana ing lathi".Â
Atau yang berarti harga diri dilihat dari lidah/ucapannya. Lathi dalam bahasa indonesia artinya lidah, atau ucapan/tutur kata. Sedangkan ajining artinya adalah harga diri.
Mari coba kita bahas lebih lanjut mengenai pepatah jawa ini. Dalam lirik tersebut tersirat bahwa harga diri seseorang dapat dilihat dari cara bicaranya.Â
Seringkali seseorang mendapat masalah besar yang bermula dari lidah atau ucapannya sendiri. Misal, dari cara bicaranya yang sembrono dan tidak berhati-hati.
Kadang kita sendiri pun ketika mendengar seseorang berbicara dengan kata kotor atau nada kasar, maka kita cenderung menganggap orang tersebut memberi citra negatif untuk dirinya sendiri.Â
Kebanyakan ucapan itu tidak jauh dari isi kepalanya, bukan?
Namun sebaliknya, ketika lidah kita terjaga dengan baik dan berbicara yang positif tentu akan membuat citra kita baik di mata orang lain (bukan bermaksud pencitraan).Â
Maka, benar yang dikatakan orang-orang. "mulutmu adalah harimaumu". Tergantung kita sendiri ingin memilih cara bicara yang baik atau sebaliknya.
Berkat lagu tersebut, sampai saat ini aku masih kagum dengan konsep yang dibawakan karena walaupun mengisahkan tentang kehidupan percintaan.
Namun pepatah jawa yang digunakan dalam lirik tersebut bersifat umum dan maknanya dapat disampaikan oleh siapapun yang mendengarnya. Baik dari anak milenial maupun usia dewasa.
Wajib banget mampir di kanal youtube milik Weird Genius buat kalian yang belum nonton konten ini. Video yang diupload pada 26 maret 2020, terhitung sejak hari ini meningkat hingga lebih dari 4,5 juta viewers.
Terbukti dengan kualitas konten yang disuguhkan membuat penonton berdecak kagum hingga berdampak menguntungkan bagi si pembuat karya.Â
Selamat, Weird Genius!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H