Mohon tunggu...
Nabila Annuria
Nabila Annuria Mohon Tunggu... Lainnya - peminat nilai tambah kehidupan, lulusan prodi kimia

menulis menurut kata hati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Penghasil Telur Terbesar Dunia Terus Sempurnakan Mutu dan Metode Pengawetan

11 Januari 2025   12:34 Diperbarui: 11 Januari 2025   12:34 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidangan dari telur yang diawetkan hingga ratusan tahun bernama Century Egg(Shutterstock.com via kompas.com)

Indonesia termasuk lima besar negara penghasil telur dunia. Perlu intensifikasi dan terus berinovasi memperbaiki produksi telur dan menyempurnakan metode untuk mengawetkan telur. Perlu membuat produk awetan telur yang lebih bercita rasa dan lebih higienis.

Produktivitas telur setiap negeri sangat tergantung pada ketersediaan pakan ternak yang berkualitas. Dilema harga telur di Indonesia mesti segera diakhiri karena selama ini Indonesia adalah negara yang termasuk lima besar dunia penghasil telur ayam. Posisi Indonesia urutan ke empat di atas Brasil. Selain itu Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta dan sekitarnya merupakan yang terbesar di seluruh dunia dalam hal konsumsi telur ayam per kapita.

Pemerintah perlu segera membenahi tata niaga telur dari hulu hingga hilir. Di semua negara komoditas telur sangat rentan. Baik menyangkut mekanisme harga maupun proses produksi atau aspek peternakan.

Tata niaga peternakan atau usaha unggas selama ini didominasi oleh perusahaan besar. Peternak rakyat yang jumlahnya sangat banyak sering terjepit tak berdaya di tengah himpitan Perusahaan besar. Telur termasuk salah satu produk dengan nilai ekspor tertinggi di seluruh dunia. Pada 2023, nilai pasar dari produksi telur dunia mencapai 270 miliar dollar AS.

Benua Asia merupakan produsen telur terbesar di dunia. Bukan hanya itu, konsumsi telur di Asia pun cukup besar. Tak heran, telur memang dianggap sebagai sumber protein yang mudah dan murah bagi masyarakat.

Dari nilai pasar telur di dunia, 40 persen dikuasai oleh Tiongkok sebagai produsen telur terbesar di dunia. Data pada tahun 2021 sebesar 13,4 kilogram telur per kapita dikonsumsi oleh keluarga di Tiongkok. Bahkan jumlah konsumsi di Tiongkok pernah mencapai angka tertinggi pada 2017 sebanyak 22,9 kg per kapita.

Negara Amerika Serikat berada di posisi kedua sebagai penghasil telur dunia. Menurut data Global Coalition of Animal Welfare (GCAW), Amerika Serikat memiliki 7,4 persen dari total nilai pasar produksi telur dunia. Pada 2023 rakyat Amerika Serikat mengonsumsi telur sebanyak 281,3 butir dalam setahun. Jumlah ini berada di kisaran 13-15 kg.

Di posisi ketiga, India memegang nilai pasar produksi telur dunia sebesar 7 persen. Sedangkan Indonesia berdiri di posisi keempat. Pada 2023, sebesar 5,6 persen nilai pasar produksi telur dunia dikuasai oleh Indonesia. Jakarta dan sekitarnya menjadi kota yang paling banyak mengonsumsi telur. Melebihi rata-rata Tiongkok, sebanyak 13,64 kg telur per kapita dikonsumsi oleh warga Jakarta dan sekitarnya pada 2021. Jumlah tersebut bahkan melebihi rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia, yaitu 10,09 kg telur per kapita di waktu yang sama.

Kasus harga telur yang sering anjlok atau turun, merupakan cermin bahwa pemerintah selama ini masih belum berhasil mengatur tata niaga industri unggas. Struktur pasar yang tidak sehat karena didominasi segelintir pemain besar amat merugikan peternak kecil atau peternak rakyat. Jika kondisi ini dibiarkan, peternak mandiri dan plasma yang menguasai sekitar 20 persen rantai pasok bisnis unggas di Indonesia bakal

Kualitas telur sangat rentan terhadap faktor keamanan bagi kesehatan masyarakat. Seperti contohnya kasus di Amerika Serikat yang pernah terjadi, dimana sekitar 207 juta butir telur dari peternakan di North Carolina, Amerika Serikat, telah tercemar oleh bakteri Salmonella braenderup. Kasus tersebut menyebabkan jumlah telur tersebut ditarik lalu dimusnahkan setelah menyebabkan puluhan orang jatuh sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun