Mohon tunggu...
Nabila Angel Nafisha
Nabila Angel Nafisha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Secapek-capeknya kerja lebih capek nganggur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengendalian Pikiran oleh Teknologi?

4 Juni 2023   02:04 Diperbarui: 4 Juni 2023   05:06 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi mengendalikan pikiran atau pikiran mengendalikan teknologi, mana yang benar? Apakah ini hanya bagian dari teori konspirasi? Ataukah hanya sebatas plot cerita fiksi ilmiah?

Pemahaman ini menganggap bahwa teknologi merupakan sinyal gelombang otak atau chip implan yang digunakan untuk mengendalikan pikiran dan perilaku manusia. Realitanya, saat ini tidak ada bukti atau penelitian yang menunjukkan bahwa teknologi saat ini mampu mengendalikan pikiran manusia dengan cara seperti itu.

Lalu, kenyataanya saat ini teknologi yang mengendalikan pikiran kita atau pikiran kitalah yang sebenarnya mengendalikan teknologi tersebut? Pikiran yang dikendalikan oleh teknologi atau disebut mind-controlled technology merujuk pada penggunaan teknologi untuk membaca, menginterpretasi, atau menghubungkan langsung dengan aktivitas otak manusia. Saat ini, terdapat penelitian yang sedang dilakukan dalam bidang Brain-Computer Interface (BCI) yang bertujuan untuk membangun antarmuka antara otak manusia dan komputer. BCI memungkinkan pengguna untuk mengontrol perangkat atau aplikasi dengan pikiran mereka melalui penggunaan sensor otak yang mendeteksi aktivitas listrik di otak. Meskipun BCI menawarkan potensi kemajuan dan aplikasi yang menarik, perlu dicatat bahwa teknologi ini saat ini masih dalam tahap pengembangan dan eksperimen. Penggunaan BCI saat ini lebih terkait dengan bidang kesehatan, seperti membantu orang dengan disabilitas fisik untuk mengendalikan perangkat prostetik dengan sinyal otak atau menggunakan komunikasi alternatif melaui antarmuka komputer. Ditemukan pengembangan kursi roda yang dapat dikendalikan dengan pikiran, sehingga individu dengan kehilangan mobilitas dapat menggunakan pikiran mereka untuk menggerakkan kursi roda secara bebas. Ini memberikan kemandirian yang lebih besar bagi individu yang memiliki gangguan fisik.

Contoh lain pikiran yang dikendalikan oleh teknologi mencakup aplikasi yang lebih maju dalam bidang neuroteknologi. Misalnya, ada penelitian yang mengeksplorasi penggunaan biofeedback dan permainan video interaktif yang melibatkan interaksi pikiran-pada-pikiran untuk membantu individu mengelola stres dan kecemasan. Penelitian tersebut menggunakan sinyal otak untuk menginterpretasi dan merekam aktivitas mental seperti perasaan, emosi, atau pemikiran kompleks. Tujuan utama dari penggunaan teknologi ini adalah untuk memahami dan memetakan aktivitas otak terkait dengan aspek mental tertentu. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana otak manusia bekerja, ada potensi untuk mengembangkan terapi atau intervensi yang lebih efektif untuk masalah kesehatan mental, gangguan neurologis, atau gangguan perkembangan.

Dilanjutkan dengan teknologi yang dikendalikan oleh pikiran atau disebut technology-controlled by mind yang diartikan pada penggunaan pikiran manusia untuk mengendalikan atau berinteraksi dengan teknologi. Dalam konteks ini, teknologi seperti perangkat yang menggunakan perintah suara atau gerakan tubuh dapat dianggap sebagai teknologi yang dikendalikan oleh pikiran. Teknologi mampu untuk memperoleh informasi tentang kondisi mental dan fisik pengguna untuk mengatur fungsionalitas atau respons sistem secara otomatis. Sebagai contoh, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang menggunakan algoritma untuk mengenali pola perilaku dan preferensi pengguna. Saat ini sudah ditemukan aplikasi e-commerce yang menggunakan AI untuk menganalisis data perilaku pembelian dan preferensi pengguna. Berdasarkan data ini, sistem dapat memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan individu. Ini membantu meningkatkan pengalaman berbelanja dan memungkinkan pengguna menemukan produk yang relevan dengan lebih efisien.

Kehadirannya disusul oleh adanya asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, atau Amazon Alexa yang menggunakan pengenalan suara untuk menerima perintah dan memberikan respons. Pengguna dapat mengendalikan perangkat elektronik, memutar musik, mendapatkan informasi, atau mengatur jadwal dengan menggunakan perintah suara. Dalam hal ini, pikiran menghasilkan perintah verbal yang diterima dan diproses oleh teknologi untuk menghasilkan tindakan yang sesuai.

Di sisi lain, teknologi seperti perangkat pengenalan gerakan (motion sensing devices) yang digunakan dalam game atau virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang memungkinkan interaksi antara dunia fisik dan dunia maya. Dalam beberapa aplikasi VR dan AR, pengguna dapat mengendalikan atau memanipulasi lingkungan virtual dengan gerakan tubuh atau gesturikulasi yang dikendalikan oleh pikiran. Misalnya, dalam permainan VR, pengguna dapat menggerakkan karakter atau objek dalam lingkungan virtual dengan menggunakan gerakan tubuh atau perintah yang ditangkap oleh sensor. Ini menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan interaktif. Contoh lainnya adanya tampilan rekomendasi musik atau film berdasarkan preferensi sebelumnya, atau personalisasi iklan berdasarkan perilaku penelusuran internet. Dalam kasus ini, teknologi menganalisis data tentang perilaku pengguna dan menggunakan algoritma untuk memberikan pengalaman yang lebih sesuai dan disesuaikan.

Sementara itu, penting untuk mempertahankan sikap kritis dan realistis terhadap klaim yang berlebihan atau teori konspirasi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Dalam kedua kasus, baik pikiran yang dikendalikan oleh teknologi maupun teknologi yang dikendalikan oleh pikiran, penting untuk melibatkan penelitian yang cermat, pengembangan yang etis, dan kesadaran tentang implikasi sosial dan privasi yang mungkin timbul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun